44. Ini Bukan Cinta Yang Ku Butuhkan ✓

796 43 0
                                    

Perlahan jet pribadi Adam sudah memasuki daerah tujuan mereka. Ke khawatiran yang begitu mengganggu, memutus waktu bosan 3 jam perjalanan.

Karena penumpang pesawat sibuk dengan pikiran dan kegelisahan mereka masing-masing.

" Jerman???"
Batin Dominic.

"Kak, kita memasuki daerah Jerman....?!" Histeris Onyx berteriak.

"Ya, sepertinya begitu" jawab Max yang masih berpikir, apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seperti biasa, Eagle hanya diam dan berpikir.

Membatin dengan hasil yang sudah bisa dia tebak, alur rahasia ini akan berlabuh dimana.

Apa kau ingin menikah dengan Kia sekarang. Ini sungguh tidak baik Adam, apa yang kau pikirkan??? Dalam keadaan seperti ini Kia pasti akan meledak.
Apa kau sungguh tidak bisa bersabar? sehingga tidak bisa melihat situasi yang panas seperti sekarang? Kau masih belum tahu bagaimana sifat dan jalan pikiran wanitamu, Adam? Sungguh bodoh! Kia kembali merasakan trauma bersama datangnya wanita laknat itu. Kau dengan egoisnya mengambil langkah sendiri.

Para Shadow berpikir dan menebak yang akan terjadi selanjutnya tidak akan baik.

Sedangkan para sahabat Kia masih bingung dimana mereka, Kia memang belum pernah membawa mereka ke negara tempat Ayah dan keluarga Kia tinggal.

Semua turun, jejeran mobil mewah sudah menunggu dan menyambut kedatangan mereka.

Adam yang menggendong Kia dan Aland disambut ketua Black dan CEO K.A Group cabang Jerman.

"Selamat datang tuan" ucap kedua orang tersebut.

"Aku yang bawa mobil." ucap Aland yang kedua orang itu tahu Aland. Aland ingin hanya mereka bertiga yang ada di mobil tersebut.

Mereka semua pergi menuju Kediaman Keluarga Amzari.

Flashback On

Setelah di periksa dan Kia sudah beristirahat. Adam langsung menelpon Amzari.

"Selamat Malam tuan Mahya".

Ucap Adam sopan memulai percakapan.

"Selamat Malam. Maaf, saya berbicara dengan siapa?".

Balas Amzari yang heran siapa yang bisa mengetahui nomor pribadinya. Menelepon selarut ini.

"Saya Adam, kekasih anak sulung anda tuan. Saya mendapatkan kontak pribadi anda dari Zein".

Jawaban Adam menjawab penasaran Amzari, karena hanya orang terdekat yang mengetahui nomor pribadinya.

Dasar anak ini, mengapa dia memberi nomor pribadi ku pada Adam!.

"Ada keperluan apa tuan Arslan, menelpon saya selarut ini??".

"Saya ingin menikah dengan putri tuan. Maaf sebelumnya, saya hanya ingin memberitahu anda, bukan untuk meminta izin. Saya sangat menghormati dan berterimakasih pada anda sudah menjaga dan merawat Kia. Sekarang giliran saya untuk menjaganya. Dan saya rasa, saya lebih bisa menjamin keselamatan Kia dari pada anda tuan. Kalau anda menolak seperti nya akan rumit kedepannya. Pertimbangkan lah dengan baik sebelum memilih".

jelas Adam yang hanya membuat pria paruh baya di ujung sana geram, tapi disisi lain perkataan Adam memang benar adanya.

Bocah tengik.

"Baiklah datang kemari, kita bicarakan secara langsung. Jika memang Kia setuju menikah dengan mu, akan ku nikahkan kalian. Dan aku yang langsung berbicara kepada ayah kandung Kia".

Purnama KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang