Pain [Beomtae]

1.4K 117 31
                                    

"Taehyun, kadang mereka yang pergi, bukan pergi karena keinginan mereka sendiri, melainkan, tanpa sadar kamu sendiri yang mendesak mereka untuk pergi".

"Mereka pergi bukan karena mereka membencimu, tetapi mereka tau, mereka sudah tidak diharapkan lagi".

"Kamu selalu menyalahkan mereka tanpa mau mencari dimana letak kesalahan yang sebenarnya, akar dari permasalahannya. Padahal dikasus ini, kamu adalah pihak yang memberi rasa sakit, bukan yang menerima rasa sakit".

"Memangnya siapa yang akan bertahan dalam kondisi seperti ini? Tidak ada, semuanya juga akan lebih memilih untuk pergi, tapi aku enggak Hyun, aku tetap di sini buat mengingatkan kamu, aku bisa aja pergi seperti yang lainnya, tapi aku gak bisa ninggalin kamu sendiri dengan janin di dalam perut kamu" Taehyun menunduk, sedetik kemudia ia jatuh bersimpuh, air matanya sudah mengalir dengan deras.

"Kak, maafin aku hiks, aku gak pernah berpikir sejauh itu hiks, maafin aku".

"Its okay, semua orang pernah melakukan kesalahan".

"Tapi aku udah keterlaluan Kak, aku lebih milih Kak Soobin dari pada orang-orang yang tulus sama aku, aku nyesel banget, seharusnya aku dengerin mereka dan janin ini gak mungkin ada hiks...." tangisnya sambil memukuli perutnya.

"Taehyun!!! Jangan! Nanti kamu bisa keguguran!!!" Pekik Beomgyu sambil menghentikan tangan Taehyun yang bergerak brutal memukuli perut buncitnya.

"Biarin Kak! Biarin janin ini mati dari pada dia lahir tanpa seorang Ayah hiks!" Beomgyu membawa Taehyun ke dalam pelukannya.

"Dia gak salah apa-apa Hyun, dan kamu gak berhak nyakitin dia, kamu ibunya" lirih Beomgyu, ia mengusap punggung bergetar itu, tangis Taehyun makin menjadi. Beomgyu paham posisi Taehyun saat ini, semua orang pergi meninggalkannya disaat ia dalam kondisi yang tak baik.

"Sekarang Kak Soobin ninggalin aku sama janin ini hiks".

"Hyun, Kak Soobin cuman pergi, dan itu bukan berarti hidup kamu bakalan hancur. Dia cuman gak ada di sisi kamu saat ini. Itulah kenapa aku selalu bilang sama kamu, jangan terlalu percaya sama orang lain Hyun, ini yang aku takutin".

"Hyun, ada atau tidaknya Kak Soobin di samping kamu, kamu harus tetap melanjutakan hidup. Dia pergi bukan berarti kamu harus berhenti, enggak gitu, kamu berhak bahagia. Tunjukkan sama dia, kalau kamu gak akan hancur cuman gara-gara cowok kaya dia, ya?" Taehyun mengangguk pelan.

"Makasih Kak, makasih buat semuanya, makasih udah bertahan buat aku. Maafin kalau selama ini aku selalu nyakitin Kakak, aku gaka bermaksud sama sekali".

"Iya, gak apa kok, aku udah maafin kamu. Oh ya Hyun, aku bakalan bantuin kamu ngerawat anak ini, setelah dia lahir, aku bakalan nikahin kamu" Taehyun terbelalak, ia menggeleng kuat.

"Enggak Kak! Kakak gak boleh nikahin aku!".

"Kenapa? Kamu gak percaya sama perasaaku ke kamu?".

"Bukan itu Kak".

"Lalu?".

"Aku gak pantas buat Kakak. Kakak pasti bisa dapetin yang lebih baik dari aku. Kak, aku gak mau jadi beban buat Kakak, ini semua kesalahanku, jadi biarin aku ngerawat anakku sendiri. Makasih buat semuanya Kak".

"Hyun..." Beomgyu menahan tangan Taehyun.

"Aku gak peduli siapa kamu Hyun, tapi hatiku milih kamu. Cinta bukan tentang siapa yang pantas, tapi siapa yang kita cintai. Setelah lihat keadaan kamu kaya gini, aku gak bisa lepasin kamu, aku gak bisa biarin kamu sakit".

"Kak, mungkin memang ini karma ku, aku udah banyak nyakitin orang selama ini, jadi rasa sakit ini gak akan sebanding sama semua kesalahanku".

"Hyun...".

"Kak cinta gak harus memiliki kan? Dan aku bersyukur banget pernah di cintai seseorang kaya Kakak. Aku pergi dulu ya Kak, Kakak jaga diri baik-baik, jangan keseringan makan junk food ya, gak baik buat kesehatan. Aku sayang banget sama Kakak. Makasih buat semuanya".












































Beomgyu tak menyangka kalau saat itu akan menjadi pertemuan terakhir mereka. Sejak saat itu Beomgyu tidak pernah bertemu lagi dengan Taehyun, lelaki cantik itu hilang bak di telan bumi. Ia sudah tidak tinggal di apartemennya, bahkan nomor telponnya juga tidak aktif. Beomgyu begitu mengkhawatirkan keadaan Taehyun juga kandungannya.



Dan hari ini, tiba-tiba Soobin datang kepadanya sambil membawa seorang bayi laki-laki yang ternyata adalah anak dari seseorang yang sangat di cintainya, Kang Taehyun.

Bak di sambar petir di siang hari, mendadak seluruh tubuh Beomgyu mati rasa saat Soobin mengatakan kalau Taehyun sudah meninggal saat melahirkan bayi mungil ini satu bulan yang lalu, dikarenakan pendarahan.

Beomgyu hanya diam, menikmati bagaimana rasa sakit yang begitu menyayat mengobrak-abrik seluruh badannya dan mengambil alih kewarasannya. Ia jatuh bersimpuh, air matanya mengalir dengan deras. Taehyun sudah pergi meninggalkannya, untuk selama-lamanya...

"Gyu, aku tau kamu sayang dan cinta banget sama Taehyun, dan aku kesini buat menyampaikan pesan terakhirnya Taehyun. Dia pengen kamu yang ngerawat anak ini. Namanya Jio, Beomgyu menatap bayi mungil itu penuh sayang, ia mirip sekali dengan Taehyun.

"Aku tau Gyu, aku emang Ayah biologisnya dia, tapi aku gak mungkin bisa ngerawat dia, Yeonjun gak bakalan mau, jadi kalau kamu keberatan, aku bakal bawa dia ke panti asuhan. Taehyun udah gak punya siapa-siapa lagi".

"Jangan Kak! Aku gak keberatan kok ngerawat dia. Aku bakal anggap dia sebagai anakku sendiri, kasih dia kasih sayang dan cinta. Itu janjiku , sebagai bukti cintaku ke Taehyun" mantapnya.






































Jangan lupa tinggalkan komentar, kritik dan sarannya ya readers...
Sekian dan terima kasih...❤


































It's About Me & You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang