Jadi ada yang pengen tau gimana Brian dapet Cacha, aku buat deh. Ya tiba tiba aja pengen ngetik yang terakhir ini><
***
"Ngga mau!" tolak Brian tegas. Laki laki berusia 16 tahun itu menatap kedua orang tuanya tidak suka.
"Tapi Brian, Nenek kamu lagi sakit loh. Katanya pengen ketemu kamu, cuman 1 minggu." ujar sang Bunda mencoba merayu Brian.
"Tapi, kenapa Nia ngga ikut?" tanya nya. Dia bingung kenapa hanya dirinya saja yang datang ke Rusia. "Brian ngga mau kalau Nia ngga ikut."
Sang Bunda menghela nafas, anak laki lakinya memang sangat dekat dengan Nia. "Bunda mohon, Brian. Cuman 1 minggu, setelah itu kamu ngga akan jauh jauh lagi dari Nia."
Brian menimbang nimbang ucapan sang Bunda, dia melirik Ayah nya yang hanya diam. Sepertinya sang Ayah tau apa yang ia pikirkan. Brian menghela nafas, laki laki itu mengangguk membuat sang Bunda tersenyum senang.
"Baiklah, besok kamu berangkat." ucap sang Bunda semangat.
Brian hanya bisa tersenyum getir. Satu minggu jauh dari Nia? Mau jadi apa Brian? Satu jam tanpa Nia saja rasanya seperti satu tahun. Dan ini satu minggu?
***
"Dah..Brian. Pulangnya bawa oleh oleh oke." ucap Nia senang. Dia melembaikan tangannya saat Brian mulai berjalan menjauh.
Brian tersenyum sambil mengangguk. Sungguh, perasaannya tidak tenang. Jangan sampai, sepupu laknatnya itu berbuat yang tidak tidak padanya.
Setelah berjam jam berada didalam pesawat, akhirnya Brian sampai disalah satu bandara yang ada di Rusia. Dia mengambil kopernya yang tidak terlalu besar, berjalan keluar dari bandara. Katanya, supir Nenek nya sudah menjemput dirinya.
"Tuan Muda Brian?" Brian langsung menengok ke arah kanan, dia mengernyit namun tetap mengangguk. Laki laki yang sepertinya sekitar berumur 50 tahun itu tersenyum senang. "Saya Jimmy, supir Nyonya Xena. Saya disuruh untuk menjemput Tuan Muda Brian."
Brian mengangguk. "Tolong jangan panggil saya Tuan Muda, panggil saja Brian. Saya tidak nyaman."
Jimmy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tapi--"
"Sudah, turuti saja." potong Brian. Jimmy hanya mengangguk lalu menyuruh Brian untuk mengikutinya.
Brian hanya menurut, dia mengikuti Jimmy dari belakang dengan kopernya yang dibawa oleh Jimmy. "Silahkan masuk." ucap Jimmy setelah dia membukakan pintu mobil untuk Brian. Setelah Brian masuk, dia meletakkan kopernya dibagasi mobil, lalu laki laki itu berjalan menuju kursi kemudi.
"Apa perjalanan anda menyenangkan?" tanya Jimmy sambil menjalankan mobilnya menuju kediaman keluarga Vernandes.
Brian mengedikkan bahunya acuh. "Tidak menyenangkan karena pujaan hati tidak ikut."
'Yash, dia lebay.' batin Jimmy. "Kenapa tidak bisa ikut?"
Brian menatap bangunan bangunan dipinggir jalan. Bangunan kota Rusia terlalu indah untuk ia nikmati sendiri. "Karena Nyonya besar tidak menyukainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish or Psycho? (END)
Teen FictionBocah tapi sifatnya sadis? Gimana tuh? - Arsenio Brian Vernando. Cowok polos, childish, manja tapi mempunyai jiwa iblis. Laki laki itu suka menyiksa manusia lain sampai mati. Tapi jika seperti itu, apa masih bisa dikatakan childish? Bocah. Itulah ka...