PART 5

5K 261 5
                                    

Aku hanya mengingatkan jangan mengikuti yang dilakukan devan karena itu tidak baik pada diri kita.Kalau ada masalah kita bisa menyelesaikannya dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Esa karena dengan melakukan itu hati kita bisa menjadi tenang....

Happy reading...

Tepat pukul Sebelas malam Devan sampai dirumahnya Dia langsung masuk kedalam setelah memasukan motornya kegarasi. Keadaan rumahnya sangat sepi bahkan lampu diruang tamu sudah dimatikan hal tersebut membuat Devan menghela napas lega. Tapi saat dia akan menaiki tangga tiba-tiba lampu menyala terang membuat Devan membeku ditempatnya dan melihat kearah belakang ternyata ada Wiliam yang sedang menatapnya tajam....

"Sudah keluyurannya"Tanya Wiliam dingin"Jam berapa ini Devan. Kamu malah keluyuran tidak jelas saat adik mu sakit dan dirumah tidak ada siapa-siapa tadi"Lanjut wiliam

"Maaf ayah"Jawab Devan menunduk takut. Ia salah seharusnya ikut pulang untuk menjaga Adiknya sekarang Ia menerima hukuman dari Ayahnya dengan ikhlas..

PLAK...

    Tamparan keras mengenai pipi kanan Devan dan meninggalkan jejak merah dipipi putihnya. Wiliam langsung menarik tangan Devan tanpa berbicara terlebih dahulu membuat Devan kesulitan menyesuaikan langkah besar Ayahnya...

"Yah"Panggil Devan menggelengkan kepalanya saat Wiliam membawa devan kegudang. Wiliam langsung mendorong tubuh Devan hingga tersungkur kelantai..

BUGH...

  Wiliam memukul wajah tampan Devan degan keras membuat sudut bibirnya berdarah. Wiliam memaksa Devan untuk berdiri...

BUGH...

BRAK...

   Satu pukulan dan tendangan keras mengenai perut Devan membuat dia tersungkur dan mencengkeram perutnya yang sangat sakit. Tanpa menunggu waktu lama wiliam membuka ikat pinggangnya Devan yang mengetahui itu hanya terdiam. Ditik berikutnya sabuk itu mengenai kulit punggungnya..

CTAR...

CTAR...

CTAR...

CTAR...

CTAR...

CTAR...

CTAR...

  Devan menggigit bibir bagian bawahnya menahan sakit karena Ayahnya tidak ingin mendengar suara ringisan dari bibir Devan...

CTAR...

CTAR...

CTAR...

CTAR...

"Yah. Dev mohon hiks...Hiksss. Sakit"Ucap Devan yang tidak bisa menahan rasa sakit dipunggungnya dan memegang kaki Wiliam erat agar Ayahnya berhenti mencabuknya..

BUGH...

  Wiliam menendang dada Devan membuatnya tersungkur kembali. Wiliam melempar sabuknya dan mengenai kepala Devan dengan keras. Wiliam langsung pergi meninggalkan Devan dengan santai. Devan mencoba berdiri dengan bantuan lemari dibelakangnya setelah berhasil Dia melangkahkan kakinya dengan tertatih menuju kamar sungguh badannya sangat sakit...

   Devan merebahkan tubuhnya dikasur sesekali meringis saat lukanya tersentuh. Bi.Sumi yang melihat kejadian itu langsung menghampiri anak majikannya...

"Mas"Panggil bi.Sumi khawatir

"Iya bu"Jawab Devan

"Ibu obatin lukanya ya. Mas"Ucap bi.Sumi

"Gak usah bu.Ini udah malam ibu istirahat aja"Jawab Devan tersenyum lembut kearah bi.Sumi

"Bener mas"Tanya bi.Sumi khawatir

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang