EXTRA PART

3.3K 183 36
                                    

Happy Reading....


5 TAHUN KEMUDIAN....

Seorang Anak kecil berlari kearah pintu saat suara mobil sang.Ayah terdengar dipekarangan Rumah..

"AYAH"Teriaknya memeluk kaki sang Ayah..

"Heii. Kenapa lari-lari"Tanya Devan lembut menggendong Anaknya..

Yaa. Dia Devano setelah pernikahannya 1 tahun Dia dikaruniai seorang putra yang begitu menggemaskan Umurnya baru menginjak tiga tahun lebih. Namanya Azka Defiano Aldebrata...

"Kangen Ayah"Ucap Azka menenggelankan wajahnya di dada bidang Devan

"Maaf. Ayah baru pulang sekarang"Ucap Devan lembut. Ia merasa bersalah pada Azka sebab Ia baru pulang dari Inggris..

"Heum"Guman Azka..

"Bunda mana"Tanya Devan melangkahkan tungkainya

"lagi masak"Jawab Azka pelan. Membuat Devan tersenyum tipis paham kalau Azka marah padanya..

"Azka marah sama Ayah"Tanya Devan duduk dikursi meja makan dengan Azka yang berada dipangkuannya

"Nggak. Aku kangen sama Ayah, pulangnya lama"Jawab Azka. Diumurnya yang masih kecil Azka sudah bisa berbicara dengan lancar bahkan kepintaran Devan menurun padanya

"Yaudah Ayah minta maaf ya"Ucap Devan lembut dan mencium pucuk kepala Azka beberapa kali

"He'em"Jawab Azka

"Kapan sampainya"Tanya Prisil mencium punggung tangan suaminya

"Baru aja"Jawab Devan mengecup kening Prisil singkat..

"Azka sama Bunda yuk"Ucap Prisil hendak menggendong Azka namun Azka malah memeluk Devan erat

"Azka ayo sama Bunda kasian Ayah pasti cape kan baru pulang"Ucap Prisil lembut

"gak mau"Jawab Azka

"Gak pa-pa"Ucap Devan lembut.

"Aku lanjut masak dulu ya"Ucap Prisil, Devan tersenyum lembut dan menganggukan kepalanya..

"Azka mau apa nanti Ayah beliin"Ucap Devan

"Mau Sekolah"Jawab Azka cepat

"Bentar lagi ya. Umur Azka belum cukup"Ucap Devan

"Azka kan udah besar"Jawab Azka

"Nanti ya. Azka kan bisa belajar sama Ayah dan Bunda"Ucap Devan lembut mencoba memberi pengertian pada anaknya agar menuruti perkataannya

"Ishh. Yaudah"Kesal Azka membuat Devan terkekeh kecil

"Azka mandi dulu yuk"Ucap Prisil

"Iya"Jawab Azka singkat.. Ahh sifat dingin Devan pun menurun pada Azka

"Kamu juga bersih-bersih sana. Aku udah siapin air hangatnya"Ucap Prisil

"Iya. Bun"Jawab Devan membuat Prisil tersenyum dan pergi ke kamar Azka

Dua belas tahun berlalu seorag remaja laki-laki menuruni tangga dengan santai. Seragam Sma sudah melekat ditubuhnya dengan rapih Ia langsung ke meja makan dimana orang tuanya menunggu...

"Selamat pagi Bun, Yah"Sapa Azka

"Pagi juga sayang"Jawab Prisil. Devan tersenyum tipis dan mengusap rambut Azka pelan

"Yah. Aku di antar sama om.Galang ya"Ucap Azka

"Heum"Guman Devan.

"Makasih Ayah"Ucap Azka senang. Sudah terbiasa dengan sikap dingin sang.Ayah yang sudah melekat

DEVANO [REVISI ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang