ADA TYPO TANDAI:*
***
Rasa sakit membuatmu lebih kuat.
***
"Ngga ada yang berhak milikin Nia selain Brian!" suara datar dan dingin itu begitu menusuk ditelinga semua orang yang ada diruang keluarga.
Wajah Brian sangat datar, laki laki itu mendekat kearah Nia. Menarik tangan gadis itu lalu memeluknya, menenggelamkan wajah Nia didadanya. Mata tajamnya menatap orang tuanya, Chiko dan orang tua Chiko. Dia sudah sangat kesal.
"Brian-"
"Kenapa? Brian ngga setuju sama perjodohan ini! Ngga ada yang berkah misahin Brian sama Nia. Brian ngga peduli," laki laki itu memotong ucapan Ayah nya.
Bunda, Chiko dan kedua orang tua laki laki itu begitu kaget dengan apa yang diucapkan oleh Brian. Mereka pasti berfikir kalau Brian sudah gila karena mencintai adiknya sendiri. Tapi, apa peduli Brian?
"Brian, kamu.." rasanya, Bunda tidak bisa berkata kata lagi. Dia bingung sekaligus tidak percaya. Kenapa anak laki laki satu satunya bisa mencintai adiknya sendiri?
"Bunda benar. Brian memang menyukai Nia, sejak bertemu sama Nia dulu. Seharusnya Ayah sama Bunda tau, Brian ngeklaim Nia bukan menjadikan Nia adik Brian tapi milik Brian. Brian fikir kalian tau." ucap Brian datar, laki laki itu memeluk Nia erat. "Brian-"
"Kamu tidak bisa mencintai adik kamu sendiri Brian!" potong Ayahnya, laki laki itu menatap Brian tajam. "Tidak ada kakak yang menikahi adiknya sendiri."
"Ayah lupa, Nia bukan adik Brian tapi milik Brian. Ayah ngga bisa ubah itu," ujar Brian. Dia merasakan kalau Nia mencengkram baju belakangnya.
"Tapi, semua orang taunya kamu kakak Nia, Brian. Kamu ngga bisa-"
"Peduli apa Brian sama ucapan orang luar. Mereka cuman tau apa yang mereka lihat sekarang, mereka tidak melihat masa lalunya. Tidak penting." Brian memotong ucapan Bundanya.
Nia mencengkram baju milik Brian, ingatannya kembali saat dia masih dipanti asuhan. Masa dimana dia dijauhi karena dibilang aneh. Masa dimana Nia sendiri, tidak punya teman. Hanya suster panti saja yang mau menemaninya. Teman teman pantinya juga tidak mau menemaninya. Dulu, Nia terlalu kecil untuk menerima cibiran dari orang lain.
Nia menggeleng, air matanya mengalir begitu saja. Masa lalunya terlalu menyakitkan untuk ia ingat. Awalnya memang Nia tidak tau apa maksud mereka, tapi semakin besar Nia tau apa ucapan orang orang saat dia masih dipanti. Trauma masa kecilnya yang sulit ia lupakan.
"Sial!" maki Brian lirih, dia mengangkat tubuh Nia lalu membawanya menuju kamarnya. Dia tidak memperdulikan teriakan kedua orang tuanya.
Brian menidurkan Nia yang masihmenangis diatas tempat tidurnya, laki laki itu mengunci pintu. Dia tidak mau samapi orang tuanya mengganggu dirinya bersama Nia. Setelah itu, Brian ikut merebahkan dirinya disebelah Nia. Memiringkan tubuh Nia sampai gadis itu menghadap padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Childish or Psycho? (END)
Ficção AdolescenteBocah tapi sifatnya sadis? Gimana tuh? - Arsenio Brian Vernando. Cowok polos, childish, manja tapi mempunyai jiwa iblis. Laki laki itu suka menyiksa manusia lain sampai mati. Tapi jika seperti itu, apa masih bisa dikatakan childish? Bocah. Itulah ka...