6 • Aku Ganteng, Kamu Aneh

39 19 3
                                    

13 Januari 2012

Hari ini gue ucapin secuil trimakasih buat si pirang nyebelin, yang menyelamatkan hidup gue dari panasnya sinar matahari pagi ini.

Tapi tetap aja!
Nolongin ada maunya.

Itu cowok waktu SD pembelajaran tentang materi IKLAS nggak masuk apa gimana sih?

Atau dia emang bego?
Atau IQ nya emang rendah?
Atau males?
Atau gimana?
Ah tau ah, bodoamat.

Awas lo pirang! Gue bakal bales lo!
HA HA HA HA HA
KETAWA JAHAT.

Nadia mendengus, dan menutup note book berwarna merah jambu itu.

Saat ini ia sedang duduk merenung dibangku miliknya.
Bel istirahat baru saja terdengar sekitar 2 menit yang lalu.

Di sebelahnya, Dara sedang asik bermain aplikasi joget-joget yang nggak jelas banget menurut Nadia.

"Dar! Lo sehari aja nggak usah main itu, bisa nggak sih?"
Dara mematikan sebentar ponselnya.

Ia menoleh kearah Nadia yang menatapnya malas.

"Nadia, main ini tuh bisa menghilangkan stres. Jadi ini tuh penting banget. Karena gue tuh gampang stres, kalau nggak refresing gue bisa pusing, kalau pusing lama-lama kepala gue bisa pecah, kalau kepala gue pecah gue jadi nggak punya kepala, kalau ...."

Ucapan Dara terhenti saat melihat Nadia bangkit dan berjalan keluar kelas.

"NADIAAAAA. Kok lo ninggalin gue sihhhh."

Nadia berjalan malas di koridor sekolah.

"Heh UCIL!!"
"Berhenti Lo! Ucil!"

Nadia tak menghentikan langkahnya,
ia mendengar seseorang berteriak-teriak memanggil nama UCIL.
Tapi ya bodoamat, namanya Nadia bukan Ucil.
Jadi ya ngapain juga dia berhenti.

Tapi tiba-tiba.

Seseorang menarik tangan kanannya, hingga tubuh kecilnya terhuyung kebelakang.

Brukk.

Nadia tak bergeming, ia masih mencerna keadaan.
Indra penciumannya menangkap bau parfum cowok, yang begitu maskulin.

Dan. Tunggu.
sepertinya.

IA SEDANG BERADA DI DEKAPAN SESEORANG!!!

Mata indah itu membulat sempurna.
Ia mendongakkan kepalanya keatas.
Dan.

"AAAAAAAAAA"

Betapa terkejutnya ia, saat mendapati wajah tampan Saga yang sedang tersenyum manis, begitu dekat dengan wajahnya.
Kira-kira hanya 10cm saja, tapi entahlah kalau salah, mau ngukur Nadia juga nggak bawa penggaris.

Nadia mencoba melepaskan dekapan cowok jangkung yang sedang memakai jersey basket SMA BINA NUSANTARA itu.
Namun Saga malah mengeratkan dekapannya.

"Saga!! Lo apa-apaan sih, lepasin gue!! Dilihatin orang-orang tuh! Lo nggak malu apa?!!!"

Saga mengangkat sebelah alisnya .
Oh tidakkkk, lama-lama kedua kaki Nadia bisa berubah jadi jelly jika terus begini.

Ia tak sanggup, Saga berkali-kali lipat lebih tampan saat dalam jarak sedekat ini, apalagi pakai kostum basket kebanggaan sekolah.
Dasar sialan!
Bisanya cuma bikin hati anak orang cenat cenut aja!

"Enggak tuh. Gue udah biasa dilihatin setiap hari, gue ganteng soalnya."

Nadia mendengus.
Mulai detik juga ini nama Saga sudah dicoret dari daftar cowok ganteng di hati Nadia!

Catatan NadiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang