11. Saingan Adam - 1. Abiel Marshawn ✓

1.9K 86 0
                                    

Kia sedang berada di mall. Dia ingin membeli kebutuhan bulanan mulai dari makanan, kosmetik dan sabun-sabunan yang sudah menipis.

Dia mengitari jejeran buah segar yang menggiurkan. Aroma buah-buahan mulai mengguncang rasa greget lidah Kia yang ingin menyantap mereka semuanya.

"Kenapa dari tadi aku tidak melihat buah pir ya?" gumam Kia yang heran dari tadi dia tak kunjung menemukan buah yang dicari nya.

"Nah itu dia!" gumam nya semangat, akhirnya menemukan keberadaan si buah pir yang dicarinya.

.
.
.
.

Abiel POV

Karena besok hari minggu, aku berniat pergi ke mall membeli buah dan cemilan persiapan bersantai besok.

Aku mengganti baju dengan kemeja berlengan pendek berwarna baby blue dan celana dasar coklat susu yang berbahan katun stretch.

Setelah sampai di tempat tujuan, aku langsung mencari apa yang ingin dibeli. Cemilan dan buah-buahan beberapa sudah dapat. Tinggal Pir yang aku cari. Belum ketemu sedari tadi.

Ketika aku melihat apa yang ku cari, ku raih buah itu sesegera mungkin. Hanya satu pack yang tersisa.

Ketika pack buat pir yang terbuat dari plastik itu sudah kuraih, dan tangan ku sudah berada di ujung wadah buah tersebut. Aku terkejut, tangan seorang wanita juga ada disisi berlawanan wadah buah yang sudah ku sentuh.

Aku menoleh, ternyata itu Kia yang ku rindukan tempat di sebelah ku sekarang. Sudah lama sekali aku tidak melihatnya.

Rindu.
Sangat rindu.

"Kak Abii!" kaget Kia.

"Kiaa!" jawab Abiel tidak kalah excited.

"Waaahh... Syukurlah kita bisa bertemu sekarang. Aku ingin sekali mengajak kakak makan, berterima kasih untuk yang waktu itu".

"Aku juga ingin bertemu dengan mu Kia, ingin tau keadaan mu. Aku mencari mu di cafe. Menunggumu setiap hari di waktu makan siang, tapi tidak pernah muncul." Kia selalu makan siang di castel.

"Aaaa begituu... Kenapa tidak tanya pada karyawan saja kak?" tanya Kia.

"Iyaa jugaa ya.." jawab Abiel malu sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Kita makan yuk kak, aku lapar" Ajak Kia sambil mengusap-usap perut gembulnya.

"Tapi ini tidak termasuk pembayaran terima kasih kan?" tanya Abiel sambil tertawa.

"Gak kak, utangku ku bayar lain kali. Anggap saja ini reunian antara aku dan penyelamat ku hehe.. Trus pir ini bagaimana??".

"Sudah.. untuk kamu aja Kia".
"Makasih kak" balas Kia senyum mengarah ke Abiel.

Mereka berdua membayar belanjaan mereka dan menuju parkiran.

"Kita kemana Kii?".
"Ke castle aja gimana kak?".
"Boleh".

Tempat mobil mereka parkir, ternyata bersebelahan. Kebetulan yang seperti settingan.
Mungkin memang settingan Tuhan.

"Wah.... Jodoh kali kita Ki?" ucap Abiel sambil bercanda. Dan sebenarnya, itu memang harapan Abi.

"Iya kali kak. Hehe" Balas Kia kikuk.

"Emang kakak mau sama cewek jelek dan gendut kayak aku? yang kayak gitar spanyol banyak kali kak." timpalnya menjawab statement Abiel.

"Tapi mereka gak ada yang seperti kamu Kii" dengan penuh senyum Abiel menjawab pertanyaan Kia.

"Makasih kak." hanya itu balas Kia. Kia melihat ketulusan di perkataan Abi.

Purnama KiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang