"Hei, sini," panggil Mama ketika aku baru selesai mandi. Aku menurut saja. Duduk di sebelah Mama. Anggota keluargaku sedang keluar semua. Alasannya, hendak mencari makan. Bosan dengan makanan kantin rumah sakit. Karena terlalu malas untuk pergi, aku memutuskan untuk tetap membersamai Mama.
"Mama seneng lihat Ari jadi sering sholat. Wajahnya juga kok makin ganteng, sih? Berasa teduh aja." Tangan lentik Mama menelusuri tiap jengkal wajahku. "Janggutnya yang dikit ini nggak usah dicukur aja besok-besok, ya? Jadi keren gini nampaknya," lanjutnya.
Aku lantas spontan meraba ujung dagu. Sejak kapan janggut ini tumbuh, aku juga kurang tahu.
"Mau cerita?"
"Cerita apa, Ma?"
"Tentang perubahan kamu. Siapa tadi namanya? Mentari ya?"
Aku menelan ludah susah payah, kemudian mengangguk.
🌞🌞
KAMU SEDANG MEMBACA
MENTARI
Romance(COMPLETE) [SUDAH TERBIT] Razwan Tsabit Ghifari dengan segala kelebihan yang ia punya. Harta, keluarga, tahta, sahabat. Hanya saja, untuk perkara agama, Ari begitu meremehkan banyak hal. Suatu hari, sang ayah berniat menjodohkan putra sulungnya deng...