10

604 60 4
                                    


Buku tua yang berada di genggaman Cayna kini menyita perhatian dari pemuda bugster itu. Semuanya memang terasa sangat cepat. Tidak ada yang aneh saat Cayna menyentuh gashat itu sampai gadis asing itu menekan tombol dan memulai permainan mereka.

Pallad mencoba mengambil alih buku yang ada di genggaman gadis itu dan membaca sendiri apa yang membuat Cayna tiba-tiba saja terkejut bukan main. Tidak ada yang aneh dari cover buku tersebut.

Layaknya sebuah buku yang sudah sangat tua. Buku itu sudah usang. Bahkan kertas-kertasnya saja sudah berubah menjadi warna coklat karena teroksidasi. Meskipun begitu, entah mengapa Pallad merasa kertas di buku itu masih cukup kuat.

 Meskipun begitu, entah mengapa Pallad merasa kertas di buku itu masih cukup kuat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan matanya tidak terlepas dari halaman-halaman yang ada di dalam buku itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pandangan matanya tidak terlepas dari halaman-halaman yang ada di dalam buku itu. Hanya ada dua halaman yang tertulis disana. Tidak ada lagi selain itu. Yang ada hanyalah sebuah tulisan seperti sebuah sandi yang tidak terlalu ia mengerti. Sedangkan di halaman yang lainnya, ada tulisan dengan aksara yang cukup indah.

Cayna menatap dengan lekat wajah Pallad yang kini masih serius membaca setiap kata yang tertulis di sana. Sepertinya Pallad merasakan hal yang sama seperti yang Cayna rasakan. Kebingungan! Itu yang keduanya tengah rasakan.

"Apa seseorang yang bernama Kuroto itu pernah mengatakan tentang gendre permainan apa saja yang ada di sini?" tanya Cayna seraya melipatkan kedua tangannya di depan dadanya.

Gadis itu kini sedang mencoba menganalisa semua kemungkinan yang ada dalam permainan ini. Sebuanya semakin terasa ganjil saat ia mulai menekan tombol gashat itu. Permainan dimulai dan buku kosong itu mulai terisi dengan sendirinya.

"Tidak! Gemn tidak pernah mengatakan apapun selain berkata bahwa permainan ini memiliki banyak gendre permainan,"

"Begitu ya?"

Pallad kini mengalihkan pandangannya kepada gadis yang baru saja ia kenal. Pemuda bugster itu menatap sang gadis dengan cukup tajam. Tentu saja! Gadis itu terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu walaupun sekilas ia tampak cukup tenang.

"Apa yang sebenarnya kau pikirkan?" tanya Pallad.

"Aku hanya berpikir, mungkin saja teka-teki adalah salah satu dari permainannya,"

Miracle in the GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang