PART 27

5K 200 31
                                    

Happy Reading.....

Devan sedang menunggu suster yang akan menemaninya selama pisioterpi. Cukup lama Devan menunggu. Suster pun datang dengan senyum ramahnya..

"Maaf sudah membuat mu menunggu"Ucapnya. Devan mengangguk singkat sebagai jawaban "Saya bantu"Lanjutnya membantu Devan turun dari ranjang dan mendudukan Devan di kursi roda..

"Makasih Sus___"Ucap Devan menggantung karena tak tahu nama suster disampingnya

"Nama saya Cristina Prisilia Edorsen"Ucap Prisil.

Devan mengangguk dan tersenyum kecil. Prisil mendorong kursi roda Devan menuju Ruang pisioterafi..

Setelah sampai Devan menunggu sebentar. Beberapa menit kemudian Devan mulai menjalankan terapi dibantu oleh Suster.Prisil, Devan berjalan dengan perlahan dengan bantuan penyangga disisi kanan dan kirinya keringat sudah membasahi pelipis Devan.

Devan hampir terjatuh kalau Suster tidak menahannya, Manik mereka saling menatap satu sama lain dengan tatapan teduh Prisil membuat Devan nyaman setelah tersadar Devan mengalihkan pandangannya.

Prisil mendudukan Devan di kursi roda. Mereka sama-sama terdiam..

"Nanti suruh Ayah kamu untuk menemui kakak di ruangan"Ucap Reiza yang sedari tadi mengawasi Devan

"Iya Kak"Jawab Devan

"Sus. Bawa Devan kembali ke kamarnya"Ucap Reiza

"Baik Dok"Jawab Prisil dan mendorong kursi roda Devan..

"Makasih Sus"Ucap Devan

"Sama-sama. kalau gitu Saya permisi kalau Anda butuh sesuatu panggil saya aja"Ucap Prisil

"Panggil Nama aja"Ucap Devan. Prisil tersenyum setelah itu langsung pergi..

3 BULAN KEMUDIAN....

Keadaan Devan sudah sangat baik bahkan Dia sudah kembali memimpin perusahaannya. Devan juga menjadi lebih dekat bahkan lebih dari itu dengan Prisil, Suster yang menemani dan merawatnya hingga sembuh total...

DRRTT....DRRTT....DRRTT...

Ponsel di meja kerja Devan berbunyi membuat Devan menghentikan pekerjaannya sejenak dan menatap layar ponselnya, senyum tipis terukir saat nama Prisil tertera dilayar...

"Hallo"Ucap Devan

"Kamu sibuk"

"Gak terlalu"Jawab Devan menyandarkan punggungnya..

"Aku dibawah bawa bekal buat Kamu"

"Kamu langsung ke ruangan Aku aja"Ucap Devan

"Gak dibolehin sama resepsionis kamu"

"Serahin Hp kamu sama Dia"Ucap Devan

"Oke"

"Hallo Tuan"

"Kenapa Kamu melarang Dia menemui Saya"Ucap Devan dingin

"Maaf Tuan saya tidak tahu"

"Yasudah jangan diulangi. kembalikan Hpnya "Ucap Devan dingin

"B-baik Tuan"

"Kamu ngomong apa"

"Gak. Langsung ke sini Aku tunggu"Ucap Devan mematikan sambungan telephonenya..

"Dev"Panggil Prisil membuat Devan menoleh dan berjalan mendekati Prisil

"Kamu gak ke rs"Tanya Devan

"Aku jaga malam hari ini"Jawab Prisil duduk disofa..

"Hm"Guman Devan

"Nih di makan. Aku yang masak"Ucap Prisil membuka wadah makan yang di bawanya

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang