AKU TIDAK MEMBENTAKNYA!

453 49 5
                                    

25 April 2019 pukul 23.40 Seoul Street

Seokjin menatap Suzy yang berada dihadapannya. Aneh, Suzy memandangnya dengan airmata yang akan meluap. Suzy menahan airmatanya keluar, dan sebisa mungkin dia menahannya. Terlebih lagi didepan orang yang sangat ia cintai.

“Bae Suzy?”

“Ah, doktor kim! Kita bertemu lagi ternyata! Wah ini bukan kebetulan kan? Apa ini semacam takdir bahwa kita berjodoh?” tanya Suzy sambil tersenyum, menghilangkan rasa sakit hatinya saat ini. Namun ia tidak bisa, rasa ini terlalu sakit untuknya.

“Kau ini, mana mungkin kita...”

Seokjin menghentikan ucapannya saat Suzy memeluknya erat. Kaget, itulah yang Seokjin rasakan saat ini. Mantan pasien yang dulu membenci dirinya kini memeluknya erat, walaupun waktu itu Suzy pernah memeluknya namun kali ini dengan suasana yang berbeda. Seokjin masih tidak percaya.

Seokjin melepas pelukan Suzy.

“Apa kau ada masalah? Kau bisa cerita padaku”

“Apa kau mau menikah denganku? Kim Seokjin?” tanya Suzy pada Seokjin yang sontak membuat Seokjin membulatkan matanya.

27 April 2019 pukul 15.40 Incheon Airport

Kim Jiwon menarik kopernya keluar dari tempat ATM Center. Betapa senang dirinya saat tahu bahwa gajinya bulan ini sudah masuk kedalam rekeningnya. Jiwon berencana untuk berlibur bersama Seokjin kesebuah tempat romantis menggunakan uangnya sendiri. Walaupun ia tahu bahwa Seokjin tidak akan membiarkannya mengeluarkan uang terlalu banyak, namun Jiwon tetap bersemangat ingin mengutarakan keinginannya itu.

Hari ini Seokjin telah berencana untuk menjemput Jiwon di Airport. Namun Seokjin mengirim pesan pada Jiwon bahwa ia akan terlambat kesana karena ada kemacetan dijalan.

Jiwon keluar airport dan berdiri di sisi samping tiang, ia menyenderkan kopernya dan memainkan ponselnya sambil berdiri agak miring.

“Ding Dong”

Jiwon menoleh mendengar seseorang bersuara seperti bel tepat dihadapannya. Ji Changwook, lelaki ini sedang menatapnya sambil tersenyum. Namun senyumnya memudar saat tahu bahwa Jiwon tidak membalas senyumnya.

“Kau tidak membalas senyumku” ucap Changwook.

“Kau kenapa disini?” tanya Jiwon.

“Menjemputmu, apalagi yang ku lakukan disini?”

“Aku ada janji dengan orang lain” ucap Jiwon pada Changwook.

Ji Changwook menciutkan bibirnya. Dalam hati dirinya bertanya tanya sampai kapan Jiwon akan cuek dengan dirinya. Namun tekadnya untuk terus mendekati Kim Jiwon tidak pernah pudar.

“Sampai kapan kau akan cuek padaku? Kau bahkan tidak memberiku sedikit waktu untuk bercengkrama denganmu” ucap Changwook.

“Sampai kapan kau akan melakukan ini? Kau tahu apa artinya jika aku cuek denganmu?”

“Tolong beri aku kesempatan, Jiwon-ah” ucap Changwook sambil memegang bahu Jiwon.

Kim Jiwon tersentak dengan perlakuan Changwook padanya. Saat ini Changwook sedang memegang bahunya dan berbicara sambil mendekatkan wajahnya. Jiwon bahkan memundurkan badannya sedikit, namun dibelakangnya terdapat tiang tinggi.

“Apa kau tahu ini tempat umum?” tanya Jiwon.

“Apa kau tahu aku ini serius padamu?” tanya Changwook.

“Apa kau tahu bahwa dia adalah pacarku?” tanya Seokjin.

Jiwon dan Changwook menoleh saat mendengar suara lelaki yang tepat disebelah mereka. Suara yang asing bagi Changwook namun suara yang sangat di Rindukan Jiwon. Dengan reflek, Changwook berdiri tegap dan menghadap ke Seokjin.

Perfect Boyfriend✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang