Got U 2 (Soobjun)

2.1K 207 12
                                    

"Taehyun-ah!" Yang di panggil langsung berbalik.

"Ada apa hyung?" Tanyanya saat Soobin dan Hyunjin menghampirinya.

"Apa Beomgyu Ssaem dan Yeonjun Ssaem sudah pindah ke luar negeri?" Taehyun menggeleng.

"Sepertinya tidak, Yeonjun hyung belum ingin pergi" Soobin dan Hyunjin mengangguk mengerti.

"Memangnya kenapa?".

"Kami ingin meminta maaf, dan hanya memastikan kalau mereka masih belum pindah ke luar negeri".

"Ini sudah 1 bulan, dan kalian berdua masih baru ingin meminta maaf? Hei hyung, ayolah! Kalian kira ini masalah sepele?".

"Kami takut Taehyun-ah".

"Ck! Setelah kalian menyakiti mereka, baru kalian merasa takut? Cepatlah meminta maaf!" Ujar Taehyun sebelum pergi.

































"Kau yakin Bin?" Tanya Hyunjin saat mereka sudah berada di depan sebuah rumah yang megah. Yang ditanya hanya mengangguk lalu menelan ludahnya kasar.

"Ketuklah pintunya!" Suruh Soobin.

"Ke-kenapa aku??!! Kau saja!" Soobin mendecak, ia menghirup nafas dalam-dalam lalu mengetuk pintu tersebut.











Tok... Tok... Tok...

















Cklek...











"Siap-? Oh kalian berdua. Ayo masuk!" Jantung Soobin dan Hyunjin berdetak dengan kencang saat pintu di buka oleh Beomgyu, tubuh keduanya langsung menegang.

"Kalian mau masuk tidak?" Keduanya langsung mengangguk dan mengikuti Beomgyu masuk ke dalam rumah.



















"Jadi ada apa?" Tanya Beomgyu pada Soobin dan Hyunjin, saat ini mereka sedang duduk di ruang tamu.

"S-ssaem...".

"Jangan panggil aku seperti itu, panggil saja hyung. Aku sudah bukan guru kalian lagi" Soobin dan Hyunjin mengangguk.

"Hyung, kami ingin meminta maaf. Kami tau kami salah, kami sudah keterlaluan. Kami sangat menyesal" ujar Soobin tulus. Beomgyu mengangguk.

"Aku sudah memaafkan kalian, begitu juga Yeonjun, di saat keadaanya sudah membaik, dia pasti akan memaafkan kalian".

"Tapi, kenapa kalian bisa berbuat senekat ini? Apa kalian tak memikirkan kalau itu akan merugikan orang lain? Apa di dalam pikiran kalian hanya main-main saja?" Soobin dan Hyunjin menunduk.

"Aku pernah seusia kalian, dulu aku juga nakal. Tapi aku tidak ingin orang lain merugi karena kenakalanku! Setidaknya diusia kalian sekarang ini, kalian sudah bisa berpikir lebih dewasa, kalian tau mana yang benar dan mana yang salah" nada bicara Beomgyu memang tenang, tapi begitu menohok hati Soobin dan Hyunjin.

"Jika kau mencintai seseorang! Jangan menyakitinya! Cinta bukan seperti itu. Bin, kau itu lelaki, dan semestinya lelaki yang baik tidak melakukan hal itu. Dia tidak akan menyakiti seseorang yang di cintainya".

"Aku sudah sepakat tidak akan melaorkan apa yang kalian lakukan padaku dan juga istriku ke pihak berwajib, kalian berdua masih di bawah umur. Dan aku tidak ingin membuat masa depan kalian harus berakhir di jeruji besi dengan catatan sebagai kriminal. Aku tidak tahu apa yang akan orang lain lakukan jika berada di posisiku dan Yeonjun".

"Kalau ditanya bagaimana perasaanku? Tentunya sakit, sangat sakit. Apalagi perasaan Yeonjun" air mata Beomgyu keluar.

"Coba bayangkan bagaimana perasaanmu kalau istrimu di perkosa tepat di hadapanmu! Aku yakin kau akan hancur saat itu juga! Begitulah perasaanku! Hancur! Aku bersyukur kalian mau mengakui kesalahan dan meminta maaf. Yang aku inginkan sekarang hanya kesembuhan Yeonjun dan keselamatan bayi di dalam kandungannya".

"A-apa? Bb-ayi?" Beomgyu mengangguk.

"Ya, saat itu Yeonjun tengah hamil, usianya baru 5 minggu. Dengan keadaanya saat ini, aku sangat mengkhawatirkan kondisinya juga janin di dalam kandungannya" mata Soobin membola.

"H-hyung, aku benar-benar minta maaf hiks".

"Aku sudah memaafkanmu. Dan jangan pernah mengulanginya lagi" Soobin mengangguk.

"Kau mau meminta maaf pada Yeonjun kan?" Soobin mengangguk.

"Ayo ikut aku" Soobin mengikuti Beomgyu.




























"Ayo masuk" Soobin masuk ke dalam kamar Beomgyu dan Yeonjun, hatinya terasa sakit saat melihat keadaan Yeonjun sekarang. Tubuhnya terlihat lebih kurus. Yeonjun tengah duduk di pinggir ranjang sambil menetap keluar kamar melalui dinding kaca yang memisahkan kamar dengan balkon.

Beomgyu menyuruh Soobin untuk diam di sana terlebih dulu, sementara ia menghampiri Yeonjun.

"Sayang..." panggil Beomgyu, Yeonjun menoleh ke arah Beomgyu sambil tersenyum.

"Ada yang ingin bertemu denganmu".

"Siapa?" Beomgyu mengisyaratkan Soobin untuk mendekat.














Mata Yeonjun langsung membola saat melihat Soobin berjalan mendekatinya. Ia segera memeluk Beomgyu erat.

"Gyu, kenapa dia ada di sini hiks??? Aku takut hiks, dia akan menyakitiku dan baby lagi hiks! Suruh dia pergi Gyu!!!" Beomgyu mendekap tubuh Yeonjun, menenangkan istrinya. Soobin yang melihatnya meringis sakit. Perbuatannya begitu menyakiti Yeonjun.

Dilihat dari sikap Yeonjun pada Beomgyu tadi, dan kini bagaimana Yeonjun memeluk Beomgyu dengan erat, Soobin tau kalau Yeonjun sangat mencintai Beomgyu, dan Beomgyu sangat berperan penting dalam kehidupan Yeonjun. Soobin bisa melihat kalau Yeonjun merasa aman di samping Beomgyu, dalam dekapan Beomgyu.

"Soobin ingin meminta maaf padamu sayang" Yeonjun menatap Soobin lalu menggeleng.

"D-dia bohong hiks!! Dia ingin menyakitiku lagi Gyu!" Beomgyu menggeleng.

"Sayang..." Beomgyu menangkup wajah Yeonjun.

"Kamu percaya sama aku kan?" Yeonjun mengangguk cepat.

"Kalau ada orang minta maaf, jadi kita harus memaafkan bukan?" Yeonjun mengangguk lagi.

"Soobin ingin meminta maaf padamu, jadi kamu harus memaafkan dia" Yeonjun menatap Soobin lalu mengangguk. Soobin mendekat ke arah Yeonjun lalu meraih jemari lentik Yeonjun.

"Ssaem, aku benar-benar minta maaf. Aku sungguh menyesal" Yeonjun menatap ke arah Beomgyu, dan mendapat anggukan oleh Beomgyu.

"Terima kasih sudah mau memaafkanku Ssaem" Yeonjun mengangguk, lalu menarik tangannya dari genggaman Soobin.

"Mau sebesar apa kesalahan yang di perbuat, manusia memang harus saling memaafkan bukan" Soobin mengangguk sambil mengusap air matanya. Soobin merasa sangat buruk sudah menyakiti orang seperti Beomgyu dan Yeonjun, mereka memang orang yang sangat baik. Soobin bersyukur Beomgyu lah yang menjadi pendamping hidup Yeonjun, Yeonjun akan selalu bahagian bersama Beomgyu, Soobin yakin akan hal itu. Dan kini ia harus mengikhlaskan orang yang dicintainya berbahagia dengan pilihannya. Cinta memang tidak harus memiliki tapi butuh pengorbanan.





















End...
Jangan lupa kasih komentar, kritik dan sarannya ya readers...
Sekian dan terima kasih...

It's About Me & You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang