6 April 2019 pukul 13.45 Seoul National University Hospital
Kim Jiwon datang ke Rumah Sakit dengan membawa sebuah lilin tidur yang ia beli saat berada di Singapore. Membawanya untuk ia berikan kepada Seokjin yang mau menyempatkan hari ini untuk bertemu dengannya. Tentunya untuk check up.
“Anyeonghaseyo, Apakah Dr. Kim Seokjin ada di ruangan?” tanya Jiwon pada suster yang tengah berjaga dimeja resepsionis.
“Anyeonghaseyo, apa anda sudah ada janji dengan Dr. Jin?” tanya suster pada Jiwon.
“Ya, sudah. Kami akan bertemu siang ini” jawabnya.
“Baik, silahkan masuk nona”
Suster mengizinkan Jiwon untuk masuk ke ruangan Seokjin.Jiwon membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu, terlihat Seokjin sedang memegang sendok bersiap untuk menyuap makan siangnya, Seokjin tidak jadi makan karena melihat Jiwon yang tengah menatapnya di depan pintu. Jiwon yang merasa bersalah kembali menutup pintu dan duduk dikursi yang berada tepat didepan ruangan Seokjin.
“kenapa kau tidak masuk?” tanya Seokjin pada Jiwon yang duduk didepan ruangannya.
“Tidak, kau makan saja dulu” ucap Jiwon pada Seokjin.
“Lebih enak jika makan siang ada yang menemani, bukan begitu nona kim?” tanya Seokjin yang membuat Jiwon mengedipkan matanya.Seokjin menyuruh Jiwon masuk dan duduk tepat dihadapannya. Mereka berbincang sesekali Seokjin menyuap makan siangnya. Bahkan mereka membuat lelucon bersama sebelum Jiwon diperiksa kondisinya.
Setelah makan siangnya selesai, Jiwon langsung diperiksa kondisinya oleh Seokjin dan menjelaskan pertanyaan yang Jiwon tanyakan mengenai kesehatan. Bahkan Jiwon melakukan suntik vitamin untuk daya tahan tubuhnya.
“Terimakasih Dr. Kim” ucap Jiwon, dan memberikan suatu paperbag ke Seokjin
“Apa ini?” tanya Seokjin pada Jiwon.
“Hadiah dariku, semoga kau menyukainya” ucap Jiwon yang membuat Seokjin tersenyum.
Jiwon bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu keluar. Langkahnya terhenti saat Seokjin memanggilnya.
“Jiwon-ah!” panggil Seokjin.
“Ne?”
“Maukah kau pergi denganku, malam ini?” tanya Seokjin pada Jiwon.
6 April 2019 pukul 16.09 Coex MallMaukah kau pergi denganku, malam ini?
Maukah kau pergi denganku, malam ini?
Maukah kau pergi denganku, malam ini?Seperti mimpi di siang bolong, Seokjin mengajak Jiwon untuk pergi bersama nanti malam. Dan entah apa yang difikirkan Jiwon, ia datang ke mall untuk membeli baju baru yang akan ia kenakan malam ini. Ia memilih baju yang pas, yang akan ia kenakan malam ini agar tidak membuat Seokjin malu saat bersamanya.
“Harus pakai apa aku nanti malam?” tanya Jiwon pada dirinya sembari melihat lihat baju yang berada di Mall tersebut.
6 April 2019 pukul 18.00 Seoul National University HospitalDengan pakaian yang lengkap dengan outer tebal, Seokjin berjalan keluar dari ruangannya. Hari ini jadwal dia libur dari Lembur nya. Beberapa pasien yang melihat Seokjin tampak tersenyum karena Seokjin terlihat sangat rapih dan tampan malam ini.
“Dr. Kim!” panggil Naeun.
“Ne?” jawab Jin.
“Kau sangat rapih, mau pergi kemana?” tanya Naeun pada Jin sambil malu karena Jin terlihat sangat tampan.
“Aku akan bertemu seseorang” Jawaban singkat Seokjin membuat Naeun bertanya tanya.Bertemu siapa?
Apakah perempuan?
Kekasihnya?
Apa dia sangat Cantik?“Hey Seokjinnie!” panggil Jinyoung, dan membuyarkan semua pertanyaan Naeun.
“Hei, Jinyoung-ah!” jawab Jin seraya memeluk sahabatnya itu.
Jinyoung tampak heran dengan pakaian yang Jin kenakan malam ini, Seokjin tampak rapih dan wangi. Seperti seseorang yang akan pergi berkencan.“Apakah dia gadis yang kau ceritakan padaku?” tanya Jinyoung
“Apa?” tanya Jin
“Kau akan bertemu dengannya kan?”
“ah! Ne. Aku akan bertemu dengannya malam ini, aku jalan dulu yaa. Takut terlambat” ucap Seokjin dan berjalan sambil melambaikan tangannya pada Jinyoung dan Naeun yang sedari tadi diam mendengar ucapan kedua sahabat tersebut.
“Apa Seokjin Oppa punya kekasih?” tanya Naeun pada Jinyoung
“Entahlah, doakan saja” ucap Jinyoung yang membuat Naeun sedih.
6 April 2019 pukul 19.00 Cafe Onne Sait JamaisSeokjin duduk dipojok ruangan, menunggu Jiwon datang sambil menyeruput kopi hangatnya. Ia tersenyum sendiri, mengingat Jiwon menerima tawarannya untuk pergi keluar bersamanya. Seokjin fikir, Jiwon akan menolak namun ternyata Jiwon menerima tawaran itu.
Dari jauh Seokjin sudah bisa melihat Jiwon yang datang mengenakan rok mini dan blouse warna putih yang sangat cocok dengan warna kulitnya yang putih. Seokjin tersenyum saat Jiwon tersenyum ke arahnya.
“Sudah lama?” tanya Jiwon
“Tidak, kopi ku baru saja datang” ucap Jin pada Jiwon.Mereka memesan beberapa makanan dan minuman untuk menemani mereka ngobrol sembari bercanda satu sama lain. Mereka juga bermain Uno disana dengan sangat menyenangkan. Tak terasa mereka bertanya satu sama lain untuk saling membuka jati diri mereka. Agar saling mengenal.
“Kau lulusan universitas itu juga?” tanya Seokjin
“Iya, kau juga kan? Pantas saja kau bekerja di rumah sakit itu” ucap Jiwon pada Jin.
Mereka tertawa bersama.“Apa kau sudah punya kekasih?” tanya Seokjin pada Jiwon, dan tiba tiba Jiwon menghentikan tertawanya. Pertanyaan ini mulai intens, sehingga Jiwon tidak bisa bercanda saat ini.
“Menurutmu bagaimana?” tanya Jiwon pada Jin.
“Hmm, menurutku kau sudah menikah” ucap Jin menggoda Jiwon.
“Ya!! Aku baru 25 tahun!” ucap Jiwon sembari memukul meja perlahan. Dan membuat Jin tertawa.“Arraseo arraseo. Maka dari itu jawab pertanyaanku” ucap Jin
“Aku tidak punya pacar saat ini” ucap Jiwon.
“kenapa tidak punya?” tanya Jin.
“Karena belum ada yang cocok”
Jin mengangguk mendengar jawaban singkat dari Jiwon, tersenyum dan memakan kentang goreng yang berada dihadapannya.“Kalau kau, sudah punya pacar?” tanya Jiwon.
“Belum.”
“Kenapa belum?” tanya Jiwon lagi.
“Karena aku belum menanyakan-nya” jawab Seokjin.Jiwon tampak bingung, dan terus bertanya hingga dia tau apa maksud perkataan Seokjin.
“menanyakan apa?”
“Maukah kau jadi pacarku?” ucap Seokjin.
“Ohhh...” jawab Jiwon dengan anggukan, yang membuat Jin tampak menyeringai. Jiwon tidak mengerti.
“Ya! Aku sudah menanyakannya”
“Menanyakan apa?” tanya Jiwon
“Pertanyaan yang membuat ku punya Pacar” ucap Jin.
Jiwon terdiam.Apa ini? Apa dia menembakku? Tidak tidak tidak. Ini tidak mungkin. Mana mungkin dokter kim menyukaiku? Jadi maksudnya apa? Aku takut mengatakan ‘IYA’. Bagaimana jika aku keceplosan? Bagimana jika---
“Kim Jiwon-ssi”
“Ne??!” jawab jiwon cepat.
“Maukah kau jadi Pacarku?” Tanya Seokjin sekali lagi. Dan Jiwon mengedipkan matanya terlalu cepat.
“Apa kau bercanda?” tanya Jiwon
“tidak.” Jawab Jin
“Apa ini tidak terlalu cepat?” Tanya Jiwon
“Tidak.” Jawab Jin dengan sedikit merendahkan nada suaranya
“Bukankah ini terlalu cepat? Aku rasa kita harus saling--”
“apa kau mau jadi kekasihku, Kim Jiwon-ssi?”
“NE!” jawab Jiwon cepat.
Kim Jiwon menutup mulutnya, tak percaya dengan apa yang ia katakan. Ia sangat malu sekarang. Dan membuat Seokjin tertawa dan tersenyum lebar. Seokjin terlihat sangat bahagia.
“Aigoo, kiyowo!”
.
..
...
....
.....
Semoga kalian suka yaaa!!
Anyeoooongggggg
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Boyfriend✔
Romance✨KIM JIWON & JIN BTS✨ Kisah lika liku cinta Pramugari Kim Jiwon dan Doktor Kim Seokjin Highest rank [#4] Kimjiwon