09

562 57 2
                                    

Beberapa dokter yang ada di ruangan itu masih menatap Lucky dengan sangat tajam, terutama Taiga. Ya ampun! Sepertinya dokter yang satu itu sangat sulit menggambarkan emosinya. Bahkan kepada gadis gamer itu ia tetap dingin meskipun sebenarnya peduli, setidaknya itulah yang Emu lihat.

"Jadi apa yang kau berikan pada Pallad?" tanya Hiiro.

"Namanya Kyutama. Salah satu dari bola kekuatan milikku,"

"Tunggu! Bukankah itu berarti kau tidak bisa berubah tanpa benda itu?" kali ini tanya Poppy.

"Tidak! Alat perubahan milikku ada disini -" ucap Lucky seraya mengeluarkan Shishi Kyutama dari dalam saku jaket miliknya. " - Yang ku berikan adalah Black Hole Kyutama. Itu adalah pintu penjelajahan alam semesta lain dan juga jalan kami kembali. Tanpa Cayna, kembali pun tidak ada artinya,"

Semuanya pun mengangguk mengerti dengan apa yang Lucky jelaskan. Meskipun sedikit rumit, mereka semua pun akhirnya menerima keberadaan Lucky dengan baik dan menerima bantuan Lucky dengan sangat senang hati.

Waktu terus berjalan, langit sudah menggelap sempurna. Dokter-dokter itu kembali bekerja sebagai dokter - dalam artian normal - beberapa pasien gawat darurat kini ditangani dengan sangat baik. Bahkan Hiiro kini sedang menjalani prosedur salah satu operasinya.

Sendirian? Tentu saja itu adalah kondisi Lucky saat ini. Ia masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi di tempat ini. Bahkan ia juga tidak tahu dimana sebenarnya adik perempuannya itu berada. Suatu tempat yang ia tidak tahu dimana.

Meskipun tidak tahu dimana, tapi Lucky yakin bahwa adiknya itu akan baik-baik saja dan bisa bertahan melewati rintangan yang ada didepannya. Terlebih lagi, jika ada yang menemaninya. Ya, walau tidak tahu siapa pemuda itu, tetapi pemuda itu salah satu temannya Emu, bukan?

Sepasang kakinya bergerak, berjalan keluar dari ruang rawatnya menuju ke suatu tempat. Pelataran atap gedung itu menjadi tempat tujuan Lucky untuk saat ini. Ia memandang langit tempatnya saat ini. Apa tugas Hammy dan Tsurugi sudah selesai? Jika sudah, mereka pasti sedang menunggunya.

Seiza Blazer miliknya kini menjadi alat yang ia gunakan. Memang seperti biasa, para Kyuuranger menggunakan alat perubahan mereka untuk berkomunikasi satu sama lainnya, termasuk dengan Battle Orion Ship.

Namun sudah beberapa kali alat itu ia coba, tetap saja ia tidak bisa terhubung dengan yang lainnya. Takut hal buruk terjadi, ia mengeluarkan Rashinban Kyutama kemudian ia pasang pasa Seiza Blazer dan mencoba mencari keberadaan dari Black Hole Kyutama.

Sebuah hologram layaknya sebuah peta kini keluar dari alat miliknya. Setidaknya Lucky bisa tenang untuk sekarang, alat miliknya hanya rusak bagian untuk berkomunikasinya saja. Namun, mengapa ia tidak bisa melacak keberadaan Cayna?

"Ternyata kau disini rupanya?"

Ucapan itu membuat Lucky membalikkan tubuhnya dengan spontan. Langkah kaki seorang pemuda terdengar dengan sangat jelas disana. Dan kini, ia bisa melihat dengan jelas siapa yang sedang berjalan menghampiri dirinya.

"Apa kau tahu tentang tempat dimana Cayna berada, Emu?"

"Iya. Tempat itu disebut dunia game. Seseorang yang bernama Dan Kuroto telah menjebaknya disana. Cayna tidak bisa kembali sebelum permainan ini berakhir. Tapi kau tenang saja! Pallad pasti akan menjaganya,"

"Jadi seperti itu ya?"

Sebuah suara terdengar dari alat yang tergantung di leher Emu. Sudah keberapa kalinya ini? entah, Emu sudah tidak menghitungnya lagi. Ia menekan tombol itu untuk membuat alat itu tidak berbunyi kembali.

"Ada penyerangan lagi. Kau mau ikut?"

"Tentu saja!"

**************

Miracle in the GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang