PART 28 (END)

6.3K 232 33
                                    

Happy Reading.......

Devan masih berada dikantornya agar Ia bisa mengambil cuti lebih lama. Walaupun Ia yang memimpin perusahaannya tetap saya Ia punya tanggung jawab yang tinggi...

"Cape banget"Ucap Devan memijit pangkal hidungnya

Pintu ruangannya terbuka membuat Devan menoleh. Ketiga sahabatnya masuk dengan santai dan langsung duduk tanpa melihat sang.Pemilik ruangan

"Ngapain"Tanya Devan dingin

"Main lah. Dev"Jawab Vino

"Gimana persiapan nikah. Lho"Tanya Vano

"Lancar"Jawab Devan

"Gak nyangka deh Gue. Lo kan yang anti sama Cwe pas Sma dan Kuliah sekarang cepetcudah  amat nikah aja"Ucap Vino

"Lo bertiga kapan"Tanya Devan tanpa mempedulikan ucapan Vino

"Dua minggu setelah pernikahan Lo. Kalau Alden satu minggu setelah pernikahan Gue"Jawab Vano

"Gercep banget"Guman Devan

"Lo. Vin"Tanya Devan

"Gue sama Vino barengan"Jawab Vino

Mereka pun membicarakan banyak hal. Apapun mereka bahas, Ralat cuma bertiga karena Devan sedari tadi sibuk dengan laptopnya..

"Sibuk amat Lo. Dev"Ucap Alden

"Ngejar target"Jawab Devan singkat

Setelah menyelesaikan pekerjaannya. Devan langsung membereskan barang-barangnya. Dia menatap jengan ketiga sahabatnya yang asik dengan ponselnya, suara-suara yang ada dipermainan mereka memenuhi sudut ruangannya..

"Gue udah selesai. Lo pada mau disini, Gue mau pulang"Ucap Devan

"Pulang lah"Jawab Vino

"Lo pulang kemana Dev"Tanya Alden

"Rumah Ayah"Jawab Devan langsung pergi membuat ketiga sahabatnya berdecak kesal

Devan keluar dari mobilnya dan berjalan masuk kedalam rumah. Ia melihat Ayahnya sedang duduk diruang keluarga.

"Assalamualaikum"Ucap Devan

"Waalaikumsalam"Jawab Wiliam

"Tumben pulang cepet"Tanya Wiliam

"Kerjaan Dev udah selesai semua. Yah"Jawab Devan

"Udah ngambil cuti"Tanya Wiliam

"Udah. Yah"Jawab Devan membuka Dasi yang sedari tadi menggantung dilehernya.

"Ayah. Minta maaf Dev"Ucap Wiliam membuat Devan menatap wajah Ayahnya yang penuh dengan penyelesaian

"Ayah"Ucap Devan menjongkokan tubuhnya dihadapan Wiliam dan menggenggam tangan besar Ayahnya

"Ayah udah gagal menjadi Ayah yang baik buat Kamu"Ucap Wiliam

"Dev. Udah berapa kali bilang sama Ayah, Dev udah lupain semuanya. Ayah jangan kaya gini"Ucap Devan lembut.

"Ayah gak tahu gimana jadinya kalau Kamu pergi"Ucap Wiliam lirih.

"Buktinya Aku udah gak pa-pa. Aku sehat"Ucap Devan. Wiliam tersenyum dan mendekap tubuh tegap putranya.

"Ayah. Bangga sama Kamu"Ucap Wiliam membuat Devan mengeratkan pelukannya.

"Mau ikut dong"Ucap Nando. Ikut memeluk Ayah dan Abangnya

"Aku juga mau ikut"Ucap Revin. Wiliam terkekeh kecil dan memeluk ketiga Putranya.

Senyum tipis Wiliam terukir saat melihat sang.Istri yang menatapnya dengan senyum lembut..

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang