25 - My Son

5.2K 495 39
                                    

Wendy terus memandang jalanan melalui jendela yang ada di sampingnya, suasana dalam mobil begitu hening tanpa sebuah percakapan, dua orang yang berada disana tetap fokus pada kegiatan masing-masing. Yunho fokus pada jalanan dan kegiatan menyetirnya, sedangkan Wendy fokus pada lamunannya, Wendy memiliki banyak pertanyaan di dalam pikirannya. Mengapa ayahnya menemuinya? Dan kemana sekarang sang ayah akan membawanya? Tapi Wendy tak berani berbicara, bahkan untuk sekedar membuka suara, karena bagaimanapun Wendy tetap takut jika ayahnya akan marah, karena selama ini Yunho akan marah setiap kali bertemu dengannya.

Tak lama menempuh perjalanan, Yunho memberhentikan kendaraannya di depan sebuah rumah sakit, Wendy melihat sekeliling ia tahu pasti ia sedang berada dimana sekarang.

"Turunlah, kita akan menemui ibumu" ucap Yunho sebelum ia bergegas turun dari mobilnya.

Wendy terkejut dengan perkataan Yunho yang akan menemui ibunya, Wendy tak sempat berpikir ia langsung turun dari mobil tersebut dan mengikuti langkah Yunho masuk kedalam rumah sakit.

Wendy sedikit menunduk dan melangkahkan kakinya sedikit cepat untuk mengimbangi langkah lebar sang ayah, sampai akhirnya mereka tiba di depan salah satu ruangan rumah sakit, Yunho menghentikan langkahnya dan sedikit menjeda untuk mengambil nafas untuk sedikit menenangkan hatinya. Kemudian perlahan membuka pintu ruangan tersebut, dan ia bisa langsung melihat seorang wanita yang tengah bersandar pada headboard ranjang yang sudah di ganjal sebuah bantal.

"Yunho" ucap Yoona pelan, ketika melihat sosok Yunho masuk ke dalam ruangannya.

Wendy langsung berlari menghampiri Yoona dan langsung memeluk tubuh sang ibu yang masih menegang karena merasa terkejut dengan kedatangan mantan suaminya itu.

Tanpa mengatakan apapun terlebih dahulu, Yunho langsung berlutut di depan Yoona dan Wendy, ia bersimpuh dengan kedua tangan mengepal di atas kedua pahanya.

"Aku kemari untuk meminta maaf pada kalian berdua"

Yoona dan Wendy terkejut dengan apa yang tengah dilakukan Yunho, mengapa pria jangkung itu malah berlutut seperti itu.

Wendy langsung melepaskan tangannya yang melingkar di tubuh Yoona kemudian dengan cepat menghampiri sang ayah dan ikut berlutut di dekatnya untuk meraih tubuh sang ayah.

"Ayah jangan berlutut seperti ini" ucap Wendy kemudian memegang lengan Yunho dan sedikit menariknya ke atas mengajak sang ayah untuk berdiri.

"Tidak, ayah akan terus berlutut sampai kau dan ibumu memaafkan ayah" kukuh Yunho yang semakin mematenkan posisinya.

"Apa maksud ayah, ayah tidak perlu meminta maaf, ayah tidak salah apa-apa" ucap Wendy yang masih memegang lengan sang ayah.

"Tidak Wendy-ah, selama ini ayah yang salah, ayah yang sudah membuat keluarga kita hancur, ayah adalah orang yang tidak bisa menjaga sebuah keluarga yang baik untukmu dan untuk ibumu, ayah bukannya menjaga kalian tetapi ayah malah membuat kalian menderita" Yunho semakin mengeraskan kepalan tangannya untuk menahan tangisnya yang ingin keluar.

"Bangunlah, jangan seperti itu di depan anakmu, Wendy bantu ayahmu berdiri dan bawa dia untuk duduk di kursi" Yoona merasa tak tega melihat Yunho berlutut seperti itu, segitu menyesalkah dia sampai melakukan hal itu.

"Ayo ayah" Wendy kembali menarik tubuh sang ayah agar bangkit dari posisinya, kemudian menariknya agar duduk di sebuah kursi yang tak jauh dari jangkauan mereka.

"Aku bisa saja memaafkan perlakuanmu terhadapku, tapi aku tidak bisa memaafkan semua perlakuanmu kepada Wendy" ucap Yoona tanpa melihat ke arah Yunho.

"Kau tahu bagaimana penderitaan anakmu selama ini? Dia anak yang manis dan juga ceria, dia anak yang manja yang tidak tahu apa-apa selain belajar, tetapi kau membuat senyum cerianya seketika memudar, dia berusaha menjadi dewasa dalam waktu yang singkat, Wendy anak yang baik yang tidak pernah mengeluh meski aku hanya memberi makan satu kali dalam sehari, Wendy tidak pernah mengeluh ketika aku ajak tinggal di sebuah tempat yang kumuh dan kecil, dia selalu mengatakan baik-baik saja, walau aku tau, hatinya sudah hancur berkeping-keping saat itu. Aku tak lagi bisa mendengar tawa melengkingnya, aku tak bisa lagi melihat senyum bahagianya, bahkan aku tidak bisa lagi mendengar celotehan manjanya, ia akan bekerja pagi dan pulang malam untuk seorang ibu yang tidak bisa berbuat apa-apa, ia akan menangis pada malam hari sebelum ia terlelap pada tidurnya, anakku yang dulu sudah pergi, Wendy yang dulu sudah tidak ada, aku merindukannya tetapi aku tidak bisa mengembalikannya. Seharusnya aku bertahan saat itu, meski aku mengetahui kau masih menemui Cinta pertamamu, seharusnya aku tidak egois dengan perasaanku demi Wendy, dan seharusnya aku tidak merusak kehidupannya hiks" Yoona tak bisa menahan tangisnya ketika mengingat hal itu, begitu banyak penyesalan yang ia rasakan terhadap anak satu-satunya itu.

It's You - WenYeol Ver ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang