"Gyu? Menunggu siapa?" Tanya Sihoon pada Beomgyu yang saat ini sedang duduk di bangku koridor sambil memainkan ponselnya.
"Sihoon? Kau belum pulang? Aku sedang menunggu Yeonjun hyung".
"Ah, bukankah siswa kelas 3 ada pelajaran tambahan?" Beomgyu mengangguk.
"Yeonjun hyung bilang hari ini kelasnya tidak ada pelajaran tambahan" Sihoon mengangguk mengerti.
"Ah, kalau begitu aku pulang duluan" Beomgyu mengangguk.
"Hati-Hati!" Beomgyu kembali fokus pada ponselnya, tak berselang lama ia merasa ada seseorang yang berdiri di depannya.
Sret!
"Hyung! Kembalikan ponselku!!!".
"Kau itu ya! Tidak di rumah, sekolah, dimanapun pasti memainkan benda ini terus".
"Tentu saja, memang kau mau kugemp-mphh" Yeonjun segera membungkam bibir Beomgyu sebelum kalimat laknat keluar dari mulutnya.
"Gyu! Mulutmu memang minta ku jahit ya" Beomgyu meringis, lalu segera merebut kembali ponselnya dari genggaman Yeonjun.
"Kalimat itu keluar dengan sendirinya Hyung" Yeonjun mendengus sebal sambil melirik sekitarnya, untung di koridor hanya ada mereka berdua.
"Ayo cepat pulang!!!" Yeonjun menarik tangan Beomgyu.
"Gyu, apa temanmu tak ada yang curiga dengan hubungan kita?" Tanya Yeonjun memecah keheningan, saat ini mereka sedang dalam perjalanan pulang.
Beomgyu yang sedang menyetir mobilnya menoleh sekilas pada Yeonjun.
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu hyung?".
"Hanya ingin saja, karena teman-temanku banyak yang salah paham kalau kita itu sepasang kekasih" Beomgyu terkekeh lalu meraih sebelah tangan Yeonjun untuk ia genggam.
"Semua teman-temanku percaya hyung kalau kau itu hyungku, hanya beda ibu saja".
"Padahal aku hanya barang lelang saja, yang dibeli oleh Ayahmu".
"Ah, awalnya kau kan memang sugar baby Ayahku saja hyung. Tapi aku bersyukur Ayah masih mau membagimu denganku ".
"Kalian memang tak ada bedanya" dengus Yeonjun.
"Hyung, lihat, sangat sesak" pandangan Yeonjun turun ke arah selangkangan Beomgyu.
"Lalu??".
"Aku membutuhkanmu hyung, mulutmu".
"Di rumah saja Gyu" Beomgyu menggeleng.
"Ayolah hyung, kalau di rumah kau pasti akan lebih memprioritaskan Ayahku".
"Gyu, Ayahmu lembur kan hari ini? Jadi, aku milikmu hari ini. Kita lakukan di rumah saja".
"Baiklah hyung".
"Gyu pelan-pelan ish!!!" Yeonjun hampir saja terjatuh saat Beomgyu menariknya dengan kasar, lalu membawanya ke kamar.
"Hyung aku sudah tidak tahan lagi" setelah sampai di kamar dan menutup pintu, Beomgyu langsung membanting tubuh Yeonjun ke ranjang.
"Kau tidak mau makan dulu?".
"Ini aku sedang bersiap ingin memakanmu hyung" Beomgyu melucuti seragam Yeonjun satu persatu hingga pemuda cantik itu kini benar-benar telanjang.
Beomgyu segera mencium bibir pink Yeonjun, tangannya bergerak memilin dua tonjolan kecil di dada Yeonjun.
"Emhh Gyu.." Beomgyu melepas seragamnya, tanpa melepas pagutan bibirnya dengan Yeonjun.
"Ahh Gyu!!! Emhh!!! Eungh!!!!" Tubuh Yeonjun tersentak seiring dengan makin cepatnya tempo sodokan Beomgyu.
Beomgyu yang kini sedang mengulum kedua nipple Yeonjun menyeringai, ia sangat suka saat mendengar Yeonjun yang mendesahkan namanya.
"Jadi siapa yang lebih memuaskan hyung? Aku atau Ayah?" Tanya Beomgyu, kini bibirnya naik ke leher Yeonjun.
"A-aku suka kalian berdua eunghh" seringai di wajah Beomgyu makin lebar saat mendengar betapa keras Yeonjun mendesahkan namanya.
"Lebih keras lagi hyung, aku menyukainya...".
.
Cklek...
"Ck!! Dasar pengganggu!" Dengus Beomgyu saat Soobin memasuki kamar Yeonjun.
"Choi Beomgyu! Berhenti!" Perintahnya tegas, lelaki tampan itu melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya.
Beomgyu terpaksa mengeluarkan miliknya dari dalam hole Yeonjun, kalau ia tak mau menurut, Ayahnya pasti akan melarangnya untuk menyentuh Yeonjun, dan Beomgyu tak ingin hal itu terjadi.
Beomgyu beranjak dari ranjang, ia memunguti pakaiannya lalu memakaiannya sambil menggerutu sebelum keluar dari kamar, meninggalkan Soobin dan Yeonjun.
Soobin berjalan mendekati Yeonjun yang terbaring di ranjang, dadanya bergerak naik turun, kedua kakinya yang terbuka lebar, menampilkan pink holenya yang masih berkedut, juga sisa sperma Beomgyu yang merembes keluar, ah pemandangan yang sangat indah bagi Soobin.
"Hai baby..." Soobin mengungkung tubuh Yeonjun lalu mengecupi wajah cantik itu.
"Dad, bukankah Daddy bilang kalau hari ini harus lembur?" Tanya Yeonjun lemah. Soobin mengangguk.
"Ya, dan aku pulang sebentar hanya untuk bermain denganmu baby..." Soobin bergerak melepas semua pakaiannya, lalu kembali mengungkung tubuh Yeonjun.
"Apa kau lelah? Apa kau dan Beomgyu bermain cukup lama?" Yeonjun menggeleng.
"Lakukanlah, bukankah aku milikmu?" Soobin tersenyum.
"Dad, aku punya 1 permintaan" ujar Yeonjun.
"Katakanlah..." ujar Soobin lembut.
"Aku ingin memiliki baby..." ucap Yeonjun dengan nada imut.
"Baby?" Yeonjun mengangguk.
"Iya, baby" ujar Yeonjun sambil mengelus perutnya, Soobin terkekeh.
"Tentu saja kau-ah kita akan memiliki baby, tapi tidak sekarang sayang, kau masih harus menyelesaikan sekolahmu terlebih dahulu, setalah itu baru kita bisa menikah dan kau akan memiliki baby, itulah sebabnya aku memberimu obat pencegah kehamilan selama ini" bibir Yeonjun mengerucut lucu.
"Kalau kita menikah, bagaimana dengan Gyu?".
"Anak itu biark-".
"AYAH!!! POKOKNYA AYAH TIDAK BOLEH MENIKAH DENGAN YEONJUN HYUNG SEBELUM GYU BISA MENDAPATKAN TAEHYUN!!!!" teriak Beomgyu dari luar kamar.
"Sepertinya aku harus memasang peredam suara di kamarmu, agar pembicaraan kita tidak terdengan sampai luar".
End...
Haihai...
Im back...
Karena nanti maljum, jadi aku mau up yg ada adegan mantap-mantapnya wkwk🌚🌚😂
Mumpung ada waktu buat nulis jadi aku sempetin guys..
Semoga suka ya..
Jangan lupa kasih komentar, kritik dan sarannya
Sekian dan terima kasih..😘
KAMU SEDANG MEMBACA
It's About Me & You
Fiksi PenggemarEspecially SooJun, BeomJun & BeomTae Ficlet Drabble Oneshoot / Twoshoot BxB Yaoi Mature Content M-Preg Top !Soobin, Beomgyu Bot ! Yeonjun, Taehyun Ringan kok...