32. Dating

1.1K 103 10
                                    

Escape The Ordinary
*
*

Keeseokkan harinya aku bangun tidur dan tidak menemukan Baekhyun di sebelahku, dan aku teringat akan permintaannya semalam, aku bergerak semangat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekarang aku sedang memilih baju apa yang akan ku kenakan.

Dress? Oh tidak itu akan berbahaya untuk kencan pertama. Sweeter? Aku yakin Baekhyun akan suka, tapi aku pikir itu tidak terlalu bagus. Dan terkesan biasa. Namun keputusanku sudah bulat. Aku menggunakan dress dongker di atas lutut. Lalu kupoleskan sedikit liptint dan memberikan sedikit bedak tipis di wajahku.

Sedang asik menatap pantulan diri di cermin, tiba tiba pintu kamar di ketuk. Dari cara mengetuknya sudah kupastikan bahwa itu adalah Baekhyun. "Kim Hanna , kau sudah selesai?" Suara Baekhyun terdengar sedikit ragu.

Tanpa menjawab aku langsung berlari kearah pintu dan hampir membentur dada Baekhyun. Tapi aku bisa melihat raut terkejutnya saat menyadari pakaian kami memiliki warna yang senanda. Dan aku juga tidak bisa untuk tidak terkejut saat melihat penampilannya. Baekhyun memekai jeans hitam sobek sobek di bagian lutut, baju kaos putih dan menutupi lagi dengan kemeja dongker, dan membiarkan rambut lurusnya sedikit berantakkan. Aku mematung di tempat. Jantungku berdegup. Kami tidak memiliki janji untuk memekai pakaian senada.

"Kim Hanna?"

"K-kenapa?" Aku tersadar.

Sementara itu dia berdehem, memasukkan satu tangannya kedalam saku celananya. Dan satu tangannya mengusap tengkuknya. Aku bisa melihat telinganya sedikit memerah. "Berikan tasmu. Aku tidak membawa mobil."

"Kita naik kendaraan umum?"

"Hm, berikan tasmu."

"Kau yakin? Yakin jika tidak akan di ganggu dengan para fansmu?" Oke sekarang aku khawatir dengan sangat berlebihan.

Dia menggeleng mantap. Dan Baekhyun langsung merebut tasku tanpa permisi, lalu ia membalikkan badan dan keluar mendahuluiku. Saat ia berbalik aku bisa mendengarnya berseru dengan suara yang sangat kecil, seperti. 'Cantik.' Oke aku tidak mau terlalu berharap. "Kau bilang apa?" Aku bertanya di balik punggungnya, aku sangat penasaran.

"Tidak ada."

"Tidak. Aku yakin mendegar sesuatu. Katakan lagi."

Lalu Baekhyun menjawab, "Chick"

Selanjutnya aku medesah kecewa.

Aku duduk sedikit menyamping di dalam bus. Aku dan Baekhyun mengambil tiga baris dari depan. Aku tidak tahu kemana dia akan membawaku. Tapi aku percayakan kencan kami kepadanya. Kami hanya diam selama perjalanan, hingga salah satu dari penumpang menatap kami dengan berbisik, Baekhyun yang tidak ambil pusing mengarahkan badannya ke arahku dan memunggungi penumpang itu. Aku menatap Baekhyun dengan raut khawatir sekaligus takut.

"Aku punya permainan seru." Baekhyun berjuar saat kami baru sampai di Lotte Depatement Store yang berada di sebelah utara Sungai Han. Dan sekarang kami berada di area permainan.

Aku memandangnya dengan curiga, tapi masih memberikannya kesempatan untuk berbicara. "Begini, bagaimana jika kita melakukan permainan one-to-one?"

Dahiku berkerut. "One.. One-to-one?"

Baekhyun mengangguk antusias, "Pilih satu atau dua permainan, ini pertandingan antara kau dan aku. Orang yang kalah harus membayar penuh makan malam hari ini." Serunya tenang.

"Tunggu dulu. Tunggu sebentar." Aku berbalik membelakanginya dan memeriksa keadaan dompetku, aku meringis saat melihat isinya. Baekhyun pasti sedang merencanakan sesuatu. Baekhyun makannya sungguh banyak, dia pasti akan menguras seluruh isi dompetku.

Escape The Ordinary (Baekhyun fanfiction)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang