33. Saingan Adam 2 - Nathan Tunggala Dalen ✓

1.3K 69 6
                                    

"Pagi Bunda sayang." sapa Kia menggapai pinggang bundanya lalu memeluk manja. Seminggu ini dia harus bersahabat dengan kursi roda.

"Pagi sayang bunda, udah bangun aja. Kamu tidak nyaman tidur disini??" Tanya Hanna membelai kepala Kia, sambil membuat Ayam kecap+rawit salah satu makanan kesukaan Kia.

"Nyaman sekali bunda, Kia bangun karena itu." Kia melirik teflon sambil cengingiran.

"Hmm,, kamu tu yaa.." ucap Hanna sambil mencubit sayang hidung Kia, mengecup kening gadis yang sudah dianggapnya mantu itu, bahkan sudah seperti putrinya sendiri.

" ucap Hanna sambil mencubit sayang hidung Kia, mengecup kening gadis yang sudah dianggapnya mantu itu, bahkan sudah seperti putrinya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bunda, pakai ini ya bun. Jangan sampai dilepas kapanpun itu!! Ingat Bunda, JANGAN DI LEPAS!! Mandi pun bawa ya bun. Kemanapun dibawa, harus dibawa. oh iya.. Kalau terjadi apa-apa, tekan tombol kecil di belakang kalung ini bun. Usahakan kalung ini tidak di lihat siapapun ketika bunda pakai".

Nyinyir Kia memberi sebuah kalung berlian pada Hanna. Yang sudah dilengkapi alat penyadap dan pelacak, dibuat langsung oleh Kia khusus untuk Bundanya. Entah mengapa perasaannya tidak enak belakangan ini.

Merasa sangat was-was dan khawatir sekali.

Gelisah.
Sangat Gelisah.

Dia berdiri sekuat tenaga di pijakannya, ingin memakaikan sendiri kalung itu pada Bundanya.

"Hati-hati nak." Hanna membantu Kia berdiri, Kia memakaikan kalung di leher Hanna selagi bersandar di meja.

"Iya sayang, bunda akan pakai terus dan menjaganya. duuh.. bunda dikasih kalung segala".

Hanna yang senyam-senyum mendapat hadiah dari Kia. Senang sekali rasanya.

"Aku sayang Bunda. Jangan sampai terluka sedikitpun, nanti Kia sedih." Kia langsung memeluk Hanna menenggelamkan kepalanya, di leher wanita paruh baya kesayangannya.

"Bunda juga sangat sayang kamu, anakku." balas Hanna mencium puncak kepala Kia.

Sayang sekali bunda Hanna pada Kia.
Sudah seperti putri sulungnya.

07.30
Meja Makan Khusus Keluarga Inti, Mansion Adam.

30Meja Makan Khusus Keluarga Inti, Mansion Adam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Purnama KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang