"Selamat datang, selamat berbelanja"
Nadia tersenyum menanggapi ucapan mas-mas berseragam biru yang membukakan pintu swalayan.
Sore ini ia sedang berada di sebuah toko swalayan untuk membeli susu strawberry kesukaannya.
Ia berjalan menuju lemari es dengan mata yang berbinar, melihat kotak-kotak susu strawberry yang berjejer disana.
Ia membuka pintu lemari es itu.
Tangan kanannya meraih 2 kotak susu strawberry dan segera menutupnya kembali."Suka banget sama susu pink."
Nadia menoleh kebelakang, setelah mendengar ucapan seseorang dibelakangnya.
Matanya membulat sempurna, setelah mengetahui siapa orang itu.
"Saga? Lo ngapain disini? Ngikutin gue ya lo?Ohhh atau jangan-jangan lo itu sebenernya penguntit ya? Hayo ngaku!"Saga mengangkat sebelah alisnya,sembari memamerkan senyum meremehkan yang terlihat sangat menyebalkan dimata Nadia.
Entah mengapa, jika berhadapan dengan cowok itu emosinya begitu mudah tersulut.
Seperti saat ini, ada 3 hal yang membuat Nadia kesal bukan kepalang.
Pertama: dari sekian banyak manusia dibumi kenapa harus Gema yang bertemu dengannya hari ini, padahal moodnya baru saja membaik setelah melihat barisan susu kotak strawberry.
Kedua: senyum meremehkan cowok itu yang terlihat begitu menyebalkan tapi tetap saja manis dipandang.
Ketiga: Gaya khas cowok itu, yaitu menaikkan sebelah alis, entah mengapa ia sangat sebal melihat hal itu, dan ia juga lelah memikirkan bagaimana cara melakukan hal itu!!!!
Karena ia tidak pernah berhasil saat mencobanya.Beberapa detik kemudian Saga mulai mengeluarkan kata-kata.
"Gue? Ngikutin lo? Hahaha, ngapain juga gue ngikutin cewek kusut kayak lo! Dasar Ucil."Nadia menatap nyalang kearah Saga.
"Nama gue NADIA. N A D I A. Bukan UCIL! Lo tuh bisa baca nggak sih? Tua bangka, rambut udah ubanan nggak ngerti cara baca nama orang!"
"Lo tuh bisa lihat nggak sih? Ini tuh P I R A N G. Pirang! Atau mata lo konslet?
Yaampun kasian banget sih lo, pasti gara-gara lihat kegantengan gue ya.
Sampai mata lo silau terus konslet? Yaampun. Kacian banget cii."Saga mengacak-acak puncak kepala Nadia,yang membuat gadis itu semakin kesal.
Dan tiba-tiba.
"Kakak kakak kalau mau pacalan jangan disini dong! Lio mau ambil susu nggak bisa nih!"
Saga dan Nadia menoleh ke sumber suara yang terdengar menggemaskan itu.
Dibelakang mereka,berdiri seorang anak kecil yang berumur sekitar 3 tahunan, bersama seorang bapak-bapak bertato yang menatap garang kedua remaja itu.
Anak itu nampak lucu mengenakan kaos hitam bergambar boboboi, dan celana jeans selutut.
Namun, perhatian mereka malah terfokus pada bapak-bapak dibelakangnya yang ekspresinya sudah seperti anak SMK ngajak tawuran.
Serem banget coyyyy!!!!!!Saga dan Nadia saling pandang.
Beberapa detik kemudian Saga menarik tangan Nadia dan membawanya menuju kasir.
Sebelum terjadi insiden bapak-bapak ngamuk karena anaknya nangis nggak bisa ngambil susu.Nadia nampak bingung.
"Heh lo ngapain, narik-narik gue?!!"
"Diem!"Sesampainya di depan kasir, Saga melepaskan genggaman tangannya dan meraih 2 kotak susu strawberry dari genggaman tangan kanan Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Nadia
Teen FictionSagara terlalu sibuk mengejar senjanya yang terus berlari. Sampai rasa tau diri akhirnya menghampiri dan membuatnya mundur dengan hati-hati. Nadia terlalu sibuk berlari. Sampai lupa sang pemburu senja tak lagi mengejarnya. Sampai lupa kalau yang cob...