Petualangan Bangsawan Muda Part 4

88 4 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Belum lagi pintu tertutup rapat, Holmes
bangkit dan mengenakan mantelnya. "Orang dari Scotland Yard tadi mengatakan pentingnya kerja keras," komentarnya, "maka, Watson, aku harus meninggalkanmu sebentar."

Holmes pergi sekitar jam lima sore, tapi aku tak sempat merasa kesepian karena kira-kira sejam kemudian seorang petugas katering datang dengan membawa sebuah kotak besar. Dibukanya kotak itu dibantu oleh pemuda yang datang bersamanya. Aku jadi terheran-heran. Ternyata mereka sedang menyiapkan hidangan makan malam untuk semacam pesta di meja mahoni kami yang sederhana.

Tak lama kemudian terhidanglah masakan ayam dingin, burung, pastel, dan beberapa minuman segar tradisional. Setelah merapikan semua hidangan mewah ini, kedua orang itu menghilang seperti jin-jin dalam Kisah Seribu Satu Malam. Petugas katering itu hanya mengatakan bahwa semua ini sudah dibayar oleh seseorang dan diminta agar dikirim ke alamat di mana aku tinggal ini.

Ketika jam menunjukkan hampir pukul sembilan, Sherlock Holmes melangkah masuk dengan tergesa-gesa. Air mukanya serius, tapi matanya bersinar. Ini pertanda bahwa kesimpulan yang sudah dibuatnya sebelum pergi tadi tak mengecewakannya.

"Jadi, makan malam nya sudah siap, ya?" katanya sambil mengusap-usap kedua tangannya.

"Kau sepertinya sedang menunggu tamu. Hidangan ini untuk lima orang."

"Ya, menurutku akan ada tamu yang singgah kemari," katanya. "Lord St. Simon kok belum

datang, ya? Ha! Kurasa dia sedang menaiki tangga sekarang."

Memang benar. Tamu kami yang tadi pagi itu, kini muncul kembali dengan tergopoh-gopoh sambil memutar-mutar kacamatanya dengan gugup. Wajah ningratnya benar-benar sangat gelisah.

"Jadi, berita dari saya sampai juga kepada Anda, ya?" tanya Holmes.

"Ya, dan saya akui bahwa isinya sangat mengejutkan saya. Apakah sumber Anda itu bisadipercaya?"

"Oh, pasti."

Lord St. Simon menjatuhkan dirinya ke sebuah kursi, lalu mengusap dahinya.

"Apa kata Duke nanti," gumamnya, "kalau dia mendengar bahwa salah satu anggota keluarganya telah mengalami suatu hal yang demikian memalukan."

"Ini benar-benar kebetulan saja. Saya tak merasa ada yang dipermalukan."

"Ah, Anda melihat masalah ini dari sudut pandang yang berbeda."

"Tak ada yang bisa disalahkan, juga gadis itu, walaupun caranya patut disesalkan. Dia tak memiliki ibu lagi, maka tak ada yang memberinya nasihat pada saat dia menghadapi krisis seperti ini."

"Ini benar-benar penghinaan di depan publik," kata Lord St Simon sambil mengetuk-ngetukkan jari di meja.

"Anda harus merelakan gadis yang malang ini. Dia benar-benar berada dalam posisi yang sulit, yang tak pernah diduganya sama sekali."

"Saya tak rela. Saya bahkan sangat marah, karena telah dipermalukan."

"Saya rasa saya mendengar bunyi bel," kata Holmes. "Ya, dan terdengar pula langkah-langkah di halaman depan. Kalau saya tak bisa membujuk Anda agar berdamai saja dalam masalah ini, Lord St. Simon, mungkin orang yang saya undang ini bisa." Holmes membuka pintu ruangan, dan mempersilakan masuk seorang pria dan seorang wanita. "Lord St. Simon," katanya, "mari saya perkenalkan Anda kepada Mr. dan Mrs. Francis Hay Moulton. Yang wanita, tentunya sudah Anda kenal."

Ketika melihat siapa yang datang, klien kami terlonjak dari tempat duduknya, lalu berdiri tegak. Matanya menatap ke bawah dan tangannya mencengkeram bagian dada mantel panjangnya. Benar-benar terluka harga dirinya!

the adventure of sherlock holmesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang