16. Trauma Perceraian ✓

1.7K 80 0
                                    

Rumah Anes

Kia dan Adam sudah memasuki pekarangan rumah Anes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kia dan Adam sudah memasuki pekarangan rumah Anes. Perasaan Kia bercampur aduk sekarang, memikirkan reaksi para sahabatnya nanti.

Semoga aman-aman saja. Mood kak Al gak bisa ditebak kadang, kalau nanti emosinya naik gimana? Reaksi Shira dan Tiwi nanti juga ntah seperti apa.

Kia masuk yang tentunya bergandeng dengan Adam. Di dalam perjalanan tadi, Kia sudah berkirim pesan dengan Tasya. Semua orang sedang berkumpul di living room.

"Kak, Kia yang masuk duluan ya" Ucap Kia pada Adam, melepaskan jari yang bertautan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak, Kia yang masuk duluan ya" Ucap Kia pada Adam, melepaskan jari yang bertautan.

"Hmm..." Adam membelai pipi Kia.

Hufh. Semuanya pasti baik-baik saja.

Batin Kia menguatkan diri.

Kia membuka pintu, perlahan melangkah masuk ke rumah.

"Siang semuaa nya!" teriak Kia bereuforia.

"Kiaaaa!!" Balas Tasya, Tiwi, dan Ana berteriak langsung berhamburan memeluk Kia.

Ke tiga gadis itu, belum menyadari keberadaan Adam yang berjarak beberapa langkah di belakang Kia.

Anes yang berjalan dari dapur, menjatuhkan piring yang berisi buah ditangannya ketika melihat boss besarnya berada di depannya.

Tu..tuan Adam. Mengapa bisa ada disini??

Untung saja piringnya melanin hehe..

Treng..klutungg..tungg..teeng..
Suara piring jatuh menggema keseluruh ruangan.

Ke empat gadis yang sedang berpelukan pun menoleh ke sumber suara.

"Ada apa kak?" tanya Ana.

"Tuan, kenapa tuan di rumah saya?" Tanya Anes, yang hormat sebelumnya.

Ke tiga gadis yang memeluk Kia, menoleh kesamping arah Anes menatap canggung.

Tapi tidak dengan Tasya, yang langsung berubah raut wajahnya.

Purnama KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang