PART 12

3.9K 228 20
                                    

Happy Reading...

Devan mengerjapkan matanya saat sinar matahari menerobos celah jendela kamarnya. Dia bangun dari tidurnya tangan kirinya mengambil hp diatas nakas sedangkan tangan kanannya mengusap rambutnya kasar.Devan berjalan menuju kamar mandi dengan cepat perutnya terasa sangat mual...

HOEK....

HOEK.....

HOEK.....

HOEK.....

HOEK.....

Devan memuntahkan isi lambungnya hanya cairan berwarna putih yang keluar. Devan mencegkram sisi wastafel dengan kencang tubuhnya terasa lemas..

HOEK....

HOEK....

HOEK....

Tubuh Devan meluruh dilantai dingin kamar mandi badannya sangat lemas. Rasa hangat mengalir dari hidungnya Devan langsung mengangkat tangannya menyentuh hidungnya yang mengeluarkan darah...

"Dev"Panggil Devi..Membuat Devan dengan lemas berdiri dari posisinya dan membersihkan hidungnya setelah darahnya berhenti devan membasuh wajay pucatnya agar terlihat segar..

"Iya. Nda"Jawab Devan membuka pintu kamarnya dengan pakaian sekolahnya

"Bunda kira kamu belum bangun"Ucap Devi

"Tadi aku di toilet Nda"Jawab Devan

"Muka kamu pucat gak pa-pa kan"Tanya Devi khawatir

"Aku gak pa-pa. Nda"Jawab devan

"Ayo sarapan"Ajak Devi

"Dev. Nanti aja sarapannya Nda"Ucap Devan

"Ayo ikut"Ajak Devi menggandeng tangan Devan menuju meja makan..

PLAK....

Tamparan keras didapatkan Devan saat sampai diruang makan membuat Devan melihat kearah ayahnya yang tiba-tiba menamparnya..

"Mas. Kamu apa-apa'an sih"Sentak devi

"Kenapa kamu bela anak sialam ini"Tanya Wiliam dingin dan menunjuk Devan. Sedangkan Devan menundukan takut

"Dia anak Ku. Harusnya kamu sadar Mas, kejadian itu udah lama berlalu"Jawab devi.

"Saya gak punya anak pembunuh seperti dia"Ucap 2iliam dingin dan menunjuk kearah devan

"D-d-dev pamit be-be-rangkat nda"Ucap Devan gugup sungguh hatinya sangat sakit mendengar ucapan Ayahnya

"Gak sarapan ini masih pagi banget loh"Ucap Devi

"Sudah biarkan Dia. Dia juga gak mau kan, lebih baik Kamu panggil Revin dan Nando"Ucap wiliam

"Dev berangkat Nda"Ucap Devan pelan dan mencium punggung tangan Bundanya saat akan menyalili Ayahnya, Wiliam pergi begitu saja dan membiarkan tangan Devan menggantung diudara..

"Kamu yakin gak mau sarapan. Muka kamu pucat loh"Tanya Devi. Devan menggelengkan kepalanya

"Assalamualaikum"Ucap Devan langsung pergi...

SKIP...

Devan memasuki rumahnya yang terlihat sepi padahal hari menjelang tak seperti biasanya. Kemana semua orang, Dia berjalan pelan menuju kamarnya...

"Ikut saya"Ucap Eiliam dingin dan langsung menarik tangan Devan untuk mengikuti langkahnya. Devan mengernyit bingung tetapi tetap mengikuti ayahnya

"Masuk"Ucap Wiliam dan mendorong tubuh ringkih Devan.

"Kita mau kemana Yah"Tanya Devan yang dianggap angin lalu oleh sang.Ayah..

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang