PART 13

3.9K 236 24
                                    

Happy Reading.....

  Terhitung 1 minggu. Devan tidak sadarkan diri membuat priska tidak pernah absen untuk menjaga Devan setiap berangkat atau pun pulang sekolah priska selalu melihat keadaan Devan. Seperti halnya sekarang Dia sedang duduk disamping ranjang pesakitan Devan dan menggenggam tangan nya...

"Abang"Panggil Priska yang tak mendapat respon

"Cepet bangun ya. Aku kangen abang"Ucap Priska pelan dia menahan air matanya agar tidak keluar

"Abang gak cepek tidur terus"Tanya Priska. Hanya bunyi EKG yang menjawa semua ucapan priska..

  Tanpa priska sadari jari tangan Devan bergerak. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk keretina matanya..

  Devan mengedarkan pandangannya dan terhenti ketika melihat Priska yang ada disampingnya..

"Dek"Panggil Devan pelan Dia sedikit kesusahan saat bicara karena selang ventilator yang dimasukan kemulutnya. Priska mendongakan kepalanya dan tersenyum melihat Devan yang sudah sadarkan diri..

"Abang"Panggil Priska riang. Devan menganguk lemah sebagai jawaban. Priska langsung memencet tombol darurat disamping ranjang Devan. Tak lama kemudian Reiza masuk diikuti dua suster dibelakangnya..

"Kamu tunggu diluar ya"Ucap Reiza lembut. Priska mengangguk sebagai jawaban dan keluar dari ruangan Devan..

  Priska menatap ruangan di depannya dengan wajah yang sulit diartikan. Dia menolehkan kepalanya saat mendengar suara langkah kaki mendekat kearahnya...

"Devan gak pa-pa kan.Dek"Tanya Vano khawatir

"Bang.Dev udah siuman bang. Sekarang lagi ditangani sama kak.Rei"Jawab Priska

"Syukur lah"Ucap Vano dan Vino kompak

CEKLEK....

  Pintu pun terbuka. Priska langsung menghampiri kakaknya dengan cepat...

"Bang.Dev gimana kak"Tanya Priska

"Keadaan dia udah jauh lebih baik"Jawab Reiza

"Mau liat boleh"Tanya Priska

"Boleh. Tapi kalau Devan sudah dipindahin keruang rawat biasa"Jawab Reiza. Membuat Priska langsung memeluk tubuh tegap kakaknya

"Makasih"Ucap Priska senang

"Iya."jawab Reiza"Udah makan belum"Tanya Reiza

"Belum"Jawab Priska

"Mau makan sama kakak. Kita ke cafe yang di depan"Tanya Reiza..Priska mengangguk cepat didekapan kakaknya..

"Kita boleh ikut gak. Bang"Tanya Vino

"Gak. Biar gue yang bawa kesini buat Lo berdua"Jawab Reiza dingin..

"Dasar ice batu. Adiknya mau ikut gak dibolehin"Gerutu Vino didalam hati. Dia tidak berani bicara langsung bisa kena tatapan maut plus pukulan yang dilayangkan kewajah tampannya karena kakaknya yang satu ini tidak bisa dibantah oleh siapa pun...

"Kasian deh lo. Bang"Ucap Priska senang. Vano hanya diam menatap adiknya datar, Priska yang mengerti tatapan Vano membentuk jari nya seperti tanda V..

"Ayo kak. Aku udah laper"Ajak Priska menarik tangan Reiza. Reiza hanya diam mengikuti Adiknya...

  Devan sedang bersandar dikepala ranjang tanpa mempedulikan kedua sahabatnya yang sedang adu mulut karan bermain game online...

"Abang. Gak pa-pa"Tanya Priska karena Devan terus melamun

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang