-bagian 18-

389 13 0
                                    

"TUNGGU!"tegas athala memberhentikan jalan thalia

"eh tha? Kenapa?"lembut thalia

"lo bilang, lo gak bakal ganggu sasa kan?! Sekarang lo buat dia depresi thal! Sadar gak si lo?!"bentak athala

"gue cuma bilang dia penghancur. Gue salah? Fakta!"

"bukti?"

"bukti apa lagi?! Keluarga gue hancur! Semenjak kedatangan nyokap dia?! Gue harus diem aja? Fine. Gue emang gak bakal ganggu hubungan kalian, tapi... Dendam gue berlanjut! Sampai kapanpun! Lo ingat"tegas thalia

"dia nyokap tiri sasa thal sadar!"

"iya! Dia emang nyokap tiri sasa! Tapi, dia ada hubungannya dengan sasa kan?! Gue simpulin dia yang hancurin keluarga gue!"

"tapi lo ga----"

"STOP! ini urusan keluarga gue! Lo gak usah ikut campur!"tegas thalia kemudian pergi

Dari arah berlawanan keempat sahabat athala datang. Mereka melihat dan mendengar semuanya. Hm maybe mereka ingin menghibur

"tha"panggil leon menepuk pundak athala, membuat athala sedikit terkejut

"lo harus jaga sasa, bahaya"nasihat leon

"gue kasian liat dia yon. Gue gak tau gimana mau bantuin sasa. Gue... Juga kalau jadi thalia mungkin akan kayak gitu"

Bugh

"ngomong lo sekali lagi!"bentak aksa setelah menonjok kuat pipi athala.

"apa apaan sih lo sa!"bentak rangga membantu athala berdiri

"lo gak mau jagain sasa hah?! Lo di kubu mana sekarang?! Thalia atau sasa?! DASAR PECUNDANG LO!"

"gue gak tau mulai dari mana sa... Maaf"

"simpen maaf lo buat laki laki banci kayak lo! Kalau lo gak bisa jagain sasa. Biar gue aja!"bentak aksa kemudian pergi

"kenapa si aksa. Sensi amat"cibir leon

"dia peduli sama sasa. Sedangkan... Gue enggak"lirih athala

"gue yakin lo bisa! Jangan jadi banci kayak tadi"tegas rangga

"yaudah. Gak usah drama deh kalian. Yuk kantin"ajak nathan

"makan aja otak lo!"cibir leon

"yee suka gue dong"

                          🍫🍫🍫

"chil?"panggil sasa pada chila yang sedang sibuk mencatat

"iya sa?"chila menutup bukunya kemudian menoleh pada sasa

Sasa menggigit bibir bawahnya. Berat. berat untuk menceritakan seluruh masalah yang ia simpan rapat rapat. Kini harus ia ceritakan pada sahabat nya. Selama ini sasa memang tak pernah terbuka dengan chila

"sa? Are you ok?"

Sasa menarik nafasnya pelan kemudian tersenyum getir "aku mau cerita tapi.. Gak disini. Mau dengar?"

"yaudah aku mau dengar. Pribadi?"

"iya pribadi"

"di rooftop aja ya?"

"iya"

Kemudian sasa dan chila berdiri dari kursinya dan berniat untuk ke rooftop.

"saa! Tunggu!"panggil seseorang dari belakang sasa dan chila. Membuat sasa menoleh dan mendapati aksa yang tengah berlari kecil ke arah mereka

ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang