Soobin menghentikan kegiatannya saat sepasang lengan melingkari lehernya. Jari-jarinya yang sedari tadi asyik bermain dengan keyboard kini beralih menggenggam jemari lentik nan hangat milik istrinya.
"Kenapa sayang?" Tanya Soobin lembut.
"Aku tidak bisa tidur kalau tidak bersamamu!" Kesal Yeonjun, membuat Soobin terkekeh mendengarnya.
"Tunggu sebentar lagi dan aku akan tidur bersamamu" Yeonjun menggeleng, dan Soobin dapat merasakannya.
"Aku akan menemanimu Bin".
"Baiklah..." Soobin menarik ke belakang kursi kerjanya, memberi ruang untuk Yeonjun duduk di pangkuannya.
"Tunggu sebentar!" Soobin menahan Yeonjun yang akan duduk di atas pangkuannya.
"Kenapa Bin?" Tanya Yeonjun bingung, suaminya itu malah mendekatkan telinganya ke perut buncitnya.
"Apa dia sudah tidur?" Tanya Soobin, membuat senyuman manis terukir di wajah sang istri.
"Sepertinya begitu, sedari tadi ia aktif menendang, lucu sekali" ujar Yeonjun sambil mengelus perutnya, kini usia kandungannya sudah masuk bulan ke-8.
"Aku sudah tak sabar menantikan dia lahir ke dunia, dan melengkapi keluarga kecil kita" Yeonjun mengangguk.
"Jadi, apa sekarang aku sudah boleh duduk Tuan Choi Soobin yang terhormat? Istrimu ini sejak hamil tua jadi cepat merasa lelah kalau terlalu lama berdiri" tanya Yeonjun sambil menepuk perutnya pelan, sementara sebelah tangannya menyangga pinggangnya.
"Tentu, duduklah" Soobin menepuk pahanya. Yeonjun segera duduk di paha Soobin, menghadap ke arah suaminya. Soobin kembali menarik ke depan kursi kerjanya sambil memeluk tubuh istrinya.
"Apa pekerjaanmu sangat banyak Bin?" Tanya Yeonjun, ia memeluk tubuh Soobin erat, sesekali mengendusi dada dan ceruk leher suaminya itu.
"Tidak, hanya saja aku harus menginput data ini".
"Kenapa tidak menyuruh bawahanmu saja?".
"Ini data penting sayang, jadi harus aku sendiri yang menginputnya" Yeonjun mengangguk mengerti.
"Apa perutku mengganggumu Bin?" Soobin reflek menggelengkan kepalanya.
"Tentu saja tidak sayang" Soobin mengecup bibir Yeonjun singkat.
"Bahkan kau terlihat semakin cantik sejak hamil".
"Benarkah???".
"Tentu saja".
"Berat badanku naik 7kg Bin".
"Tak apa, wajar saja, kau kan sedang hamil".
"Benar, aku sedang hamil hehe. Hamil anaknya Choi Soobin" Soobin terkekeh gemas, lalu mengecup pucuk hidung Yeonjun.
"Hei Bumil! Semenjak hamil kenapa kau semakin menggemaskan sih???".
Dug!
Soobin menghentikan kegiatannya, ia menatap Yeonjun.
"Kau merasakannya Bin?" Soobin mengangguk, tangannya bergerak mengelus perut Yeonjun yang menempel dengan perutnya.
"Tentu saja, tendangannya lumayan keras dan begitu terasa saat mengenai perutku" ujar Soobin dengen senyum yang terukir di wajahnya.
"Sedari tadi dia juga seperti ini" kekeh Yeonjun.
"Sayang, kau belum tidur? Ah, apa kau juga ingin menemani Daddy bekerja seperti Mommymu hm?" Tanya Soobin sambil mengelus lembut perut Yeonjun.
"Tunggu sebentar lagi ya sayang, dan setalah itu kita akan tidur bersama".
"Cepat Daddy, baby dan mommy sudah sangat mengantuk" ujar Yeonjun dengan menirukan suara anak kecil.
"Kalau begitu, tidurlah terlebih dulu bersama Mommy, nanti kalau pekerjaan Daddy sudah selesai, Daddy akan menyusul" Soobin membawa kepala Yeonjun agar bersandar di dadanya, mengelus surainya lembut.
"Bin, aku benar-benar merasa nyaman" Yeonjun menyamankan posisinya.
"Kalau begitu tidurlah" Soobin mengecup surai Yeonjun.
"Selamat Malam Choi Soobin, aku sangat mencintaimu...".
"Aku lebih mencintaimu Choi Yeonjun...".
End...
Hai hai.....
Ada yang kangen Soobjun???
Jangan lupa kasih komentar, kritik dan sarannya ya readers...
Sekian dan terima kasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Me & You
FanfictionEspecially SooJun, BeomJun & BeomTae Ficlet Drabble Oneshoot / Twoshoot BxB Yaoi Mature Content M-Preg Top !Soobin, Beomgyu Bot ! Yeonjun, Taehyun Ringan kok...