Pertarungan para kamen rider dan Kyuuranger dengan Dangerous Zombie tidak berjalan dengan mudah. Ah! Kuroto sepertinya sudah kembali memperbaharui gashatnya yang satu itu. Kekuatannya tidak seperti yang biasa Emu dan yang lainnya hadapi.
Semuanya mengeluarkan kekuatannya dengan habis-habisan untuh bisa mengalahkan bugster yang satu itu. Namun tetap saja tidak mudah walaupun mereka sudah bekerja sama. Benar-benar seperti zombie yang tidak ada matinya.
Melihat semua dokter yang melawan tidak dapat mengendalikan Kuroto, membuat Poppy dan Nico akhirnya ikut melawan. Mereka berdua masuk ke transformasi kamen rider dan mulai menyerang, membantu yang lainnya. Namun tetap saja. Huh!
"Kalian semua tidak akan bisa mengalahkanku! Tidak ada yang bisa! Termasuk dua gamer jenius kita, Emu dan Pallad! tidak bisa! Karena aku adalah Dewa!!!" ucap Kuroto. Pria itu pun kembali bertingkah seperti orang tidak waras. Bahkan tertawanya pun lebih menggelegar dibandingkan dengan suara gemuruh petir yang datang saat badai.
"Kau! Pasti akan kami kalahkan!!" teriak Taiga.
Taiga pun menyerang Kuroto bersama dengan Hiiro dan Kiriya. Ketiganya pun menyerang secara bersamaan. Namun, kekuatan mereka masih belum sebanding dengan Kuroto meskipun mereka sudah menggunakan kekuatan pamungkas mereka.
Dengan mudah, Kuroto mengeluarkan kekuatannya dan membuat tiga dokter itu terlempar jauh darinya. Ketiganya jatuh bersamaan dengan lepasnya gashat mereka dari game driver dan membuat mereka kembali ke wujud manusia mereka. Saking kuatnya, mereka bahkan tidak bisa langsung bangkit.
Dua gamer jenius, Emu dan Pallad kini mengerti. Yang mereka hadapi bukankah Kuroto dengan kekuatan Dangerous Zombienya. Melainkan Kuroto dengan kekuatan final boss dalam permainan ini. Dan kekuatan itu benar-benar sulit untuk dikalahkan. Namun jika dibiarkan seperti ini terus akan bahaya.
Kuroto kini mengalihkan pandangannya ke arah pejuang yang masih sanggup berdiri. Lucky mengepalkan tangannya yang bebas. Tidak pernah ia bertemu dengan musuh yang licik. Sekejam-kejamnya Don Armage dan Erebos, sepertinya mereka tidak pernah melenyapkan banyak orang dalam waktu yang singkat.
Sang final boss pun mengeluarkan kekuatannnya dan menyerang semua pejuang yang masih berdiri. Dengan cepat, mereka semua terlempar. Namun, saat mereka melayang di udara, waktu yang bergulir seakan berhenti.
**************
Seberkas cahaya menyeludup memasuki mata Lucky dan memaksa pemuda itu untuk tersadar. Ia bangkit setelah kesadarannya benar-benar kembali. Kebingungan pun menghampirinya. Dimana ia sekarang? Mengapa ia bisa ada disini?
Tempat yang ia pijaki saat ini sangatlah putih. Putih, tidak ada warna lain yang ia lihat selain warna dari pakaiannya. Jika dipikir, tempat ini mirip seperti tempat dimana ia biasa berkomunikasi dengan Orion. Atau mungkin memang iya?
"Orion?" panggilnya.
Tidak ada seseorang yang menyahut. Kakinya pun mulai bergerak seiring keputusannya untuk mencoba mengelilingi tempat itu. Tidak ada hal yang aneh dengan tempat itu. Sepertinya memang tempat ini bukanlah tempat yang sengaja dibuat oleh Kuroto.
Ia masih berjalan. berharap ada sesuatu atau seseorang yang menyambutnya. Namun tetap saja, sejauh ini tidak ada apapun yang ia lihat. Ia pun menghentikan langkahnya sejenak. Ia sudah tidak tahan dengan ini.
"Apa ada seseorang disini?"
Tidak ada jawaban.
"Hei! Ada seseorang tidak?!"
Teriakan itu masih belum menghasilkan sesuatu jawaban yang Lucky inginkan.
"Hei! Keluar dan hadapi aku!" tantangnya. Masih tidak ada yang menjawab. Mungkin memang karena ia sendirian disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle in the Game
FanfictionSecond Book of "Adventure of Important Thing" Trilogy Misi pengawasan Cayna dan Lucky kali ini tiba-tiba berubah menjadi misi penyelamatan Setelah mendapatkan penglihatan sebelumnya, mereka menyadari satu hal. Alam semesta yang sebelumnya pernah mer...