"Jim, makan bubur lo. Gue pergi ya." pamit Jungkook di pagi-pagi buta ini.
Jimin mengangguk atas perintah Jungkook yang lumayan gak sopan tapi dia tetep suka dengan kelakuan adiknya.
Jungkook akhirnya pergi setelah mendapatkan respon singkat dari abangnya. Jimin gak tau Jungkook bakal pergi kemana, gak mau tau juga sih.
Sekarang Jimin lagi duduk termenung di kasur brankar. Dari waktu Jimin liat Yoongi kembali, dia gak tidur lagi karena udah kenyang sekaligus bosen tidur setelah 3 hari.
Pada saat diamnya Jimin, dia melirik ke nakas yang berada di samping brankar, kosong! Gak ada bubur disana. Terus Jungkook ngapain nyuruh dia makan?
Jimin beralih melihat sofa berukuran besar dan panjang, dia melihat bayangan para member bangtan sedang sibuk bercanda.
Tawa mereka membuat Jimin gak kesepian disini~sendirian! Jahat emang, dia yang sakit ini di tinggal sendirian dan parahnya lagi, Jimin gak tau mereka pada kemana.
Jimin mengambil ponselnya yang tergeletak di kasur dekat kakinya. Mengecek sosial media, galeri, video setelah itu menyimpan kembali ponselnya. Gabut cuy!
Hari sudah lumayan pagi, dia beranjak untuk membuka gorden yang akan mengarahkan dia ke balkon.
Waktu di buka, dia terkejut setelah melihat sesosok manusia sedang duduk di kursi yang terbuat dari rotan di lapisi bantalan untuk alas duduknya. Orang itu terlihat galau sambil menghadap ke arah pegunungan.
"Taehyung? " ragu Jimin memanggil orang itu.
Cowok ber mantel itu melirik ke arah Jimin yang membuat bulu kuduk nya berdiri. Wajahnya sungguh pucat, nafasnya membuat uap di udara, senyum yang dipaksakan menghias wajahnya.
"Jim, ngapain di situ? " suara bariton keluar dari mulut Taehyung, suaranya terdengar sayup.
"Lo yang ngapain! Astaga lo gila ya! " bentak Jimin. Dia membuka pintu yang berlapis kaca itu setelah berdiri sesaat di dalam.
Jimin tanpa mengeluarkan kata-kata lagi langsung menarik paksa Taehyung untuk masuk ke dalam, di luar itu sangat dingin bro! Apalagi ini musim dingin, matahari juga belum terbit.
"Dari kapan lo di sana? " tanya Jimin setelah menutup pintu dan mendudukkan Taehyung di sofa.
"Da-dari ta-tadi, lo gak li-liat? "ucap Taehyung terbata-bata akibat kedinginan.
Jimin mengambil mantelnya di kasur lalu memberikannya kepada Taehyung. Dia duduk di samping temannya sambil memeluk tubuh yang bergetar itu untuk menyalurkan kehangatan.
Beberapa saat kemudian, Jimin melerai pelukannya setelah tubuh Taehyung tidak menggigil. Wajah Taehyung sudah tidak pucat lagi.
"Mi-minum." pinta Taehyung.
Jimin emang dasarnya terlalu khawatir jadi gak ke pikiran kalau badan bagian dalam juga membutuhkan kehangatan.
Dia dengan langkah kaki seribu, menuju dispenser yang berada di samping nakas, menuangkan air panas lalu memberinya kepada Taehyung.
Taehyung meminumnya dengan cepat sampai tandas, akhirnya tenggorokan dia hangat, air mengalir ke seluruh tubuh membuatnya pengen tidur.
Dia membaringkan badannya di sofa yang lumayan lembut dan nyaman. Jimin pergi ke kasurnya untuk mempersilahkan kaki Taehyung selonjoran.
"Lo ngapain di luar? Gak ada kerjaan! " ucap Jimin memakai selimut ke kakinya yang lumayan kedinginan.
"Lo juga, ngapain ngelamun sampai-sampai gue keluar juga lo gak tau? " tanya balik Taehyung.
Jimin menghela nafas, dia gak ada tenaga buat berdebat sama Taehyung. Gak guna juga, dia yang di luar pasti dia yang sakit bukan Jimin.
Tanpa mereka sadari, Namjoon datang membawa buah tangan, dia memandangi kedua sejoli yang saling ber tatapan untuk memberikan sebuah sinyal.
"Tamu itu sambut kek." sindir Namjoon sia-sia karena keduanya tidak merespon.
Namjoon berdiri tepat di tengah pandangan keduanya, barulah di situ mereka mulai sadar dan langsung menyibukkan dirinya masing-masing.
"Ngapain saling tatap gitu? Gak ada kerjaan. "ucap Namjoon, dia menggeserkan kaki Taehyung yang menghalanginya untuk duduk di sofa.
"Ya gitu deh. "
"Astaga, jantung gue! " ucap Jimin terkejut saat jantungnya begitu berpacu dengan sangat cepat.
Dengan rasa khawatir, dia memegang dadanya erat, Namjoon dan Taehyung langsung meloncat ke arah brankar dan mencoba menenangkan Jimin.
Taehyung menyingkirkan tangan Jimin dari dadanya dan mendekatkan telinganya ke dada Jimin, apa benar?
Dan ternyata emang benar, jantung Jimin berdetak 2 kali lebih cepat tak seperti biasanya. Taehyung menjauhkan dirinya sambil melotot.
"Lo kenapa Jim? " tanya Taehyung.
Dari nada Taehyung, Namjoon bisa menyimpulkan bahwa adiknya terkejut luar biasa. Namjoon memanggil dokter lewat tombol yang berada di tembok.
Tapi tangannya tertahan karena Jimin mencekalnya dengan sangat erat. Jimin menggeleng lalu menurunkan tangan Namjoon sebelum bertindak selanjutnya.
"Gue hanya terkejut. " cengenges Jimin membuat wajah kedua saudaranya berubah menjadi wajah masam.
"모두가 그런 거지 뭐, gak lucu tau. "
"Siapa juga yang ngelucu? "
"Udah ah, cape. Nih buat kalian." ucap Namjoon, dia menyodorkan buah tangan yang sedari tadi ia pegang.
Dengan tangan yang super cepat, Taehyung berhasil merebut benda itu dari Namjoon. Dia perlahan membuka isi dari tas tangan, ternyata isinya adalah parfum meditasi.
"Buat apaan ini? " tanya Taehyung mengerutkan keningnya.
"Itu buat biar gak stres, bagus kan? "
"Iya bagus! " ucap Taehyung, dia melemparkan tas tangan itu ke Jimin karena dia kurang berminat dengan parfum ini.
Dengan senang hati, Jimin menyambut tas tangan itu lalu mengeluarkan parfum yang mau ber aromatherapy, dia sungguh senang menerima hadiahnya.
"Yang lain pada kemana sih? "
"Bang SeokJin lagi cari makan sama Hoseok, bang Yoongi lagi bawa baju ganti buat lo."
"Kalau Jungkook? "
"Gak tau sih, bukannya dari tadi di sini ya? " heran Namjoon.
Jimin dan Taehyung mengangkat bahunya, mereka tidak terlalu peduli dengan si maknae satu ini, soalnya Jungkook akhir-akhir ini sering menyendiri.
Pintu terbuka lebar, menampilkan suster dengan membawa bubur di tangannya. Suster memberikan buburnya kepada Jimin lalu memeriksa keadaan dan setelah itu pergi.
"Mau dong. " pinta Taehyung mendekati Jimin.
Jimin menyuapi Taehyung. "Enak gak? " tanya Jimin yang di jawab anggukan dari Taehyung.
Perlahan tapi pasti, bubur yang ada di tangan Jimin sudah habis. Dia menyimpan mangkok nya itu di nakas. Dengan perut yang kenyang, Jimin dan Taehyung tidur di brankar.
Sedangkan Namjoon memilih mendengarkan musik sembari membuat musik.
Pria berkulit putih masuk ke dalam dengan membawa koper lumayan besar, lalu dia duduk di samping Namjoon sedangkan kopernya tergeletak begitu saja di lantai.
"Mereka dari tadi tidur? "
Namjoon membuka headset nya "Apa? " tanya Namjoon memastikan. Yoongi menggeleng, dia udah cape kalau udah nanya gak di jawab.
AL
모두가 그런 거지 뭐 (moduga geureon geoji mwo): Itulah yang terjadi pada semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Day | BTS
Ngẫu nhiênCerita ini dibuat dari lirik lagu Spring Day BTS Cerita ini menceritakan setiap kalimat lirik lagu menjadi satu cerita yang mungkin akan menyenangkan. Tokohnya tidak akan ada orang asing selain yang berhubungan dengan BTS, karena mereka tidak suka a...