28 - Happ-end

7.2K 488 23
                                    

Chanyeol membuka pintu ruangan Wendy perlahan, sampai ia bisa melihat Wendy yang tengah tersenyum dan merentangkan tangannya dengan lebar. Melihat hal itu Chanyeol langsung menghampirinya, kemudian memeluk tubuh Wendy dengan lembut, dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher kekasihnya itu.

"Maaf sudah membuatmu khawatir" Wendy mengelus punggung kokoh Chanyeol dengan lembut.

Chanyeol terus diam di posisinya, ia tengah menahan tangisnya agar tidak keluar.

"Kau tahu, aku hampir mati mengkhawatirkanmu" ucap Chanyeol dengan nafasnya yang tersegal, ia tengah menahan tangisnya mati matian.

Wendy bisa mendengar suara Chanyeol yang sedikit bergetar, dia bisa merasakan deru nafas Chanyeol yang tidak beraturan, Wendy tahu, Chanyeol akan seperti ini jika tengah merasa sakit karenanya.

"Jangan menahannya" ucap Wendy pelan. Mendengar perkataan itu otomatis membuat pertahanan Chanyeol runtuh, ia menangis, mengeluarkan rasa sakitnya dan mengeluarkan rasa sedihnya.

"Maafkan aku yang selalu membuatmu seperti ini, yang selalu membuatmu ikut menanggung rasa sakitku" ucap Wendy yang juga menenggelamkan wajahnya pada bahu Chanyeol.

"Tidak, semua bukan salahmu, sakitmu adalah sakitku, jadi jangan sakit lagi, jangan terluka lagi, karena aku akan lebih merasa terluka jika kau terluka" Chanyeol semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku mencintaimu, SANGAT!" ucap Wendy tiba-tiba, dan penuh penekanan,Wendy hanya ingin memberi tahu jika ia benar-benar mencintai Chanyeol saat ini.

Chanyeol melepaskan pelukannya, kemudian memandang wajah kekasihnya, dan manik mata mereka dibiarkan beradu, mereka bisa saling melihat kilatan rasa yang hanya bisa mereka artikan.

"Aku lebih lebih lebih mencintaimu"

Chanyeol mengecup kening Wendy dengan lembut, Wendy memejamkan matanya, dan ia tersenyum. Sungguh Chanyeol adalah sebuah kebahagiaan yang mutlak baginya.

.

.

.

Chanyeol duduk disamping ranjang Wendy, dan Wendy bersandar di bahu Chanyeol dengan nyaman sambil memainkan jari-jari panjang Chanyeol.

"Apa ada yang terasa sakit?" tanya Chanyeol memastikan.

Wendy menggeleng, dia terus melanjutkan kegiatannya bermain dengan jari Chanyeol, sepertinya ia sedang ingin bermanja-manja dengan kekasihnya saat ini.

"Kaukah yang menolongku? Kaukah yang ada saat kejadian itu?" tanya Wendy tiba-tiba.

Chanyeol hanya mengangguk tanpa berbicara, karena ia tidak ingin membicarakan hal itu saat ini.

"Aku bisa mendengar kau selalu memohon padaku untuk bertahan dan memohon pada tuhan agar menyelamatkanku, itu seperti mukjizat bagiku dan aku terus mengingat suaramu. Aku tidak tahu apa yang terjadi saat itu, tetapi aku mencoba bertahan mengikuti suaramu dan aku bisa mendengar suara isak tangismu, kau begitu terdengar sangat putus asa. Sungguh aku tidak ingin mendengar kau menangis seperti itu, lalu aku terus memohon pada tuhan agar ia menyelamatkanku agar aku bisa menghentikan tangismu" Wendy menjelaskan dengan perlahan.

"Dan kau berhasil, kau berhasil melakukannya" Chanyeol menggenggamkan tangannya yang dimainkan Wendy sehingga ia menggenggam tangan mungil itu sekarang.

"Aku bersyukur padamu, aku berterima kasih padamu karena sudah bertahan" Chanyeol mengusap surai Wendy dengan tangannya yang menganggur, kemudian mengecup pucuk kepala Wendy singkat.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pelan berasal dibalik pintu ruangan Wendy, yang sontak membuat keduanya melirik ke arah pintu yang mulai terbuka perlahan.

It's You - WenYeol Ver ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang