40. Rencana Adam 2 ✓

873 50 8
                                    

Setelah memberi perintah kepada Hans. Adam langsung menelpon Bundanya.

My Angel
Calling...

"Hallo Bunda".

"Iya nak, mengapa kamu nelpon bunda selarut ini? apakah ada masalah nak?" Hanna terkejut layar ponselnya yang berdering tertulis, nama anak sulungnya.

Adam tidak pernah menelpon selarut ini, kalau tidak ada urusan penting.

"Aland akan menjemput bunda, Ayna dan Agra besok jam 5 pagi. Tolong beritahukan kepada mereka ya bunda".

"Baiklah nak..kamu baik-baik saja kan sayang?".

Ucapan Adam tidak disanggah Hanna sedikitpun, sepenuhnya Hanna percaya pada anaknya. Suara Adam terdengar lirih sedikit mengusik pikirannya. Pasti ada sesuatu yang terjadi. Naluri ke ibuan Hanna sangatlah kuat pada ketiga anak yang di kandungnya selama 9 bulan 10 hari.

"Ada sedikit masalah, bunda. Tapi bunda tidak perlu khawatir. Adam hanya takut kehilangan Kiki, bun. Bunda lihatkan berita kemarin??".

Adam hanya memberitahu sebagian ke khawatirannya, menyembunyikan perihal wanita yang menghancurkan kehidupan mereka dan sang bunda telah kembali.

"Baiklah sayang, sampai jumpa besok pagi".

"Hmm..".

.
.
.
.

"Tuan Adam sudah menunggu, ikuti aku." ucap Hans pada Max dan Dominic yang sudah sampai di kediaman Adam.

Ruang Rahasia Mansion Adam

Adam sudah menunggu kedatangan Max dan Dominic. Adam dengan gagahnya sudah duduk di atas kursi Hitam berhias ukiran emas dan perak.

"Duduklah." ucap Adam dengan nada tegas dan penuh keseriusan. Karena hal yang akan mereka bahas adalah masalah serius dan rumit.

Adam dalam mode ini, tidak pernah dilihat Max ketika Adam bersama Kia. Max sebelumnya tidak pernah bertemu langsung dengan Adam, hanya mendengar nama dan rumor tentangnya saja.

Sebelum ini, Max menepis rumor yang mengatakan Adam sangat kejam dan menakutkan. Bahkan dia di kenal dengan julukan "mesin pembunuh" di usia belasan tahun.

Tapi selama Max melihat Adam bersama Kia, tidak ada satu pun sikap yang menunjukkan image tersebut.

Berbeda dengan detik ini.

"Mengapa Perasaan ku tiba-tiba tidak enak yaa?? Tuan Adam auranya juga berbeda." Max.

"Ceritakan apa yang terjadi." ucap Adam selanjutnya.

Dominic dan Max saling menatap.

"Jangan buat aku mengulang perkataan ku." ucap Adam dingin langsung merubah atmosfir di ruangan itu, menjadi tegang dan mencekam.

"Selama aku berada di Black, aku tidak pernah melihat tuan Adam berekspresi seperti ini." batin Dominic.

"Mengapa tuan Adam menjadi mengerikan begini. Berbeda sekali dari sebelumnya." heran Max dalam hatinya.

"Maaf tuan kami tidak bisa memberi tahunya." jawab Dominic sopan.

Adam langsung menampilkan slide tentang informasi detail wanita yang menjadi target mereka, dilayar raksasa tepat di depan meja pertemuan yang mereka duduki.

"Bagaimana mungkin, anda bisa mendapatkan informasi sedetail itu?" kaget Max. Menoleh menatap Adam dengan tatapan kagum yang luar biasa.

Pasalnya sangat susah mendapatkan informasi itu karena berhubungan dengan kelompok yang dipimpin Samael. L pun sedikit kesulitan mencari informasi perihal masalah yang mereka hadapi. Butuh waktu 12 jam baru bisa L mendapatkannya.

Purnama KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang