Matahari sudah berpamitan di balik cakrawala senja. Jam ruangan serba putih itu menunjukkan pukul setengah tujuh malam. Namun pemuda yang satu ini masih terkurung dalam perasaannya meski sekitarnya sudah berubah.
Memang benar-benar sudah berubah. Bahkan beberapa waktu lalu ia bisa melihat pertarungan sekelompok besar monster dengan beberapa orang yang menggunakan baju jirah dari balik jendela ruang rawatnya.
Ia berpikir, apakah itu yang dimaksud dengan kamen rider? Jika memang itu semua benar, maka dokter muda itu adalah satu dari beberapa orang berbaju jirah itu. Ternyata apa yang ia pikirkan sebelumnya adalah benar. Planet ini sedang dalam masalah.
Penawaran dokter muda itu menjadi pertimbangan Lucky untuk saat ini. Terlebih setelah ia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tentu saja ia akan menerimanya dengan sangat mudah. Itu tugasnya sebagai seorang penyelamat.
Lucky langsung mengambil jaketnya dari atas kursi pengunjung ruangannya dan mulai berjalan keluar ruangan dengan terburu-buru. Ia harus bertemu dengan dokter itu lagi dan berjuang bersama untuk mengalahkan monster-monster itu seraya ia mencari petunjuk tentang keberadaan adik perempuannya.
Langkah kakinya terus bergerak menyusuri lorong rumah sakit yang penuh dengan pasien dan petugas rumah sakit. Ada banyak dokter disana, tapi ia tidak menemukan dokter yang ia maksud. Ia terus mengedarkan pandangannya. Namun hasilnya tetap nihil.
Tiba-tiba ia teringat akan satu hal. Dokter itu bilang bahwa Seiza Blazer miliknya berada di ruang kantornya. Mungkin saja dokter itu sedang ada disana. Namun, dimana ruang kantornya? Dokter itu kan tidak memberitahu dimana ruangannya.
Baru saja ia hendak bertanya pada seseorang saat pergerakannya terhenti karena melihat beberapa orang berpakaian formal bergerak dengan cepat ke suatu tempat. Hal itu tentu saja memantik rasa penasaran Lucky.
Ia pun mengikuti kemanapun orang-orang itu pergi hingga mereka terpisah oleh sebuah lift. Lucky masuk ke lift tersebut beberapa waktu setelahnya. Sejujurnya ia tidak mengerti dengan cara kerja benda itu. Ia menekan acak beberapa tombol yang ada disana sesuai dengan instingnya.
Tidak perlu waktu yang lama sampai akhirnya layar kecil yang ada disana menampilkan sebuah tulisan. Lucky sedikit bingung dengan maksud dari tulisan yang ada disana. "CR?" katanya. Dan beberapa detik kemudian, ruangan itu bergerak.
Pintu ruangan itu kembali terbuka menampilkan sebuah tempat yang sangat berbeda dengan tempat sebelumnya. Namun ada satu hal yang bisa Lucky pastikan. Orang-orang itu juga ada disana, sedang berjalan ke suatu tempat.
"Beruntung!" ucapnya dengan teriakan yang tertahan.
Sebuah suara mengejutkan Lucky dan membuat pemuda itu harus bersembunyi di balik tembok. Ia mencoba mengintip apa yang terjadi. Orang-orang berpakaian formal itu kini sedang berbicara dengan dokter yang menanganinya beberapa waktu lalu. Dan kini, ia menguping semua pembicaraan orang-orang itu.
"Kami akan berusaha untuk menyelesaikan permainan ini secepat mungkin," ucap seseorang.
Telinga Lucky menangkap suara itu dengan sangat jelas. Suara itu mirip dengan suara sang dokter muda, atau mungkin memang iya. Ia kembali mendengar percakapan, tapi kali ini seperti orang yang izin pamit.
Lucky langsung bergerak mencari tempat lain agar ia tidak ketahuan. Dan setelah semua dirasa aman, ia langsung menghampiri tempat tadi. Untung saja, ia masih melihat dokter muda itu masih ada di tempat yang sama.
"Hei, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Lucky secara tiba-tiba.
Tentu saja Emu terkejut dengan kehadiran orang disana. Tidak hanya Emu, bahkan Poppy yang juga ada disana ikut terkejut dengan kehadiran Lucky yang muncul tanpa diketahui. "Kau datang dengan orang-orang kementrian itu?" tanya Poppy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle in the Game
FanfictionSecond Book of "Adventure of Important Thing" Trilogy Misi pengawasan Cayna dan Lucky kali ini tiba-tiba berubah menjadi misi penyelamatan Setelah mendapatkan penglihatan sebelumnya, mereka menyadari satu hal. Alam semesta yang sebelumnya pernah mer...