22. I Am Lose

995 105 33
                                    

Escape The Ordinary
*
*

Pagi ini Baekhyun kembali menemui gadis yang tengah terlelap itu, perasaan bersalah kembali menghantuinya, ia menatap lekat wajah gadis yang terbaring lemah itu.

"Maafkan aku... Sungguh maafkan aku, harusnya aku tidak berkata seperti itu padamu, saat kau sedikit sembuh aku harus memberi luka yang lain di hatimu." Baekhyun mengusap pipi tirus sang gadis yang entah kenapa semakin hari semakin tirus.

"Apa sangat sakit, hm?" Baekhyun menggenggam erat tangan gadis itu, ia berucap sedikit berbisik karena takut mengganggu tidur gadis itu.

"Aku menyesal... Aku menyesal telah mengatakan hal itu padamu.. Sungguh itu bukan kemauanku." Baekhyun tersenyum pahit, "Lihatlah mata cantikmu bengkak.. Jangan pernah menangis seperti itu lagi untuk laki laki brengsek sepertiku." Baekhyun menggenggam tangan itu lalu mengecupnya sedikit lama, dan menggenggam kembali tangan itu, lalu meletakkan kepalanya di antara tangan mereka, hingga membuat Hanna terbangun.

Gadis itu sedikit terkejut melihat keberadaan Baekhyun, ia ingin berteriak agar lelaki itu menjauhinya, namun ia tak memiliki tenaga, tenaganya sudah habis karena menangis semalam suntuk.

"Jika aku terjatuh.... Maukah kau membantuku?" Hanna berucap lirih sambil menatap sayu pria yang tengah mengenggam erat tangannya.

Baekhyun tersentak dan mengangkat kepalanya, masih belum melepaskan tautan tangan mereka. Ini diluar pikirannya, ia pikir gadis ini akan berteriak dan mengusirnya.

"Tidak." Jawaban singkat itu sungguh membuat jantung Hanna berdetak keras, sangat sakit mendengar jawaban itu.

"Saat aku bersedih dan menangis, akankah kau menghapus air mataku?"

"Tidak."

Seluruh tubuhnya melemah saat mendengar jawaban itu. Astaga Hanna tidak ingin menagis lagi.

"Kau masih mencintaiku? Bahkan, untuk kata kata yang kau ucapkan semalam, jika aku terlihat menyedihkan dengan kondisi seperti ini? Apakah itu bohong?" Ucapnya masih terlihat baik baik saja.

"Tidak." Sungguh tidak ada jawaban selain tidak yang keluar dari mulut pria ini.

Tuhan, tolong bantu aku....

"Baekhyun-ah.. Apa kau masih ingin memikirkan dan menangisiku suatu saat nanti?"

Baekhyun terdiam, lalu menatap tangan mereka yang saling menggenggam, terlihat sangat pas, Baekhyun bahkan pernah berpikir suatu saat akan menikahi gadis ini, namun itu semua hanya angan semata.

"Tidak."

Hanna menggigit bibirnya dengan kuat menahan agar isakkannya tidak keluar, air matanya semakin mengenang di pelupuk mata, Hanna menatap mata itu, menatapnya dengan pandangan 'Katakan jika kau mencintaiku.'

"Terimakasih, setidaknya... Aku tahu jawabannya sekarang." Hanna menyeka air matanya yang sudah mengalir. "Apa ini semua karena wanita itu? Apa karena Lee Daeun? Apa kau mencintainya sampai kau membuatku tambah hancur seperti ini?"

Baekhyun terdiam, kali ini ia menatap lurus mata mantan kekasihnya, "Iya."

Hanna mengangguk samar, "Baiklah, itu yang aku butuhkan, sekarang pergilah. Aku sudah mendengarkannya, aku mohon.. tolong ingat kenangan saat kita bersama, jangan lupakan itu." Lirihnya di akhir lalu ia melepaskan tautan tangan mereka dan membalikkan badannya membelakangi Baekhyun yang tengah menangis dalam diam.

Baekhyun bangkit berdiri menatap punggung gadisnya yang sedikit bergetar, "Ingat satu hal Kim Hanna... Ingatlah semua yang aku ucapkan itu adalah kebohongan... Aku tidak menyesal karena telah berkata seperti itu. Aku ingin kau pergi jauh dariku. Dan aku.... Aku.. Aku mencintai Lee Daeun." Setelah mengucapkan itu Baekhyun keluar dari kamar gadis itu dengan penampilan yang sangat kacau. Menyisakan Hanna yang kembali menangis dengan sangat pilu.

Escape The Ordinary (Baekhyun fanfiction)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang