28. Fell Disapointed

1K 117 17
                                    

Escape The Ordinary
*
*

Saat ini Hanna di tugaskan untuk mengelola bagian kedua perusahaan yang tengah menjalin kerja sama. Kim Corp dan Rolex SA. Hanna kini sedang bolak balik di depan ruangan bertuliskan CEO Rolex, ia sangat gugup karena harus menyerahkan berkas yang harus di tanda tangani oleh CEO itu. Hanna menggenggam knop pintu itu hendak membukanya, namun tertahan lagi karena detak jantungnya yang berlebihan.

"Ah. Aku pasti sudah gila." Gerutunya sambil mengacak surai lembutnya. Hanna menarik napas dengan rakus. "Cukup masuk dan minta tanda tangannya, jangan tatap matanya." Gumamnya, "Oke itu mudah Hanna. Jangan gugup, Oke? Jika kau gugup maka itu akan membangunkan singa kelaparan. Tenangkan dirimu." Dia berbicara dengan suara pelan dan meyakinkan diri untuk masuk kedalam ruangan itu.

Hanna kembali meraih knop pintu itu, namun ada jeda beberapa detik namun ia menganggukkan kepalanya untuk kembali meyakinkan diri.

"Permisi Sajangnim." Hanna memulai dengan suara kecil dan menundukkan badannya dengan sopan.

Baekhyun yang melihat itu tersentak dan tersenyum lembut, "Apa yang membawamu kesini?"

"Ah, kau harus melihat beberapa hasil dari laporan ini Sajangnim, dan jika kau setuju kau bisa langsung menandatanganinya." Hanna mendekati Baekhyun dan menyerahkan berkas itu.

Baekhyun memperhatikan beberapa berkas itu dengan seksama, lalu tersenyum kecil saat melihat Hanna yang menundukkan wajahnya takut. "Bagaimana jika aku tidak setuju dengan hasil kerjamu? Kau perlu memperbaikinya. Aku tunggu hingga malam ini. Jika tidak maka kau akan mendapatkan akibatnya."

Mata Hanna membola saat mendengarkan penuturan Baekhyun. Kenapa semakin hari Baekhyun semakin menyebalkan seperti ini. "Baiklah Sa-jang-nim, saya akan memperbaikinya." Ucapnya kesal dengan nada penekanan di akhir.

Hanna menundukkan badannya dan berjalan menuju pintu, namun tanpa di duga Baekhyun bangkit dari duduknya dan menahan pergerakan Hanna, dalam satu tarikan Baekhyun memutar tubuh Hanna dan mengecup singkat bibir gadis itu.

Hanna yang terkejut langsung membolakkan matanya melihat Baekhyun tak percaya. Baekhyun langsung melepaskan tautan mereka dan menatap Hanna dengan pandangan teduh. "Kenapa? Jantungmu berdebar karena dapat serangan mendadak seperti itu?" Tanyanya dengan menaikkan satu alisnya untuk menggoda Hanna.

Hanna yang tersadar langsung berdehem . "Berdetak." Ucap Hanna membenarkan. "Minggir! Aku harus memperbaiki ini." Ucapnya seraya melepaskan genggaman tangan Baekhyun.

"Bagaimanan jika aku tidak mau?" Tanyanya semakin mengenggam tangan Hanna dengan erat.

"Menyingkirlah dariku Baekhyun!" Teriaknya.

Baekhyun tersentak karena teriakkan mendadak Hanna, lalu ia menghiraukan Hanna, dan berjalan maju untuk mendekati Hanna, refleks Hanna mundur, "K-kau mau apa?"

"Aku? Aku hanya ingin menginginkan ini lagi." Ucapnya seraya menunjuk bibir Hanna namun masih melangkah mendekat.

"Aku peringatkan kau jangan kurang ajar."

Baekhyun tidak menghiraukan Hanna, justru langkahnya semakin dekat, matanya menatap bibir Hanna yang masih menggerutu, jantung Hanna rasanya akan melompat keluar karena wajah mereka yang sangat dekat.

"Baekhyun!!"

"Sajangnim." Baekhyun membetulkan. "Kau tahu apa yang membuatku hilang kendali?" Baekhyun terus mendekat dan Hanna langsung membentur dinding. "Bibirmu." Ucapnya melihat bibir gadis itu. Hanna langsung melipat bibirnya.

Escape The Ordinary (Baekhyun fanfiction)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang