20. Singularity

851 104 13
                                    

Escape The Ordinary
*
*

Hari ini sudah hari ketiga semenjak gadis itu mendengar kabar yang kurang menguntungkan untuknya. Ia belum siap untuk meninggalkan pria itu. Semenjak itu juga sang kekasih tidak pernah muncul lagi, meski ia masih ada mengirimi pesan kepada gadis itu.

Hari ini cukup melelahkan bagi gadis yang bernama lengkap Kim Hanna, pasalnya ia sangat merindukan lelucon sang kekasih, yang sudah tiga hari tidak lagi bertemu dengannya, hari ini sudah menunjukkan pukul Sembilan malam. Gadis itu sekarang tengah terlelap.

Dan kali ini lelaki itu datang, di malam yang dingin ini ia menemui gadisnya yang sedang asik berkeliana dengan dunia alam bawah sadarnya. Saat ini lelaki itu tengah menggenggam erat tangan sang kekasih, merapalkan doa, meski itu kecil kemungkinannya.

"Beruntung kau datang saat ia tidur Hyung."

Ada suara yang melenyapkan lamunan Baekhyun malam ini. Baekhyun menoleh kearah pintu yang tengah dibuka dengan hati hati, karena gadis yang sedang tidur itu sangat sensitif dengan suara.

"Dia sudah beberapa kali menghindari terapi untuk keadaan jantungnya, dan dia sangat lihai untuk pergi dari hadapan semua dokter disini."

Baekhyun meremas bangkar dengan kuat sambil terus mendengarkan Hanbin berbicara.

"Kau tahu Hyung? Kemungkinan kecil untuk Hanna bisa sembuh jika dia terus bersikeras seperti ini, bahkan aku masih ingat jika dia pernah menginginkan untuk melakukan operasi agar ia bisa hidup bersamamu, namun perkataan dokter Lee seakan menghantam hatinya, dan saat kita sedang duduk ditaman aku mencoba untuk membujuknya agar mengikuti kemoterapi, namun perkataannya yang membuat jantungku seakan berhenti berdetak. Aku tidak ingin melakukan operasi ataupun kemoterapi itu, bukankah akhirnya aku juga akan menginggalkan dunia ini? Lalu kenapa aku harus bersusah payah untuk mengikuti kemoterapi dan operasi? Itu juga akan menambah bebanku, lebih baik aku mati dengan perlahan, itu mungkin sedikit menyenangkan." Hanbin menghela napas gusar dan menatap langit langit ruangan itu dan kembali beralih melihat Baekhyun yang tengah menatap sang kekasih,

Baekhyun menatap Hanna yang masih terlelap, "Apa yang harus aku lakukan?" Baekhyun mengecupi punggung tangan gadis itu.

"Hyung.. Kau harapan terakhirku. Buatlah dia sembuh dan mengikuti operasi itu, aku mohon. Kyung Ji sudah menyerah untuk membujuk gadis keras kepala ini."

"Baiklah, aku akan membujuknya lagi." Setelahnya Hanbin menepuk bahu Baekhyun dan berlalu dari kamar inap gadis itu.

Baekhyun sangat merindukan sosok mungil yang tengah terbaring ini, merindukan semua hal tentang gadis ini, lantas ia memberikan kecupan lembut di dahi sang gadis sebagai bentuk sebuah janji. "Kau harus sembuh." Gumamnya.

Gadis itu menyeringit, merasa tidurnya terganggu. Baekhyun yang sangat antusias saat kelopak mata tipis itu mulai terbuka, sebuah tangan terulur pelan hingga menyentuh pipi sang pria, rindu yang sangat teramat saat ia memandang wajah kusut itu, dan gadis itu mengusap pipi itu dengan lembut.

"Kau baru datang?"

Baekhyun menggeleng sambil tersenyum.

"Kau sudah makan?"

Baekhyun kembali menggeleng.

"Bagaimana jika kau pulang dulu dan mengisi perutmu yang tengah kosong?"

"Tidak, aku tidak lapar sayang." Baekhyun begitu kesal karena gadis ini lebih mengkhawatirkan keadaanya ketimbang dirinya sendiri.

Baekhyun bangkit berdiri dan ikut membaringkan dirinya di sebelah Hanna dan membawa gadis itu kedalam dekapan hangatnya. "Aku sangat merindukanmu, jangan sering terbangun saat tidur seperti ini, itu buruk untuk kesehatanmu, mengerti?"

Escape The Ordinary (Baekhyun fanfiction)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang