-bagian 3-

1.2K 34 0
                                    

Setelah Sasa pulang dari rumah sakit, ia segera menuju Teresa caffe tempat ia bekerja.

"Permisi kak." ucap Sasa sopan.

"Nah, kebetulan ada kamu nih Sa, sebelum kamu ganti baju, kakak mau kenalin kamu sama adik aku. Dia murid baru di sekolah kamu, dan sepertinya kalian juga satu angkatan." jelas Shella

"Oh ya kak? Boleh dong." ucap Sasa antusias.

"Nah tuh dia!" tunjuk Shella pada seseorang yang baru saja datang di cafe milik Shella tersebut.

"Atha!" panggil Shela.

Atha, adik dari Shela. Menghampiri keduanya. "Ada apa?"

"Ini karyawan kakak, kalian kenalan dong!" ucap Shella.

Athala menoleh kan kepala nya ke seseorang di samping Shela, ia memutar bola matanya kesal. Ada-ada saja Shella!

"Halo."ucap Sasa tersenyum kikuk.

"Hm." sahut nya.

Sasa mengulurkan tangan nya, "Nama aku Sasa. Kamu?"

"Penting lo tau?" dengan perasaan malu, Sasa kembali menarik tangannya.

"Atha! Nggak boleh gitu!" ucap Shella.

Athala berdecak kesal, "Athala."

"Sasa." ucap nya tersenyum, dengan segera Athala meninggalkan Sasa dan Shella keluar dari cafe.

"Aduh, maaf ya Sa. Emang gitu Atha.maklumin ya." ucap Shella tertawa ringan.

"Iya nggak pa-pa kok kak, kalau gitu Sasa permisi ya kak?"

"Oh, iya-iya sa."

***

Setelah menghabiskan waktu selama lima jam, Sasa pun segera menyusul Chila yang masih berada di rumah sakit. Sasa masih khawatir dengan kondisi Chilla. Apalagi, ia sendiri di rumah sakit.

'belum terlalu malam kok' pikirnya

"Atha, kamu antar Sasa ya, udah malam soalnya." ucap Shella yang melihat sasa sedang bingung di pinggir jalan.

"Dih? Lo kata gue ojek pengkolan?" kesal Athala.

"Ck! Cepetan Tha! Kasihan itu dia. "Shella pun mendorong Athala untuk menuju ke motornya.

"Dasar pemaksa!" kesal Athala lalu menghampiri Sasa.

"Lo naik apa?" tanya Athala yang berada di depan Sasa.

Sasa menoleh terkejut. Dengan kikuk ia menggaruk tengkuk nya. "Aku naik angkot, Tha."

"Oh, angkot enggak ada jam segini, gue anter lo." ajak Athala,"Nggak ada penolakan!"

Sasa yang hendak mengeluarkan penolakan terurung karena bantahan Athala. Segera ia naik ke motor Athala.

Setelah lima belas menit mereka saling terdiam di atas motor Athala, dan menikmati angin malam, sampailah kedua nya di rumah sakit tempat Chila di rawat.

Sebelum Sasa membuka pintu ruangan Chila, ia sempat mendengar pembicaraan seseorang dari dalam.

"Chila kapan sih kamu sembuhnya! Sakit sakitan terus! Gak bosen? Mama aja bosen liat kamu kayak gini!" bentak mama Chila.

"Chila, besok kamu harus pulang! Papa nggak mau tau! Uang papa bisa habis kalau kamu disini terus!" tegas papa Chila.

"Pa, ma. Chila juga nggak berharap kok mau sakit kaya gini, maaf ya pa, ma. Kalau Chila bebani kalian." ucap Chila dengan air mata yang mengalir deras.

ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang