38. Awal Penderita Bunda ✓

939 44 12
                                    


Enjoy The Story
And Happy Reading Readers 🧡🤎

"Kamu rawat dengan baik istri dan anak-anak ku jangan berani mencoba macam-macam. Aku akan mengurus perusahaan dan bernegosiasi dengan ayah" titah Arvian pada Siska Renata, selingkuhannya yang biasa dipanggil Renata.

"Iya sayang". Jawabnya manis pada pria yang sangat dicintainya.

Tapi jangan tanya apa yang di dalam hatinya.

Tidak mungkin aku tidak macam-macam mas. Dia saingan ku, aku akan melenyapkan dia. Kamu hanya milik ku seorang.

.
.
.

Hanna dan ke 3 putra-putrinya masih tidak sadarkan diri terbaring di atas tempat tidur berukuran king size, akibat biusan dari anak buah Arvian.

Setelah mendapat kabar dari Arvian yang tidak akan datang ke rumah persembunyian dalam 2 minggu, Renata langsung ingin menjalankan rencananya untuk Hanna.

Flashback On

Setelah membius Hanna dan ke 3 anaknya, Arvian langsung menghubungi Renata.

"Hallo Sayang" sahut Renata sang pelakor jalang dari seberang sana.

Ih jijik kali lah sama pelakor nii 😤😤

"Ren, sebentar lagi mas akan bawa Hanna dan anak-anak kesana".

"Kenapa mas membawa mereka kesini??" Rengek Renata pada Arvian.

"Aku sudah bilang sama kamukan. Aku sangat mencintai Hanna dan kamu!! Aku tidak bisa melepas kalian berdua, sayang. Sudahlah jangan dibahas lagi. Kepalaku sudah cukup pusing. Hanna memberiku surat cerai tadi dan aku sebesar debu pun tidak ada niatan untuk melepasnya".

"Trus, kenapa kamu mau bawa mereka kesini mas??".

"Ayah mengancamku. Aku tidak boleh mendekati Hanna dan anak-anakku lagi. AKU GAK BISA HIDUP TANPA HANNA. Aku harus menyembunyikan Hanna agar aku bisa tetap bisa bersamanya. Hanna tidak akan mau ikut aku, kalau anak-anak tidak ku bawa." jelas Arvian penuh penekanan.

"Sudah kita jangan ributkan masalah ini lagi, kamu siapkan kamar dan makanan untuk mereka." titah Arvian menyudahi.

"Baik sayang" ucapan Renata menjadi akhir panggilan yang terhubung.

Tuuuut...tuuut...tuuutt..

"Apasih lebihnya wanita itu sehingga mas Arvian tidak mau melepasnya, aku heran. Aku lebih muda 8 tahun dari istrinya, cantik, sexy apa coba yang kurang. Istrinya sudah tua, lihat saja apa yang akan ku perbuat padamu wanita sialan!".

Renata bergumam, mengangkat sebelah alisnya dan tersenyum sinis setelah memikirkan siksaan apa yang akan diberikannya pada Hanna.

Flashback Off

Renata menyuruh salah satu anak buahnya untuk membawa Hanna ke dalam mobil.

Monica (28 tahun) Kepala ART di rumah itu melihat ada gerak-gerik aneh yang dilakukan Renata.

"Maaf buk, nyonya Hanna mau dibawa kemana??" Monica tahu, Hanna istri sah sekaligus nyonya besar keluarga Arslan dari tuan yang diabdinya.

"Kamu diam saja, atau kamu akan kubunuh!! Diam dan tutup rapat mulutmu!! Jangan mengatakan apapun, apalagi mengadu pada mas Arvian, mengerti!!".

Monica hanya diam mendengar bentakan dan ancaman Renata, diamnya Monica membuat Renata kesal.

"KAMU TULIIII!!!" teriak Renata lagi, melihat Monica hanya diam mematung tanpa suara. Monica sedikit terperanjat mendengar teriakan Renata.

Purnama KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang