PART 20

4.5K 236 21
                                    

Happy Reading...


2 Bulan kemudian......

Devan berjalan memasuki ruang kerja Opanya keadaan Dia sudah membaik. Reiza bilang cancernya sudah sembuh karena Devan rajin mengikuti pengobatan dan meminum obatnya dengan teratur.

Dia pun menjadi sangat dekat dengan Ara gadis kecil itu tumbuh dengan baik dan semakin menggemaskan karena badannya yang mungil dan sedikit gemuk tinggi badannya hanya sebatas pinggang Devan, membuatnya menjadi kesayangan anak-anak yang lain.

Devan masuk kedalam ruangan Opanya dan melihat sang.Opa yang sedang sibuk dengan berkas-berkas ditangannya..

"Opa"Panggil Devan

"Kamu butuh sesuatu"Tanya Opa membuat Devan memutar bola matanya malas selalu begini kalau dia menghampiri Opanya

"Nggak opa. Dev mau minta izin"Ucap Devan duduk dihadapan Opanya.

"Kamu mau kemana"Tanya Opa bingung

"Dev mau kerumah Ayah sebentar boleh kan"Jawab Devan

"Mau ngapain"Tanya Opa khawatir. Devan tahu Opanya khawatir, Dia memegang tangan besar Opanya mencoba menenangkan rasa khawatir opanya

"Dev cuma mau pamit ke Ayah bulan depan kan Dev berangkat ke USA. Mereka tetap orang tua Dev, Opa. Dan Dev harus minta izin ke mereka walau pun mereka gak nerima Dev"Ucap Devan

"Kapan kamu berangkat"Tanya Opa

"Nanti sore. Sekarang Opa istirahat aja biar Dev yang nyelesain kerjaan Opa"Ucap Devan. Setelah dinyatakan sembuh Devan sering membantu kerjaan sang.Opa

"Yaudah terserah kamu"Ucap Opa. Beradiri dari duduknya membuat Devan bingung

"Sekarang kamu duduk dikursi Opa. Opa mau pulang jadi kamu yang akan bertemu clien hari ini"Ucap Opa

"Ko Dev sih. Nanti kalau Dev salah gimana"Ucap Devan

"Opa percaya kalau kamu bisa"Ucap Opa membuat Devan tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban

"Sekarang kamu masuk kekamar yang ada disini dan ganti baju kamu"Ucap Opa

"Oke"Jawab Devan langsung pergi kekamar yang berada diruangan Opanya..Tak lama Devan keluar dengan setelan jaz yang sedah rapih ditubuhnya.

Dia memakai kemeja warna putih, jaz berwarna hitam yang senada dengan celananya ditambah dasi yang menggantung rapih dilehernya..

"Emang clien Opa dari mana"Tanya Devan

"Udah cocok kamu jadi CEO"Ucap Opa

"Opa jangan ngalihin pembicaraan"Ucap Devan datar. Opa yang paham cucunya sedang kesal terkekeh kecil melihat wajah datar Devan

"Dari jepang"Ucap Opa membuat Devan melebarkan matanya kaget

"Opa serius kalau Dev yang akan bertemu dengan clien Opa"Tanya Devan

"Serius. Opa tahu kalau kamu menguasai beberapa bahasa asing salah satunya jepang"Ucap Opa. Devan mengangguk paham

Opa nya sudah keluar dari tadi Devan membaca berkas kerja sama perusahaan Opanya dengan perusahaan dari jepang...

TOK....TOK....TOK.....

Suara ketukan pintu membuat Devan mengalihkan pandangnya kearah pintu disana sekertaris Opanya melangkah masuk

"Maaf Tuan. Clien yang anda tunggu sudah datang"Ucap sekertaris

"Suruh masuk"Ucap Devan dan berdiri dari duduknya dan masuk pria yang kira-kira seumuran dengannya pantas saja sang.Opa menyuruhnya..

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang