•••Chanyeol tergesa-gesa melangkahkan kakinya menuju sebuah cafe, terlihat dari jauh seseorang sudah menunggunya.
Chanyeol melempar kertas-kertas yang dilipat itu pada meja di depan Seulgi, dan bergegas duduk di hadapan gadis bermata tajam itu.
Seulgi terlihat sedikit heran, bagaimana Chanyeol bisa mendapatkan kertas ini, lalu Seulgi mencoba membuka kertas itu satu persatu sampai yang terakhir, kemudian ia melipatnya kembali dan menggeser kertas diatas meja itu ke arah Chanyeol.
"Aku sebenarnya tidak pernah tau isinya apa-" Seulgi menjeda perkataannya, dia sedikit berfikir untuk mengingat-ingat apa yang ia ketahui.
"Yang pasti ini adalah surat yang Wendy tulis setelah Wendy menolakmu, sebelumnya ia akan menulis kata-kata semangat untukmu dan menaruhnya pada loker mu seperti apa yang sudah aku beritahu kemarin" sambung Seulgi.
"Jadi maksudnya ini?" sungguh Chanyeol belum mengerti.
"Aku tidak tau pasti, tetapi yang aku tau setelah kau pergi dari sekolah, dia tetap menulis surat pada kertas itu tetapi ia tidak bisa lagi mengirimnya padamu dan menyimpannya pada sebuah kotak di lokernya sendiri, tetapi aku tidak pernah tau isinya" jelas Seulgi.
"Dan ternyata ia melakukannya sampai sekarang, ternyata dia selalu mengingatmu Chan"
Chanyeol meremas kertas itu kuat-kuat, Chanyeol sekarang mulai mengerti mengapa Wendy menulis kata itu.
Mata Chanyeol memanas, terasa sakit pada hatinya, di segera bangkit dari duduknya hendak melangkahkan kakinya untuk pergi, tetapi sebuah tangan menghentikannya, ya Seulgi menghentikannya.
"Jangan gegabah Chan, sudah aku bilang agar kau meyakinkan dulu hatimu sekarang" Seulgi menahan tangan Chanyeol agar Chanyeol tidak pergi.
"Maksudmu apa? Aku harus meminta penjelasan padanya sekarang juga" Chanyeol melepas tangan Seulgi perlahan dari tangannya.
"Tidak Chan, kau hanya akan memaksanya untuk menjelaskan, dia bukan tipikal orang yang akan bercerita semudah itu, bahkan kepada sahabatnya sendiri, kau tidak boleh memaksanya Chan" tahan Seulgi kembali.
"Dia sudah keterlaluan padaku, dia bahkan tak pernah menjelaskan apa alasannya menolakku padahal dia selalu menulis surat padaku, apa maksudnya ini, aku butuh penjelasan darinya"
Chanyeol sungguh tidak bisa menahannya, ia ingin segera mendapatkan semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang ia punya selama ini.
"Kau harus perlahan membuatnya untuk terbuka, aku yakin dia sedang berada dalam keadaan yang tak mudah, dia pasti punya alasan melakukan ini, kumohon jangan keras padanya"
Seulgi tau sifat Chanyeol yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan yang ia inginkan, Seulgi tak ingin hal itu hanya akan semakin menjauhkan Wendy dengan Chanyeol. Karena Seulgi tau sifat Wendy, Wendy akan menjauh jika terus ditekan.
Chanyeol terdiam memikirkan hal itu, ia sadar selama ini ia hanya bisa melampiaskan emosinya pada Wendy tanpa sebuah kesadaran, bahkan dia benar-benar tak memperdulikan apa yang dirasakan Wendy.
"Tolong pertemukan aku dengannya jika kau tau dia sekarang ada dimana, aku merindukannya, aku mohon"
Tiba-tiba saja Seulgi kembali memegang tangan Chanyeol dan ia memohon pada pemuda bertubuh jangkung itu.
"Aku juga sama sepertimu, banyak yang aku ingin tau darinya, bahkan dia pergi tanpa mengucapkan kata perpisahan padaku, kau tau aku hampir gila mencarinya saat itu" kedua mata Seulgi sudah menampung air matanya, namun ia terlihat mencoba menahan tangisnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It's You - WenYeol Ver ☑️
FanficChanyeol yang sakit hati ditolak seorang gadis bernama Wendy berniat membalaskan dendamnya. WenYeol