(COMPLETE)
[SUDAH TERBIT]
Razwan Tsabit Ghifari dengan segala kelebihan yang ia punya. Harta, keluarga, tahta, sahabat. Hanya saja, untuk perkara agama, Ari begitu meremehkan banyak hal. Suatu hari, sang ayah berniat menjodohkan putra sulungnya deng...
Hai sobat budiman. Gimana kabarnya? Sehat? Alhamdulillah Lagi sakit? Nggak enak badan? Semoga cepat diberi kesembuhan yah 😉
Mentari kan udah finish, nih. Berakhir bahagia, kan? Suka, nggak? Alhamdulillah insyaallah sesuai dengan yang teman-teman harapkan, deh
Nah sekarang, kalau ada waktu luang, Mampir ke sebelah, yuk? Yoru udah publish karya baru, nih. Mampir, yah? Ya?? Ntar Yoru suguhin minuman deh.
Cekidot 👇👇👇
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blurb? 👇👇👇
🌵 🌵 🌵
"Aya ... gue ... boleh nangis?"
"Boleh, Ra. Selalu boleh." Aya beringsut dari tempatnya berdiri, memangkas jarak lebih dekat.
"Gue boleh marah?"
Aya kembali menangis dan mengangguk. "Boleh, Ra."
"Gue boleh lepas topeng gue?"
Aya terdiam, tampaknya gadis itu tidak mengerti dengan maksud topeng yang diucapkan Maria.
"Gue ... boleh ngeluh?"
🌵 🌵 🌵
Gimana gimana? Bilang sama Yoru deh nanti apa kurangnya, ya?
Mampir aja dulu, kali aja nyangkut😁 Kritik dan saran yang membangun, boleh kok. Boleh buanget, malahan. Comment aja, ya? Atau mau melalui DM? Boleh kok. Nggak usah segan, jangan takut. Yoru nggak gigit, tau :v Yoru tunggu loh😉
Sekian dari diriku yang numpang bertamu. Pulang dulu, ya. Hampir magrib, sih. Makasih😇
