29

253 83 21
                                    

"Ari, kan?"

Aku menoleh ke arah sumber suara dan tepukan ringan di bahuku. Pupilku langsung bisa menangkap bayangan seorang lelaki berwajah teduh yang tengah tersenyum ke arahku. Aku mengangguk patah-patah.

"Kalau ada waktu, boleh saya bicara sebentar?"

Aku membuang tatapanku. Bukan berniat untuk memutus kontak, tapi sungguh berat rasanya, walau ia telah menawarkan senyum menawan dan tulus.

"Ini tentang Alesha Haniyya Mentari."

Aku terpaku ketika sekali lagi mendengar namanya.

"Siapa?" bisik Sasha.

"Qais," sahutku.

🌞🌞

🌞🌞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang