"Entahlah, yang Yeonjun tau, hatinya sudah mati rasa. Bahkan raga dan nyawanya serasa tak menyatu".
"Yeonjun, kamu gak mau cerita?" Tanya Soobin sembari menyodorkan cup berisikan coklat panas, sang lawan bicara hanya menoleh sekilas.
"Memangnya apa yang harus aku ceritain ke kamu?" Soobin terhenyak, mulutnya terbuka, namun tak sepatah kata pun keluar. Tenggorokannya tercekat
"Aku baik-baik aja kok".
"Bohong!" Yeonjun yang hampir meminum coklat panasnya terhenti, lantas menatap pemuda di hadapannya.
"Kenapa kamu mau tau?" Tatapannya datar, namun begitu menohok dada Soobin.
"Kamu bisa berbagi masalah kamu sama aku, jangan di pendam sendiri, Jun".
Yeonjun terkekeh, meletakkan cup berisi coklat panas ke meja. Menatap keluar cafe melalui dinding kaca.
"Serius, gak ada yang perlu aku ceritain ke kamu. I can handle myself".
"Kamu bisa berbagi sama aku Jun, kamu bisa percayain aku" Yeonjun kembali terkekeh.
"Percaya?".
"Bin, aku gak pernah bisa percaya sama siapapun kecuali Tuhan. Bahkan, aku gak bisa sepenuhnya percaya sama diriku sendiri".
"Aku memang mengenal diriku dengan baik. Namun, ada saat dimana aku nyaris tak mengenali diriku sendiri, dan itu di luar keinginanku" Hati Soobin mencelos
"Jadi, untuk apa aku harus percaya sama orang lain?".
"Jun..".
"Kita saling kenal itu udah lebih dari cukup. Kamu cukup tau aku dari apa yang kamu lihat, kamu sebenernya gak perlu mengorek kehidupanku lebih dalam, itu privasiku, orang berpendidikan kaya kamu pasti paham kan?".
Soobin terdiam, perkataan Yeonjun sukses membuat lidahnya terasa kelu.
"Kamu gak capek nikmatin rasa sakitnya sendiri?".
"Choi Soobin, aku bukan masokis dan gak berharap ngerasain sakit!".
"Gak ada orang yg menikmati rasa sakit, kalaupun ada, aku bukan salah satu dari mereka.
"Dari sorot mata kamu, aku tau kamu menyimpan banyak luka, Jun".
"Udah sore Bin, hujannya juga udah reda, aku mau pulang, makasih udah mau nemenin aku" Yeonjun berdiri, tersenyum manis kepada Soobin sebelum melangkahkan kakinya, keluar dari cafe.
Soobin hanya bisa tertawa hambar sambil menatap punggung sempit Yeonjun yang perlahan menjauh.
Taehyun benar, memang tak mudah mengambil tempat di hati maupun di dalam kehidupan Yeonjun. Tembok pembatas yang ia bangun terlampau kuat dan tinggi.
Dan Soobin sadar...
Ia tak akan mudah melewatinya. Apalagi Yeonjun sudah menutup rapat-rapat pintu hatinya, sengaja tak membiarkan seseorang masuk.
Beomgyu, salah satu orang yang mendapat tempat di hati Yeonjun, selain Taehyun. Dan Soobin tak akan pernah bisa menggeser posisinya, tak akan sanggup.
Jangan lupa tinggalkan komentar, kritik dan sarannya ya readers...
Sekian dan terima kasih...❤
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Me & You
FanficEspecially SooJun, BeomJun & BeomTae Ficlet Drabble Oneshoot / Twoshoot BxB Yaoi Mature Content M-Preg Top !Soobin, Beomgyu Bot ! Yeonjun, Taehyun Ringan kok...