Beberapa waktu kemudian
Rumah Sakit Universitas Seito
Lorong rumah sakit masih ramai seperti biasanya, terlebih sekarang adalah akhir pekan dimana banyak orang yang menjenguk pasien. Emu kini sedang berjalan mengantarkan sepasang ibu dan anak ke pintu keluar rumah sakit.
Sang anak baru saja sembuh dan diperbolehkan pulang. Kebetulan, Emu lah dokter yang menanganinya. Anak berusia delapan tahun itu bercerita banyak kepada Emu selama mereka berjalan. Tak terasa, mereka sudah sampai di tempat tujuan.
"Terima kasih atas bantuannya, Dokter Houjou," ucap sang ibu seraya membungkukkan tubuhnya sebagai rasa hormat.
Tentu saja sang dokter muda kembali membalas dengan bungkukkan tubuh. Ia pun berlutut menyamakan tingginya dengan anak kecil di hadapannya sesaat setelah ia menegakkan kembali tubuhnya.
"Selamat ya kau sudah sembuh, Yuta. Tapi kau ingat, kau masih harus beristirahat beberapa hari dan banyak makan sayur!"
"Kau dengar apa yang dibicarakan dokter?" tanya sang ibu dengan lembut.
Anak laki-laki yang bernama Yuta itu menganggukkan kepalanya dengan sangat mantap. Ia pun menatap dokternya dengan tersenyum lebar. Sangat lebar. Ah! Anak kecil memang polos ya. Tapi itulah yang membuat Emu bahagia. Ia bisa kembali melihat senyuman pasiennya.
"Terima kasih, dokter!" ucap Yuta.
Sepasang ibu dan anak itu pun pamit pada Emu. Ia melambaikan tangan melepas satu lagi pasiennya yang berhasil ia kembalikan senyumannya. Ah! Ia bisa merasa sedikit tenang sekarang. Karena pasien yang ia tangani adalah pasien dengan kasus normal. Tentu paham maksudnya, bukan?
Sudah berapa lama waktu berlalu sejak kejadian itu ya? Emu tidak tahu. Ia tidak pernah menghitungnya. Namun, terkadang ia sedikit memikirkan pertanyaan terkait kejadian itu. Dimana Dan Kuroto sekarang? Apa ia akan kembali? Bagaimana keadaan Cayna dan yang lainnya? Apa mereka masih berkelana?
"Emu!"
Suara panggilan itu berhasil mengembalikan Emu pada dunia nyata. Ia pun menoleh ke arah sumber panggilan. Seorang perawat kini berjalan menuju dirinya bersama dengan seorang pria yang tentu saja ia kenal baik. Ia pun membungkukkan tubuhnya setiba kedua orang itu di hadapannya.
"Tuan Koboshi bilang ada yang ingin ia sampaikan padamu," jelas Poppy.
"Ada apa, Tuan Koboshi?"
"Begini Dokter Houjou. Genm Corporation akan merilis game baru akhir tahun nanti. Kami ingin anda dan juga Pallad mencoba permainan itu untuk yang pertama kali. Kami ingin meminta pendapat dari gamers jenius!" ucap sang CEO.
"Baiklah, kalau boleh tahu kapan?"
"Ah! Jika kalian bisa, mala mini bagaimana?"
"Baiklah, aku akan beritahu Pallad,"
****************
Apa yang Pallad lihat saat ini? Tidak ada yang lain, hanya ada awan yang bergerak pelan di langin yang mulai berubah jingga. Ah! Sesekali ia melihat gerombolan burung yang terbang pulang ke tempat asal mereka.
"Oi! Mau sampai kapan kau tiduran disana?" ucap seseorang.
Dengan spontan Pallad bangkit dari posisi tidurnya. Pelataran atap memang selalu menjadi tempat yang sepi. Dan kini hanya ada dirinya dan juga seorang pemuda berjas putih. Emu yang kini sedang berjalan kearahnya.
"Ada apa?"
"CEO Genm Corporation mengajak kita untuk mencoba permaina baru mereka?"
"Jadi akan ada permainan baru lagi ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle in the Game
FanfictionSecond Book of "Adventure of Important Thing" Trilogy Misi pengawasan Cayna dan Lucky kali ini tiba-tiba berubah menjadi misi penyelamatan Setelah mendapatkan penglihatan sebelumnya, mereka menyadari satu hal. Alam semesta yang sebelumnya pernah mer...