***
Ngga semua orang itu baik. Ada setan dibalik semua itu.
***Nia menghela nafas, gadis itu menatap kosong papan tulis. Bu Ersa, guru paling galak itu tengah menerangkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Nia masih memikirkan kejadian ini, dia tidak menyangka kalau dirinya akan hamil diusia semuda ini.
Nia tersentak, kepala gadis itu langsung menengok ke kanan. Menatap Brian yang duduk disebelahnya, laki laki itu menatap Nia dengan raut khawatir. Nia mengernyit, gadis itu menatap Brian heran.
"Nia kenapa? Nia ngga suka ya?" tanya Brian, laki laki itu menatap Nia dengan kecewa. "Nia-"
Nia menggeleng, dia mengelus tangan kiri Brian perlahan. "Ngga! Aku ngga kecewa, hanya saja aku masih ngga percaya."
Mata Brian terlihat berkaca kaca, membuat Nia yang melihatnya jadi tidak tega. "Nia harus percaya, Nia kan mau jadi istri-"
"EHEM!" deheman itu sukses membuat Brian dan Nia langsung menoleh kedepan. Keduanya meringis dalam hati, sepertinya mereka berdua akan dapat hukuman.
"Berdiri dilapangan sampai istirahat kedua!" suruh Bu Ersa tegas, dia menunjuk pintu ruang kelas.
Brian yang mendengar itu langsung menggeleng, dia terlihat khawatir. "Bu, Nia jangan dihukum ya. Biar saya aja, soalnya saya yang ngajak Nia ngobrol duluan."
Bu Ersa menggeleng. "Ngga! Kalian berdua cepat keluar!"
Sekarang Brian jadi bimbang sendiri, dia tidak mau sampai kenapa kenapa karena gadis itu tengah hamil. Baru saja Brian ingin menolak ucapan Bu Ersa, Nia bangkit, gadis itu berjalan keluar kelas. Brian yang melihat itu menggeram, dia buru buru bangkit menyusul Nia.
"Nia apa apaan sih?" tanya Brian sambil mencekal tangan Nia, laki laki itu menatap Nia tajam sekaligus khawatir. "Nia tuh-"
"Yan, aku salah. Itu berarti aku harus dapet hukumannya. Cuman psikopat gila itu yang ngga tau apa hukuman." ujar Nia, dia melepas cekalan tangan Brian perlahan lalu berjalan menuju lapangan.
Brian tersentak mendengar ucapan Nia, laki laki itu menghela nafas. Sepertinya, gadis itu sangat membenci psikopat itu yang berarti secara tidak langsung Nia membenci dirinya. Brian tidak mau sampai Nia mengetahui kalau dirinya adalah psikopat itu. Kalau tidak, mungkin Brian akan menghentikan kegilaannya itu. Berharap saja Brian bisa melakukannya.
Dan disinilah Brian dan Nia berada, dilapangan. Berdiri didepan tiang bendera, sebenarnya Brian ingin menarik Nia keluar dari lapangan. Wajah gadis itu terlihat sangat merah, ditambah keringat yang terus mengucur membuat Brian tambah tidak tega.
"Nia, minggir aja. Biar Brian gantiin, Brian ngga tega." ucap laki laki itu dengan nada yang terdengar sangat khawatir.
Nia menggeleng, gadis itu menyeka keringatnya. "Ngga, aku masih kuat kok."
Rasanya, Brian sudah ingin menarik tangan Nia dan menyuruh gadis itu duduk ditempat yang teduh. Brian tidak tega, apalagi saat ini Nia tengah mengandung anaknya. Brian membuka baju seragamnya, membuat kaos polos berwarna hitamnya terlihat.
"Brian ngga tega," ujar laki laki itu setelah dia menutupi kepala Nia menggunakan baju seragamnya.
Nia mendongak, menatap Brian yang memandangnya khawatir. Senyuman terlihat diwajah cantiknya, dia menepuk pipi Brian dua kali dengan pelan. Hatinya menghangat melihat Brian sangat khawatir dengannya.
"Kamu baik, Brian."
***
"Ya, muka lo pucet banget. Lo sakit?" tanya Dea, terdengar nada khawatir disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish or Psycho? (END)
Novela JuvenilBocah tapi sifatnya sadis? Gimana tuh? - Arsenio Brian Vernando. Cowok polos, childish, manja tapi mempunyai jiwa iblis. Laki laki itu suka menyiksa manusia lain sampai mati. Tapi jika seperti itu, apa masih bisa dikatakan childish? Bocah. Itulah ka...