-bagian 31-

382 6 0
                                    

Sesampai nya sasa di rumah sakit ia masih melihat keadaan athala yang.. Masih saja sama seperti semalam. Pucat dan dengan mata yang terpejam sayu.

Sasa mencoba tersenyum di hadapan athala "kok belum bangun? Ini aku loh, biasa kamu selalu datangin aku. Masa, aku sekarang yang datangin kamu?"sasa tertawa kecil karena merasa aneh di dalam ucapan nya

Sasa mengelus wajah athala lembut. Kapan ini akan berakhir? Kapan athala sadar dan tertawa bersama sasa lagi? Akan kah itu bisa? Ah, sasa berharap bisa.

"athaa... Aku udah maafin kamu. Aku udah lupain apa yang kamu bilang. Aku... Udah tau semuanya dari rangga. Karena aku, prank nya gak berhasil ya?"sasa terkekeh lagi "aku ngancurin semua nya ya? Aku... Buat semua nya dalam keadaan yang nggak baik baik aja, aku... Pembuat masalah"sasa menunduk berusaha menahan tangis nya

Sasa teringat sesuatu "atha.. Aku mau jumpa mama sama ayah dulu ya? Aku mau kasih tau mereka kalau hari ini aku ulang tahun. Semoga mereka nggak lupa ya?"sasa mengusap rambut athala lalu membuka pintu inap athala dan keluar

***

"happy birthday to me.. Happy birthday to me..."sambil bersenandung kecil. sasa membawa satu buah kue berukuran sedang. Tepatnya kue ulang tahun yang ia beli sendiri sewaktu perjalanan ke makam ayah dan mamanya

"ayahh... Mama... Sasa hari ini ulang tahun, ayah sama mama nggak mau ucapin?"ucap sasa menaruh kue itu di antara makam ayah dan mama nya itu

"aneh ya sasa ma? Yah? Masa bawa kue segala? Tapi, sasa mau aja ngerayain nya bareng sama mama ayah. Pasti seru! Kayak temen temen aku. Mereka pada di rayain di restoran yang mewah. Tapi, sasa disini aja nggak pa-pa kok! Asal sama mama dan ayah!"

"happy birthday"tidak, itu bukan suara sasa lagi. Itu suara seseorang, sasa melihat ke belakang, ternyata ada ken yang sedang tersenyum manis ke padanya

"lo.. Gila?"ken terkekeh karena aksi sasa

"iya aku mungkin udah gila. Aku.. Gila karena kehilangan"sasa tersenyum sambil memandangi nisan ayah dan mama nya itu

Ken tertegun. Tak salah, seseorang itu memilih sasa sebagai pacar nya. Baik, lemah lembut. Ah, ken bermimpi saja mempunyai pacar seperti sasa

Ken berjongkok di samping sasa "enggak ada orang yang tetap di dunia ini, semua pasti bakal meninggal. Itu atas kehendak allah. Dan kita, sebagai seseorang yang di tinggal, hanya bisa bersabar dan berserah diri. Jangan terus di pikirin"

Sasa mengangguk lalu tersenyum "aku gak pernah marah atas kehendak yang udah allah tentukan. Iya, aku emang sedih, aku merasa sangat kehilangan. Tapi, lama kelamaan semua pikiran itu aku tepis, ayah dan mama pasti bakal jumpa sama aku, tapi gak sekarang. Mungkin di alam berbeda nanti"

Ah, sasa yang pintar dan..... Penyabar

"itu kamu tau. Udah ya, aku juga udah bawain kado buat kamu, mau?"tawar ken sambil mengeluarkan kotak kecil

"apa ini?"tanya sasa

"kado buat kamu. Isinya kamu buka sendiri"

Sasa mulai membuka kotak tersebut. Ia melihat, ada liontin yang indah. Berbentuk love yang terbuat dari emas putih asli. Ada tempat tersembunyi di dalamnya, sasa membuka nya. Ia seketika tersenyum haru. Ia melihat, ada foto sasa kecil dan mendiang ayah nya sedang tersenyum lebar ke arah kamera

Sasa refleks memeluk ken, bahagianya hanya dengan cara sesederhana ini "makasih. Ini kado terindah yang pernah aku terima kenn.... Thank you very much!!!!"ucap sasa excited

Ken membalas pelukan sasa. Kemudian mengusap punggung sasa, menyalurkan kekuatan kebahagiaan yang ia punya.

Ken melepas pelukan sasa, kemudian tersenyum "gue pasangin?"sasa mengangguk senang, kemudian i berbalik badan.

ALONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang