Cayna kini duduk terdiam di bebatuan yang cukup besar di tengah hutan itu. Sepertinya belum terlalu lama ia menunggu pemuda bugster itu pergi. Namun mengapa rasanya lama sekali? Apa karena ia gelisah dengan apa yang sebelumnya ia lihat.
Langkah kaki seseorang hadir dari arah belakangnya. Langkah kaki yang terdengar biasa saja. Apa mungkin Pallad sudah kembali? Sepertinya ia sudah bertemu dengan Emu. Kira-kira pesan apa yang ia bawa ya?
"Kau sudah kembali, Pallad?" ucap Cayna seraya membalikkan arah tubuhnya.
Raut wajahnya langsung berganti menjadi datar saat ia mendapatkan bahwa yang berada dibelakangnya bukanlah Pallad melainkan seorang pria menyebalkan. Pria yang mengantarkannya ke dunia ini dengan tangan dingin pria itu sendiri.
"Mau apa kau kemari?"
"Hanya untuk melihat kabar tawananku! Kau sudah tahu bukan, kalau kau adalah salah satu tawananku?"
Cayna menyipitkan sudut matanya. Benar-benar! Kenapa pria ini harus muncul di hadapannya lagi? Cayna benar-benar benci dengan senyuman miring yang diperlihatkan oleh pria itu. Akh!
"Oh ya? tadi aku mendengar kau menyebutkan nama Pallad. Apa kau mengenalnya?"
"Bukan urusanmu kan?"
"Tentu saja! Dia adalah rekan sepermainanku!"
Sejujurnya, Cayna sedikit terkejut saat mendengar pernyataan itu. Namun setelah melihat ekspresi dari orang yang kini ada dihadapannya, ia tidak bisa percaya. Bahkan pria itu kembali bersikap seperti orang gila.
"Tidak mungkin! Dia bahkan memainkan permainan ini untuk menyelesaikan penyerangan yang kau buat,"
"Memang benar dia memainkan permainan ini, tapi apakah memang tujuannya untuk itu? Kau ini gadis yang naif ya? Hanya karena dia pernah memberikan barang dari kakakmu, kau langsung percaya begitu saja!"
"Maksudmu? Dari mana kau tahu itu?" tanya Cayna seraya membelalakan matanya.
"Aku ini Dewa! Aku tahu semuanya! Dan akan ku beritahu satu hal. Perfect Knock Out atau yang kau kenal sebagai Para-DX, dia adalah musuh terbesar dari Ex-Aid. Dan kau tahu siapa itu Ex-Aid? Dia adalah Emu!"
"Bohong!" bentak Cayna dengan rasa yang tidak percaya. Sejujurnya saat ini ia ingin menangis. Ia ingin melakukan apapun agar orang itu menutup mulutnya.
"Jika kau tidak percaya, kau bisa melihat ini!" ucap Kuroto seraya memberikan sebuah tablet pada Cayna. Dengan sedikit keraguan, Cayna mengambil tablet tersebut. Ia menyaksikan video yang ada didalam tablet dengan sangat teliti.
Matanya membulat dengan sempurna melihat semua yang ada di video. Pallad menyerang Lucky? Kakaknya? Bukankah Pallad sudah tahu kalau Lucky adalah kakaknya? Tapi mengapa? Tanpa sadar, penglihatannya kembali hadir dengan lebih jelas. Itu adalah tangan Lucky. Gadis itu mengeluarkan Black Hole Kyutama yang pernah diberikan oleh Pallad.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
****************
Kasur troli kini melintas membelah jalanan koridor rumah sakit. Dokter jaga yang mengantarkan sejak turun dari ambulans kini mengantarkan orang-orang itu, temasuk dengan seorang pemuda yang tidak sadarkan diri keruang perawatan utama untuk mendapatkan penanganan pertama.
Hammy dan Tsurugi kini duduk di bangku tunggu. Entah sebenarnya yang terjadi. Bahkan yang ada dibenak Hammy adalah pertanyaan tentang siapa pemuda itu? Apa pemuda itu ada hubungannya dengan monster-monster yang pernah ia lihat sedang menyerang sebelumnya?
Sebuah bunyi terdengar dari Seiza Blazer milik Hammy. Ada satu panggilan dari Battle Ship Orion. Untuk sesaat, Hammy menenangkan dirinya dan memastikan bahwa suaranya tidak bergetar saat ia menerima panggilan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle in the Game
FanfictionSecond Book of "Adventure of Important Thing" Trilogy Misi pengawasan Cayna dan Lucky kali ini tiba-tiba berubah menjadi misi penyelamatan Setelah mendapatkan penglihatan sebelumnya, mereka menyadari satu hal. Alam semesta yang sebelumnya pernah mer...