***
Kamu ngga akan benar benar tau apa isi hatimu. Kapan pun bisa berubah.
***"Jadi, liburan kemana?" tanya Fika. Mereka baru saja menyelesaikan ulangan akhir, dan sekarang mereka tengah berada dikantin.
"Enaknya kemana?" tanya Gavin, laki laki itu menatap seluruh teman temannya.
"Jogja yok. Gue lagi pengen kesana," ujar Dea. Gadis itu sudah membayangkan untuk menghabiskan liburannya di Yogyakarta.
"Ide bagus. Gue juga lagi pengen kesana." ujar Fika semangat.
"Ya udah, besok kita berangkat. Ngumpulnya dimana? Pake mobil? Kereta atau pesawat?" tanya Nia beruntut. Dia tengah memakan es krim rasa vanilla kesukaannya.
"Kereta aja. Ngumpulnya dirumah lo aja, Ya." jawab Chiko. Laki laki itu menatap gadis didepannya dengan intens.
"Ya udah, nanti malem siapin barang apa aja yang perlu dibawa." ujar Dea mengakhiri.
Sebenarnya, jika kalian ingin tau, Brian sedari tadi sudah ingin marah. Bagaimana tidak, beberapa kali pandangan Chiko dan Nia bertemu, membuat Brian rasanya cemburu. Laki laki itu menekan amarahnya, bisa dikatakan gila dia kalau ia mengakui dirinya menyukai Nia. Ya, walaupun Brian tidak peduli.
"Peduli amat. Cinta ngga pandang apapun," batin Brian. Dia menyenggol bahu Nia, membuat gaadis itu tau kalau dia baru saja melakukan kesalahan.
***
"Sini, ikut Brian!" laki laki itu langsung menarik tangan Nia saat mereka baru saja sampai dirumah. Dirumah masih sepi, Bunda pulang sore dan Ayah malam. Jadi, saat sepulang sekolah, mereka hanya berdua dan beberapa pelayan dirumah.
"Brian, lepas! Sakit," ujar Nia. Gadis itu merasakan sakit dipergelangan tangannya karena Brian menariknya dengan keras.
Brian langsung melepaskan genggaman tangannya. Dia melihat wajah Nia yang matanya sudah berkaca kaca. Apa cengkramannya terlalu kuat?
"Maaf, Brian ngga sengaja." laki laki itu menunduk, dia sudah menyakiti Nia.
Walaupun Brian sudah menyakiti manusia lain, tapi Brian tidak suka dan tidak akan pernah mau menyakiti Nia. Menurut Brian, Nia adalah berlian yang harus dijaga. Salah sedikit saja, Nia bisa menjadi milik orang lain.
Nia mengelus pergelangan tangan kirinya, menatap Brian yang menunduk karena merasa bersalah. Gadis itu menghela nafas, dia berjalan mendekati Brian lalu memeluknya. Mengelus kepala Brian sayang.
"Tidak apa." ujar Nia, entahlah dia juga merasa aneh sendiri.
Brian membalas pelukan Nia erat, laki laki itu begitu mencintai Nia. Dia takut kehilangan Nia. Karena, gadis ini yang sudah mengajarkannya apa arti setia walaupun Brian sama sekali belum pernah dekat dengan perempuan selain Nia, Fika dan Dea.
"Maafin, Brian." laki laki itu mengangkat tubuh Nia seperti anak kecil. Menaiki tangga untuk sampai kedalam kamarnya.
Nia memeluk leher Brian, laki laki itu sedari tadi berucap minta maaf. Bahkan, saat ini mereka tengah duduk ditempat tidur Brian. Tas yang tadi mereka bawa sudah Brian taruh disofa kamarnya. Kepala Brian sudah berada diceruk leher Nia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish or Psycho? (END)
Teen FictionBocah tapi sifatnya sadis? Gimana tuh? - Arsenio Brian Vernando. Cowok polos, childish, manja tapi mempunyai jiwa iblis. Laki laki itu suka menyiksa manusia lain sampai mati. Tapi jika seperti itu, apa masih bisa dikatakan childish? Bocah. Itulah ka...