PART 9

4.2K 232 14
                                    

Happy Reading..


KRING..

 Suara alarm membangunkan devan yang tertidur nyenyak. Devan mendudukan dirinya dan meringis saat kepalanya berdenyut nyeri...

"Sshhh"Ringis Devan memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Setelah rasa sakitnya hilang Devan melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Setelah dua puluh menit Devan keluar dengan baju seragam sekolahnya yang sudah rapih...

Devan melangkahkan kakinya menuju dapur. Saat tiba diruang makan tubuh Devan membeku melihat keluarganya sedang menikmati sarapan sesekali tertawa karena ulah Nando membuat Devan tersenyum masam. Tak mau mengganggu momen bahagia keluarganya Devan melanjutkan kakinya menuju dapur...

"Pagi.Bu"Sapa devan

"Pagi. Mas.Dev"Jawab bi.Sumi

"Ini. Mas sarapan dulu"Ucap bi.Sumi memberikan sepiring nasi goreng

"Dev. Sarapan disekolah aja.Bu"Ucap Devan lembut

"Gak. Mas harus sarapan"Paksa bi.Sumi

"Kalau. Ayah tahu ibu bisa dimarahin"Ucap Devan

"Itu. Urusan ibu sekarang sarapan ya wajah kamu pucet banget. Gak kenapa-kenapakan"Ucap bi.Sumi

"Dev. Gak pa-pa kok bu"Jawab Devan. Devan langsung memakan sarapannya setelah selesai dia langsung mencuci bekas makanannya dan menaruhnya dirak samping tempat pencuci piring karena itu merupakan rak khusus pegawai disana..

"Bu. Dev pamit ya"Ucap Devan

"Kamu hati-hati dijalan"Jawab bi.Sumi

"Iya.Bu"Jawab Devan

    Devan sampai disekolahnya dia langsung melangkahkan kakinya dengan santai menuju kelas dengan pandangan lurus kedepan dan mimik muka yang datar tak ada semyum dibibirnya bukan karena suasana hatinya yang sedang kacau tapi dia menyembunyikan luka batin yang ditorehkan keluarganya. Devan memasuki kelasnya dan duduk dikursi paling belakang yang merupakan tempatnya dan Vano sedangkan Vino duduk didepannya...

"Masuk juga lo. Gue kira gak bakal masuk sekolah"Ucap Vano duduk disebelah Devan dan Vino didepannya

"Hmm"Jawab Devan

KRING....

  Bell masuk berbunyi membuat siswa yang berada diluar masuk kekelas membuat kelas yang tadinya sepi menjadi ramai...

"Selamat pagi anak-anak"Ucap bu.Ami

"Pagi. Bu"Jawab siswa kompak

"Tutup buku kalian jangan ada apapun diatas meja kecuali ballpoint "Ucap bu.Ami membuat siswa berdecak malas

"Kenapa mendadak sih. Bu"Ucap Vino

"Kenapa Vino. Kalau kamu gak mau mengikuti kuis silahkan keluar dari kelas saya"Ucap bu.Ami

"Elah. Bu cuma nanya kali baper amat"Ucap Vino

"Sudah. Waktu kalain cuma 45 menit dimulai dari sekarang"Ucap bu.Ami. Membuat siswa langsung mengerjakan soal yang dibagikan ketua kelas. 15 menit kemudian mereka masih bergulat dengan soal matematika didepannya..

SRETTTTT...

   Suara decitan kursi mengalihkan pandangan mereka kearah Devan yang berjalan kedepan untuk mengumpulkan hasil ulangannya. Hal itu membuat mereka menatap Devan takjub. Tak diherankan lagi bagi siswa GIHS bahwa devan merupakan murid yang berprestasi dibidang akademik maupun nonakademik...

      Devan selalau mengikuti lomba olimpiade sains dan yang lainya Dia selalu membawa piala ketika mengikuti lomba membuat Devan menjadi murid kesayangan para guru. Bahkan Devan sudah mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studynya setelah lulus dari SMA. Devan melakukan itu semua agar orang tuanya bangga melihat prestasi Devan yang selalu mendapatkan juara tapi hal itu sia-sia karena orang tuanya tak peduli sama sekali kepadanya...

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang