13 • Ucapan Sesantai Petasan Banting

21 7 3
                                    

Sagara melirik kearah arloji di tangan kirinya yang menunjukan pukul 18.30.
Menunggu seseorang dengan rasa penasaran yang terus teriak-teriak bilang nggak kuat dihatinya.

Saat ini,ia sedang duduk di sofa ruang tamu Nadia. Menunggu gadis itu bersiap untuk pergi ke birthday party sahabatnya.

"Kira-kira Nadia beneran pakai baju warna biru nggak ya?"
Ujarnya pelan.

"Yuk berangkat."
Suara lembut itu berhasil mengejutkan Sagara yang sedang asik melamun.

Cowok itu menoleh ke sumber suara. Sepasang mata elang itu menatap takjub pada sosok gadis di hadapannya dari ujung kaki sampai ujung kepala.

Ia mengenakan gaun tanpa lengan berbahan satin, dengan bagian atas berbentuk kemben dilapisi broklat transparan yang menutupi bagian dada sampai ke punggung, sedangkan bagian bawahnya berbentuk A dengan panjang selutut.

Rambut sebahunya digerai indah, sepasang kaki jenjangnya juga nampak cantik dengan high heels warna senada.

Oke, nampaknya Sagara sedang kuwalat karena selalu mencibir adegan-adegan seperti ini di sinetron yang biasanya di tonton mamanya sehabis magrib.
Kini ia sendiri yang ketularan alay.

"Gue tau,gue emang cantik. Nggak usah alay,yuk berangkat."
Nadia melangkahkan kedua kakinya keluar rumah meninggalkan Sagara yang masih diam mematung.

~Catatan Nadia~

Nadia menatap aneh pada Sagara yang senyam-senyum terus di sepanjang jalan.
Ia curiga kalau sebenarnya Sagara memang terkena gangguan jiwa.
Nadia jadi ngeri sendiri membayangkannya.

"Lo kenapa sih? Dari tadi senyam-senyum mulu.Itu pipi lo nggak kesemutan?"

Sagara masih tersenyum, ia menoleh sekilas kearah Nadia, kemudian kembali fokus pada jalanan di hadapannya.
Iasama sekali tak tertarik untuk menjawab pertanyaan dari gadis itu.

Nadia mendengus, kalau saja cowok itu tidak sedang menyetir. Mungkin ia sudah mencekik lehernya sampai putus.

Mobil sport Sagara berhenti disebuah tempat parkir salah satu hotel bintang lima di ibukota.
Iya,,Guntur memang menyelenggarakan pestanya di sebuah hotel.

Mereka beredua berjalan beriringan,tamu undangan sudah terlihat ramai.
Mungkin acaranya sudah hampir di mulai.
Nadia mengerutkan dahinya, melihat tamu undangan lainnya yang mengenakan pakaian beraneka ragam warna.

"Bukannya, Saga bilang drees codenya navy?"

Sedetik kemudian, bola mata indah itu membulat sempurna.
Ia menatap garang pada Sagara yang sedang berdiri di sebelahnya sembari memakan kue brownies.

"Saga lo ngerjain gue?!"
Nadia berujar dengan suara pelan, namun penuh dengan penekanan.

Sagara hanya nyengir saja.
Oke, sepertinya dia sudah ketahuan sekarang.
"Nggak papa lah, Nad. Kan kalau begini baju kita kan jadi serasi."

Nadia menatap kemeja Navy dan celana jeans hitam yang dikenakan cowok itu.
Benar-benar!! Dasar kudanil gurun pasir!!

Nadia menghembuskan nafas pasrah, tidak mungkin juga ia pulang ke rumah untuk berganti baju.

Sagara tersenyum lebar, nampaknya ia menang kali ini. Sedangkan Nadia, ia masih menatap sebal kearah cowok itu.

Catatan NadiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang