Petualangan di Copper Beeches Part 2

12 2 0
                                    

.
.
.
.
.

"'Di daerah pedesaan Hampshire yang indah. Nama tempat kami Copper Beeches, kira-kira delapan kilometer dari Winchester. Daerah itu betul-betul indah, Nona manis, dan rumah kami adalah rumah kuno yang sangat menyenangkan.'"

"'Dan, apa tugas saya, sir?'"

"'Ada seorang anak-anak kecil berumur enam tahun. Oh, coba kalau Anda melihat bagaimana dia membunuh kacoak dengan sandal. Plak! Plak! Plak! Tiga kecoak langsung terkapar dalam sekejapmata!' Dia menyandar di kursinya sambil tertawa, hingga matanya kembali menghilang, berubah menjadi dua garis tipis.

"Saya kaget juga mendengar tingkah anak itu, tapi tawa sang ayah membuat saya berpikir bahwa dia cuma bergurau.

"'Jadi tugas utama saya,' tanya saya, 'adalah mengajar seorang anak?'"

"'Bukan, bukan. Bukan itu yang utama, Nona manis,' teriaknya. 'TugasAnda, mestinya sudah Anda duga sebelumnya, adalah menuruti perintah-perintah kecil yang diberikan oleh istri saya. Maksud saya tentunya tugas-tugas yang pantas dilakukan oleh seorang gadis terhormat.Tak sulit, kan?'"

"Tentu saja saya senang kalau bisa membantu istri Anda.'"

"'Baik. Dalam hal berpakaian, misalnya. Kami ini agak aneh dalam selera berpakaian-tapi kami baik hati, lho. Kalau Anda diminta untuk mengenakan pakaian tertentu, tentunya Anda tak keberatan, bukan?'"

"'Tidak,' jawab saya, walaupun saya terkejut mendengar perkataannya.'"

"'Juga kalau kami minta Anda duduk-duduk di tempat tertentu?'"

"'Oh, tidak.'"

"'Atau kalau kami minta agar Anda memotong pendek rambut Anda sebelum mulai bekerja ditempat kami?'"

"Saya hampir-hampir tak percaya pada apa yang baru saja saya dengar. Mungkin Anda pun telah memperhatikan, Mr. Holmes, bahwa rambut saya agak istimewa, karena warnanya yang coklat kemerah-merahan. Banyak yang mengagumi rambut saya. Tak bisa saya bayangkan saya akan rela mengorbankannya dengan begitu saja."

"'Maaf, itu tak mungkin,'" kata saya. Pria itu sedang mengamati saya dengan amat penasaran.Matanya menyipit, lalu saya melihat ada kabut melintas di wajahnya setelah mendengar kata-kata saya.

"'Wah, padahal itu amat penting,'" katanya. "'Masalahnya, istri saya suka berkhayal yang tidak tidak,biasakan wanita begitu, dan bukankah khayalan wanita tidak boleh diabaikan begitu saja? Jadi,Anda keberatan memotong rambut Anda?'"

" 'Ya, sir. Saya benar-benar tak bisa melakukan itu,'" jawab saya dengan tegas.

"'Ah, ya, sudahlah. Sayang, karena Anda sebenarnya sangat cocok untuk pekerjaan ini. Kalau begitu, Miss Stoper, lebih baik kita lanjutkan dengan yang lainnya saja.'"

"Selama pembicaraan kami, wanita pimpinan biro ini sibuk sendiri dengan kertas-kertasnya dan tak sepatah kata pun diucapkannya kepada kami. Kini, dia menatap saya dengan amat jengkel, sehingga saya jadi curiga jangan-jangan penolakan saya telah menjadikannya kehilangan komisi yang cukup besar.

"'Apakah nama Anda masih perlu didaftarkan lagi?'" tanyanya.

"'Ya, Miss Stoper.'"

"'Yah, apakah tidak percuma saja. Ada tawaran pekerjaan yang begitu baiknya saja, Anda tolak!'"katanya dengan ketus. "'Jangan harap kami akan bisa menawarkan pekerjaan dengan kondisi sebaik itu lagi. Selamat siang, Miss Hunter.'" Dia lalu memukul gong yang terletak di mejanya, dan saya pun diantarkan keluar oleh penjaga pintu.

"Yah, Mr. Holmes, ketika saya pulang ke tempat kos dan menyadari bahwa saya tak punya uang lagi, sedangkan masih ada dua atau tiga tagihan yang tergeletak di meja saya, saya mulai bertanya-tanya pada diri sendiri, tidakkah keputusan saya itu bodoh sekali? Mereka memang orang aneh dan meminta orang lain untuk mematuhi perintah-perintah mereka yang aneh, tapi mereka kan bersedia membayar mahal untuk keeksentrikan mereka itu? Tak banyak orang berani membayar seratus pound setahun untuk seorang guru les privat. Lagi pula, apa gunanya rambut saya ini? Bukankah banyak wanita malah tampil lebih cantik dengan rambut pendek? Siapa tahu saya pun demikian? Keesokan harinya, saya mulai menjadi ragu-ragu, dan besoknya lagi saya malah sudah merasa yakin bahwa saya telah berbuat kesalahan. Saya hampir saja memberanikan diri untuk kembali ke biro penyalur untuk menanyakan apakah lowongan itu masih terbuka, tapi saya lalu menerima sepucuk surat dari pria itu.Ini suratnya, biar saya bacakan untuk Anda:

the adventure of sherlock holmesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang